Nadia Karina Wijaya Puteri Indonesia Bali 2019
Nadia Karina Wijaya terpilih menjadi Puteri Indonesia Bali tahun 2019 setelah berhasil menyisihkan 9 finalis lainnya pada malam final pemilihan Puteri Indonesia Bali 2019 di IC Center Mall Bali Galeria, Kuta, Badung, Jumat (8/2) malam.
MANGUPURA, NusaBali
Teruni asal Kota Denpasar ini secara otomatis akan melenggang ke tingkat nasional mewakili Bali dalam ajang serupa yakni Pemilihan Puteri Indonesia 2019. Nadia bersaing ketat di tiga besar bersama Pande Dwi Ayu Sinar Maheni dan Ayu Putu Gea Kanaya Pinatih. Selanjutnya dia bersaing dengan Ayu Putu Gea Kanaya Pinatih untuk memperebutkan gelar Puteri Indonesia Bali 2019. Namun tak disangka, Puteri Indonesia Bali 2018, AA Ayu Mirah Chyntia, menyerahkan mahkota kepada dirinya.
“Saya tidak menyangka akan menang, mengingat ini adalah pertama kalinya saya ikut ajang seperti ini. Yang jelas saya akan berusaha untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Bali,” ujar Nadia.
Ditanya tantangan dan tugas berat ke depan setelah menyandang gelar Puteri Indonesia Bali 2019, Nadia mengaku sudah mempersiapkan diri. Apalagi Bali selama ini belum pernah menyandang predikat Puteri Indonesia tingkat nasional. Pihak penyelenggara bahkan berharap ke depan Bali mampu meraih predikat itu. Menurut Nadia, hal terpenting yang harus disiapkan adalah rasa percaya diri yang tinggi.
“Yang dibutuhkan paling pertama adalah rasa percaya diri. Selain itu, saya akan membawa kekhasan Bali yang dikenal ramah. Jika ramah tentu kita akan bisa hidup secara berdampingan,” ucapnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Pemilihan Puteri Indonesia Bali 2019 Kanoraituha Wiwin, mengatakan hingga saat ini sudah penyelenggaraan ke-18 kalinya pemilihan Puteri Indonesia Bali. Proses persiapan pemilihan untuk tahun ini sudah dilakukan sejak enam bulan lalu, dan intens bulan Januari hingga final di Februari 2019. “Ada yang berbeda dari tahun ini, yakni kami melakukan jemput bola ke kampus-kampus, sehingga banyak mahasiswa yang ikut dalam ajang ini. Kami konsisten melakukan ini selama 18 tahun, dengan cita-cita ingin mengangkat nama wanita Bali ke kancah nasional maupun dunia,” tuturnya.
Dia berharap melalui pemilihan Puteri Indonesia Bali 2019 terpilih finalis yang benar-benar berkualitas yang akan membawa nama Bali ke tingkat nasional bahkan ke tingkat internasional. Dia mengungkapkan, sejauh ini wakil Bali baru mampu menyabet predikat runner up di 2008 dan 2011. Wiwin berharap suatu saat wakil Bali bisa tembus menjadi Puteri Indonesia tingkat nasional.
“Kalau berharap wakil Bali bisa meraih predikat Puteri Indonesia, kami tentu berharap. Nantinya, finalis yang menang jadi Puteri Indonesia Bali 2019 akan kami juga berikan pelatihan khusus,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Bali yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Yuniartha Putra, berharap Puteri Indonesia Bali yang terpilih tidak hanya cukup dengan cantik dan indah, namun juga menjadi panutan dan mampu memberi dorongan pembangunan di segala bidang. “Semoga ini bisa jadi batu loncatan untuk karier yang lebih baik bagi wanita Bali. Berkompetisilah yang sehat, memiliki kecerdasan, pandai menjaga diri, percaya Tuhan, beretika, dan peduli sesama,” pesannya. *ind
Teruni asal Kota Denpasar ini secara otomatis akan melenggang ke tingkat nasional mewakili Bali dalam ajang serupa yakni Pemilihan Puteri Indonesia 2019. Nadia bersaing ketat di tiga besar bersama Pande Dwi Ayu Sinar Maheni dan Ayu Putu Gea Kanaya Pinatih. Selanjutnya dia bersaing dengan Ayu Putu Gea Kanaya Pinatih untuk memperebutkan gelar Puteri Indonesia Bali 2019. Namun tak disangka, Puteri Indonesia Bali 2018, AA Ayu Mirah Chyntia, menyerahkan mahkota kepada dirinya.
“Saya tidak menyangka akan menang, mengingat ini adalah pertama kalinya saya ikut ajang seperti ini. Yang jelas saya akan berusaha untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Bali,” ujar Nadia.
Ditanya tantangan dan tugas berat ke depan setelah menyandang gelar Puteri Indonesia Bali 2019, Nadia mengaku sudah mempersiapkan diri. Apalagi Bali selama ini belum pernah menyandang predikat Puteri Indonesia tingkat nasional. Pihak penyelenggara bahkan berharap ke depan Bali mampu meraih predikat itu. Menurut Nadia, hal terpenting yang harus disiapkan adalah rasa percaya diri yang tinggi.
“Yang dibutuhkan paling pertama adalah rasa percaya diri. Selain itu, saya akan membawa kekhasan Bali yang dikenal ramah. