Lubak Jumbo Hiasi Desa Wisata Tegallalang
Patung lubak (luwak) jumbo menghiasi desa wisata, Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Ukuran patung, tinggi 7 meter, lebar 3,5 meter, dan panjangnya 15 meter. Biaya pembuatan Rp 450 juta. Patung ini akan diajukan oleh pemilik salah satu usaha usaha pendukung wisata setempat, I Made Ardana, untuk mendapatkan Rekor Muri.
Ardana mengklaim patung luwak tersebut terbesar di Indonesia bahkan di dunia. "Saat ini masih dalam proses, target Maret rampung dan diresmikan April 2019," jelasnya, Kamis (7/2).
Pria asal Banjar Bresela, Kecamatan Payangan ini mengaku, telah melengkapi berkas untuk mendapatkan Rekor Muri. “Rencananya, Senin depan kami kirim berkasnya. Setelah saya cari informasi memang belum ada patung luwak sebesar ini,” ungkapnya.
Ia mengaku, patung berbahan semen itu dikerjakan sejak tiga bulan lalu dengan target kelar enam bulan. Ia juga membuat delapan patung serupa, namun dengan ukuran lebih kecil.
“Modalnya ini Rp 450 juta dengan sembilan patung luwak. Satu terbesar ibunya, sedangkan delapan sisanya anak-anaknya. Ini saya ambil dari cerita Men Brayut, sedangkan berjumlah sembilan merupakan dianggap angka tertinggi,” papar Ardana.
Untuk membuat sembilan patung, Ardana dibantu seorang seniman patung asal Desa Peliatan, Ubud, Deglug, tiga pembantu pematung, dan tujuh buruh pencampur semen.
“Adanya patung ini dan terlebih saya ajukan ke Rekor Muri agar kunjungan wisaatwan ke sini meningkat,” tandasnya.
Posisi patung, jelas Ardana, di areal parkir usahanya agar pengunjung gampang mencarinya. Di bagin dalam ada beberapa patung berceritakan tentang Pan Brayut. *nvi
Ardana mengklaim patung luwak tersebut terbesar di Indonesia bahkan di dunia. "Saat ini masih dalam proses, target Maret rampung dan diresmikan April 2019," jelasnya, Kamis (7/2).
Pria asal Banjar Bresela, Kecamatan Payangan ini mengaku, telah melengkapi berkas untuk mendapatkan Rekor Muri. “Rencananya, Senin depan kami kirim berkasnya. Setelah saya cari informasi memang belum ada patung luwak sebesar ini,” ungkapnya.
Ia mengaku, patung berbahan semen itu dikerjakan sejak tiga bulan lalu dengan target kelar enam bulan. Ia juga membuat delapan patung serupa, namun dengan ukuran lebih kecil.
“Modalnya ini Rp 450 juta dengan sembilan patung luwak. Satu terbesar ibunya, sedangkan delapan sisanya anak-anaknya. Ini saya ambil dari cerita Men Brayut, sedangkan berjumlah sembilan merupakan dianggap angka tertinggi,” papar Ardana.
Untuk membuat sembilan patung, Ardana dibantu seorang seniman patung asal Desa Peliatan, Ubud, Deglug, tiga pembantu pematung, dan tujuh buruh pencampur semen.
“Adanya patung ini dan terlebih saya ajukan ke Rekor Muri agar kunjungan wisaatwan ke sini meningkat,” tandasnya.
Posisi patung, jelas Ardana, di areal parkir usahanya agar pengunjung gampang mencarinya. Di bagin dalam ada beberapa patung berceritakan tentang Pan Brayut. *nvi
Komentar