Dadong 70 Tahun Tewas Terseret Arus Tukad Buu Sejauh 2 Kilometer
Seorang nenek yang tinggal di Bukit Bakuh, Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Ni Nyoman Silur, 70, tewas terseret arus Tukad (Sungai) Buu, Kamis (7/2) sore.
AMLAPURA, NusaBali
Jasad nenek berusia 70 tahun ini ditemukan di Pantai Pasir Kelod, Banjar Bugbug Kelodan, Desa Bugbug setelah terseret arus sejauh 2 ki-lometer.
Informasi di lapangan, jasad korban Dadong (Nenek) Nyoman Silur ditemukan mengambang di Pantai Pasir Kelod oleh seorang nelayan setempat, I Nengah Merta, Kamis sore sekitar pukul 16.00 Wita. Jasadnya sudah dalam kondisi luka lebam di kedua mata, dengan bibir atas bengkak, dan luka-luka di kepala, diduga akibat benturan selama terseret arus di Tukad Buu. Saat ditemukan, korban Dadong Silur hanya mengenakan kaos hitam bertuliskan Banteng Liar, tanpa menggunakan busana bawah.
Nelayan Nengah Merta langsung berinisiatif mengevakuasi korban dengan cara menarik jasadnya, agar tidak menjauh ke tengah laut. Setelah dievakuasi nelayan Nengah Merta, temuan jasad korban Dadong Silur kemudian ditindaklanjuti oleh petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem serta Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Karangasem. Jasad korban yang semula tidak diketahui identitasnya ini kemudian dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Karangasem di Amlapura.
Menurut kesaksian I Nengah Pong, warga Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, awalnya dia sempat menyaksikan seorang nenek hanyut terseret arus di Tukad Buu. Saat itu, aliran air di Tukad Buu cukup deras karena banjir. Ternyata, nenek yang kemudian diketahui sebagai Dadong Silur ditemukan tewas tergeletak di muara Tukad Buu kawasan Pantai Pasir Kelod.
Temuan heboh ini selanjutnya dilaporkan kepada Kelian Banjar Bugbug Tengah, I Wayan Suparta. Selanjutnya, Wayan Suparta melaporkan peristiwa ini kepada staf BPBD Karangasem, I Nengah Edi Wiskara. BPBD kemudian berkoordinasi dengan Pos Pencarian dan Pertolongan Karangase,.
Begitu ada koordinasi, petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem yang dikoordinasikan I Gusti Ngurah Eka langsung terjun ke lokasi TKP di Pantai Pasir Kelod untuk mengevakuasi jasad korban Dadong Silur dan membawanya ke RSUD Karangasem.
Petugas gabungan harus mencari jalan alternatif untuk mengevakuasi jasad korban Dadong Silur dari Pantai Pasir Kelod ke RSUD Karangasem. Pasalnya, jalan besar dari Pantai Pasir Kelod menuju pusat Desa Bugbung tidak bisa dilalui mayat orang meninggal, karena melintasi Pura Dalem. Pihak Desa Pakraman Bugbug melarang melewati jalur tersebut sambil membawa mayat, sehubungan tengah berlangsung upacara di Pura Dalem.
Maka, petugas gabungan mencari jalan alternatif dengan menyusuri tegalan, sebelum kemudian jasad Dadong Silur dinaikkan ke mobil Pick Up milik BPBD Karangasem untuk dibawa menuju rumah sakit. Evakuasi ini dikoordinasikan langsung Sekretaris Pelaksana BPBD Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana.
Hingga tadi malam, tidak ada yang tahu persis bagaimana koban Dadong Silur sampai terseret harus hingga tewas mengenaskan. Korban Dadong Silur selama ini tinggal berdua dengan suaminya, I Nengah Silur, 72, di rumahnya kawasan Banjar Bugbug Kaleran. Sedangkan anaknya, I Ketut Sudarma, tinggal di Denpasar. Sementara anak-anaknya yang lain sudah berumah tangga dan tinggal terpisah.
Menurut Kelian Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, I Nengah Sujana, korban Dadong Silur selama bekerja sebagai petani penggarap bersama suaminya. Setiap hari mereka memetik bunga di kebun. Korban Dadong Silur diperkirakan terseret arus saat hendak menjual bunga ke Desa Bugbug.
Nengah Sujana mengatakan, untuk pergi ke Desa Bugbug dari rumahnya, Dadong Silur harus melintasi titian (jembatan kecil dari bambu) di Tukad Buu. Selama ini, Dadong Silur berjalan dengan bantuan tongkat.
