Ahok Resmi Masuk PDIP
Mampir ke DPD PDIP Bali kemarin sore, Ahok bagikan buku berjudul ‘Kebijakan Ahok’ yang dia tulis saat dipenjara
Kemarin Deklarasi dan Diberi Jaket Merah di Kantor PDIP Bali
DENPASAR, NusaBali
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi gabung ke PDIP sejak 26 Januari 2019. Uniknya, Ahok resmi deklarasikan diri sebagai kader Banteng dan dipakaikan jaket merah kebesaran PDIP di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, Jumat (8/2) sore.
Ahok datang ke Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jumat sore pukul 16.00 Wita, dengan didampingi ajudan dan sejumlah kerabatnya. Sedangkan kuasa hukumnya yang notabene politisi PDIP, I Wayan Sudirta, tidak ikut mendampingi.
Kedatangan Ahok, yang kemarin sore mengenakan kaos ber-krah warna hitam dan celana panjang jeans biru, disambut Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama, Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta kader PDIP yang kini Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.
Sedangkan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, yang kini Gubernur Bali, tidak ikut menyambutnya karena kebetulan sedang rapat dengan para kepala daerah dari PDIP di Ruang Rapat yang berada di sisi timur Kantor DPD PDIP. Ahok sendiri sempat masuk ke Ruang Rapat dan foto bersama dengan Gubernur Wayan Koster dan para kepala daerah dari PDIP, termasuk Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Foto bareng itu dilakukan setelah Gubernur Koster usai rapat dengan para Bupati.
Ahok berada di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali selama 2 jam hingga petang pukul 18.00 Wita, dengan disuguhi kopi, jagung ketan, dan kedelai. Pertemuan Ahok dengan elit PDIP Bali yang berlangsung tertutup untuk media, diwarnai dengan penyematan jaket merah kebesaran PDIP. Jaket merah itu dipakaikan langsung oleh Nyoman Adi Wiryatama, Sekretaris Deperda PDIP Bali yang juga Ketua DPRD Bali.
Sebaliknya, Ahok yang baru dua pekan keluar dari Rutan Mako Brimbob sebagai terpidana 1 tahun 8 bulan kasus penistaan agama---kemarin sore membagikan buku berjudul ‘Kebijakan Ahok’ kepada jajaran elite PDIP Bali. Buku yang salah satunya diberikan kepada Adi Wiryatama dan ditandatangai Ahok itu setebal 300 halaman, berisi kebijakan Ahok saat memimpin DKI Jakarta.
Kepada Adi Wiryatama, Ahok bercerita bahwa buku tersebut dia tulis ketika menjalani 625 hari masa tahanannya di Rutan Mako Brimob, Depo, Jawa Barat selaku terpidana kasus penistaan agama. Bahkan, Ahok juga bercerita dirinya kini menjadi Ahok yang kapok.
"Tadi selama dia (Ahok) 600 hari sekian berada di tempat semedinya, dia juga sudah merasakan hidup baru. ‘Kalau saya tidak ada pengalaman ini mungkin saya bisa masuk penjara dengan cara lain, mungkin bunuh orang, sekarang saya sudah Ahok yang kapok’," urainya ditirukan Adi Wiryatama seusai pertemuan kemarin.
Sementara, begitu keluar dari Gedung DPD PDIP Bali dengan mengenakan jaket merah, Ahok yang dicegat awak media mengatakan kehadirannya ke Bali adalah untuk jalan- jalan. Sekalian jalan-jalan, dia mampir masimakrama ke Kantor PDIP Bali. Ahok terus terang mengaku sudah menjadi kader PDIP lengkap dengan kantongi kartu tanda anggota (KTA).
Menurut Ahok, dirinya pilih gabung PDIP dengan alasan partai besutan Megawati Soekarnoputri ini memiliki ideologi yang segaris dengan pemikirannya. “Ideologi PDIP segaris dengan pikiran saya,” terang mantan Bupati Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung ini.
Ahok mengaku sudah lama menjadi simpatisan PDIP. Dia juga merasa cocok menjadi kader PDIP, karena ideologi segaris dengan perjuangannya. Ahok pun mengaku mantap menjadi kader partai berlambang Banteng Moncong Putih.