Diduga kuat tongkat yang digunakannya saat melintasi titian terpeleset, sehingga Dadong Silur jatuh ke sungai dan kemudian terseret arus Tukad Buu sejauh 2 kilometer ke arah selatan. “Titian yang dilintasi korban juga ikut jebol dan hanyut,” ungkap Nengah Sujana, tadi malam. *k16
Jasad nenek berusia 70 tahun ini ditemukan di Pantai Pasir Kelod, Banjar Bugbug Kelodan, Desa Bugbug setelah terseret arus sejauh 2 ki-lometer.
Informasi di lapangan, jasad korban Dadong (Nenek) Nyoman Silur ditemukan mengambang di Pantai Pasir Kelod oleh seorang nelayan setempat, I Nengah Merta, Kamis sore sekitar pukul 16.00 Wita. Jasadnya sudah dalam kondisi luka lebam di kedua mata, dengan bibir atas bengkak, dan luka-luka di kepala, diduga akibat benturan selama terseret arus di Tukad Buu. Saat ditemukan, korban Dadong Silur hanya mengenakan kaos hitam bertuliskan Banteng Liar, tanpa menggunakan busana bawah.
Nelayan Nengah Merta langsung berinisiatif mengevakuasi korban dengan cara menarik jasadnya, agar tidak menjauh ke tengah laut. Setelah dievakuasi nelayan Nengah Merta, temuan jasad korban Dadong Silur kemudian ditindaklanjuti oleh petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem serta Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Karangasem. Jasad korban yang semula tidak diketahui identitasnya ini kemudian dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Karangasem di Amlapura.
Menurut kesaksian I Nengah Pong, warga Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, awalnya dia sempat menyaksikan seorang nenek hanyut terseret arus di Tukad Buu. Saat itu, aliran air di Tukad Buu cukup deras karena banjir. Ternyata, nenek yang kemudian diketahui sebagai Dadong Silur ditemukan tewas tergeletak di muara Tukad Buu kawasan Pantai Pasir Kelod.
Temuan heboh ini selanjutnya dilaporkan kepada Kelian Banjar Bugbug Tengah, I Wayan Suparta. Selanjutnya, Wayan Suparta melaporkan peristiwa ini kepada staf BPBD Karangasem, I Nengah Edi Wiskara. BPBD kemudian berkoordinasi dengan Pos Pencarian dan Pertolongan Karangase,.
Begitu ada koordinasi, petugas Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem yang dikoordinasikan I Gusti Ngurah Eka langsung terjun ke lokasi TKP di Pantai Pasir Kelod untuk mengevakuasi jasad korban Dadong Silur dan membawanya ke RSUD Karangasem.
Petugas gabungan harus mencari jalan alternatif untuk mengevakuasi jasad korban Dadong Silur dari Pantai Pasir Kelod ke RSUD Karangasem. Pasalnya, jalan besar dari Pantai Pasir Kelod menuju pusat Desa Bugbung tidak bisa dilalui mayat orang meninggal, karena melintasi Pura Dalem. Pihak Desa Pakraman Bugbug melarang melewati jalur tersebut sambil membawa mayat, sehubungan tengah berlangsung upacara di Pura Dalem.
Maka, petugas gabungan mencari jalan alternatif dengan menyusuri tegalan, sebelum kemudian jasad Dadong Silur dinaikkan ke mobil Pick Up milik BPBD Karangasem untuk dibawa menuju rumah sakit. Evakuasi ini dikoordinasikan langsung Sekretaris Pelaksana BPBD Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana.
Hingga tadi malam, tidak ada yang tahu persis bagaimana koban Dadong Silur sampai terseret harus hingga tewas mengenaskan. Korban Dadong Silur selama ini tinggal berdua dengan suaminya, I Nengah Silur, 72, di rumahnya kawasan Banjar Bugbug Kaleran. Sedangkan anaknya, I Ketut Sudarma, tinggal di Denpasar. Sementara anak-anaknya yang lain sudah berumah tangga dan tinggal terpisah.
Menurut Kelian Banjar Bugbug Kaleran, Desa Bugbug, I Nengah Sujana, korban Dadong Silur selama bekerja sebagai petani penggarap bersama suaminya. Setiap hari mereka memetik bunga di kebun. Korban Dadong Silur diperkirakan terseret arus saat hendak menjual bunga ke Desa Bugbug.
Nengah Sujana mengatakan, untuk pergi ke Desa Bugbug dari rumahnya, Dadong Silur harus melintasi titian (jembatan kecil dari bambu) di Tukad Buu. Selama ini, Dadong Silur berjalan dengan bantuan tongkat.
Diduga kuat tongkat yang digunakannya saat melintasi titian terpeleset, sehingga Dadong Silur jatuh ke sungai dan kemudian terseret arus Tukad Buu sejauh 2 kilometer ke arah selatan. “Titian yang dilintasi korban juga ikut jebol dan hanyut,” ungkap Nengah Sujana, tadi malam. *k16
1
Komentar