Kenapa pilih mendeklarasikan diri sebagai kader PDIP di Bali? Menurut Ahok, deklarssi masuk PDIP diumumkan di Bali, karena momennya bertepatan dengan jalan-jalan di Pulau Dewata. "Kebetulan saya jalan-jalan saja. Saya mau jalan-jalan 2,5 bulan. Wajar kan habis terkurung, saya jalan-jalan 2,5 bulan," seloroh Ahok seraya menyebut dirinya akan berada di Bali hingga Minggu (10/2) besok.
Sementara itu, Adi Wiryatama mengatakan Ahok sudah resmi jadi anggota PDIP per 26 Januari 2019. “Sebagai anggota baru, dia (Ahok) akan bersilaturahmi ke kantor-kantor partai di seluruh Indonesia. Karena Pak Gubernur Koster sedang pimpin rapat, saya yang menerima Ahok di DPD PDIP Bali. Kita sharing pengalaman ketika Ahok berada di penjara selama 625 hari,” papar Adi Wiryatama.
Menurut Adi Wiryatama, pihaknya akan mengajak Ahok bersinergi dan berbagi pengalaman. “Dia (Ahok) mengakui dengan masuk penjara, ada hikmah yang diambil. Kalau tidak dengan cara kemarin (demo-demo), mungkin masuk penjaranya bisa berbeda. Dia akhirnya sekarang merasakan hikmahnya,” tandas politisi senior PDIP asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang mantan Bupati Tabanan dua kali periode (2000-2005, 2005-2010) ini.
Adi Wiryatama menegaskan, Ahok tidak berniat menjadi pejabat partai. “Dia tidak mau menjadi pengurus partai, cuma kader biasa saja. Yang dia sampaikan, supaya kader-kader dekat dengan rakyat,” papar Adi Wiryatama yang notabene ayah dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
Adi Wiryatama menegaskan, pihaknya menyambut baik bergabungnya Ahok sebagai kader PDIP. Dia pun memastikan bakal mengajak Ahok berdialog dan bertukar pengalaman sebagai sesama kader. "Nah karena dia anggota PDIP, tentunya dia kami terima. Dia akan kami ajak bersinergi di PDIP,” kata peraih suara terbanyak se-Bali untuk kursi DPRD Provinsi dalam Pileg 2014 ini. *nat
DENPASAR, NusaBali
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi gabung ke PDIP sejak 26 Januari 2019. Uniknya, Ahok resmi deklarasikan diri sebagai kader Banteng dan dipakaikan jaket merah kebesaran PDIP di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar, Jumat (8/2) sore.
Ahok datang ke Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali, Jumat sore pukul 16.00 Wita, dengan didampingi ajudan dan sejumlah kerabatnya. Sedangkan kuasa hukumnya yang notabene politisi PDIP, I Wayan Sudirta, tidak ikut mendampingi.
Kedatangan Ahok, yang kemarin sore mengenakan kaos ber-krah warna hitam dan celana panjang jeans biru, disambut Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali Nyoman Adi Wiryatama, Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta kader PDIP yang kini Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.
Sedangkan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster, yang kini Gubernur Bali, tidak ikut menyambutnya karena kebetulan sedang rapat dengan para kepala daerah dari PDIP di Ruang Rapat yang berada di sisi timur Kantor DPD PDIP. Ahok sendiri sempat masuk ke Ruang Rapat dan foto bersama dengan Gubernur Wayan Koster dan para kepala daerah dari PDIP, termasuk Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Foto bareng itu dilakukan setelah Gubernur Koster usai rapat dengan para Bupati.
Ahok berada di Kantor Sekretariat DPD PDIP Bali selama 2 jam hingga petang pukul 18.00 Wita, dengan disuguhi kopi, jagung ketan, dan kedelai. Pertemuan Ahok dengan elit PDIP Bali yang berlangsung tertutup untuk media, diwarnai dengan penyematan jaket merah kebesaran PDIP. Jaket merah itu dipakaikan langsung oleh Nyoman Adi Wiryatama, Sekretaris Deperda PDIP Bali yang juga Ketua DPRD Bali.
Sebaliknya, Ahok yang baru dua pekan keluar dari Rutan Mako Brimbob sebagai terpidana 1 tahun 8 bulan kasus penistaan agama---kemarin sore membagikan buku berjudul ‘Kebijakan Ahok’ kepada jajaran elite PDIP Bali. Buku yang salah satunya diberikan kepada Adi Wiryatama dan ditandatangai Ahok itu setebal 300 halaman, berisi kebijakan Ahok saat memimpin DKI Jakarta.
Kepada Adi Wiryatama, Ahok bercerita bahwa buku tersebut dia tulis ketika menjalani 625 hari masa tahanannya di Rutan Mako Brimob, Depo, Jawa Barat selaku terpidana kasus penistaan agama. Bahkan, Ahok juga bercerita dirinya kini menjadi Ahok yang kapok.
"Tadi selama dia (Ahok) 600 hari sekian berada di tempat semedinya, dia juga sudah merasakan hidup baru. ‘Kalau saya tidak ada pengalaman ini mungkin saya bisa masuk penjara dengan cara lain, mungkin bunuh orang, sekarang saya sudah Ahok yang kapok’," urainya ditirukan Adi Wiryatama seusai pertemuan kemarin.
Sementara, begitu keluar dari Gedung DPD PDIP Bali dengan mengenakan jaket merah, Ahok yang dicegat awak media mengatakan kehadirannya ke Bali adalah untuk jalan- jalan. Sekalian jalan-jalan, dia mampir masimakrama ke Kantor PDIP Bali. Ahok terus terang mengaku sudah menjadi kader PDIP lengkap dengan kantongi kartu tanda anggota (KTA).
Menurut Ahok, dirinya pilih gabung PDIP dengan alasan partai besutan Megawati Soekarnoputri ini memiliki ideologi yang segaris dengan pemikirannya. “Ideologi PDIP segaris dengan pikiran saya,” terang mantan Bupati Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung ini.
Ahok mengaku sudah lama menjadi simpatisan PDIP. Dia juga merasa cocok menjadi kader PDIP, karena ideologi segaris dengan perjuangannya. Ahok pun mengaku mantap menjadi kader partai berlambang Banteng Moncong Putih.
Kenapa pilih mendeklarasikan diri sebagai kader PDIP di Bali? Menurut Ahok, deklarssi masuk PDIP diumumkan di Bali, karena momennya bertepatan dengan jalan-jalan di Pulau Dewata. "Kebetulan saya jalan-jalan saja. Saya mau jalan-jalan 2,5 bulan. Wajar kan habis terkurung, saya jalan-jalan 2,5 bulan," seloroh Ahok seraya menyebut dirinya akan berada di Bali hingga Minggu (10/2) besok.
Sementara itu, Adi Wiryatama mengatakan Ahok sudah resmi jadi anggota PDIP per 26 Januari 2019. “Sebagai anggota baru, dia (Ahok) akan bersilaturahmi ke kantor-kantor partai di seluruh Indonesia. Karena Pak Gubernur Koster sedang pimpin rapat, saya yang menerima Ahok di DPD PDIP Bali. Kita sharing pengalaman ketika Ahok berada di penjara selama 625 hari,” papar Adi Wiryatama.
Menurut Adi Wiryatama, pihaknya akan mengajak Ahok bersinergi dan berbagi pengalaman. “Dia (Ahok) mengakui dengan masuk penjara, ada hikmah yang diambil. Kalau tidak dengan cara kemarin (demo-demo), mungkin masuk penjaranya bisa berbeda. Dia akhirnya sekarang merasakan hikmahnya,” tandas politisi senior PDIP asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan yang mantan Bupati Tabanan dua kali periode (2000-2005, 2005-2010) ini.
Adi Wiryatama menegaskan, Ahok tidak berniat menjadi pejabat partai. “Dia tidak mau menjadi pengurus partai, cuma kader biasa saja. Yang dia sampaikan, supaya kader-kader dekat dengan rakyat,” papar Adi Wiryatama yang notabene ayah dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
Adi Wiryatama menegaskan, pihaknya menyambut baik bergabungnya Ahok sebagai kader PDIP. Dia pun memastikan bakal mengajak Ahok berdialog dan bertukar pengalaman sebagai sesama kader. "Nah karena dia anggota PDIP, tentunya dia kami terima. Dia akan kami ajak bersinergi di PDIP,” kata peraih suara terbanyak se-Bali untuk kursi DPRD Provinsi dalam Pileg 2014 ini. *nat
Komentar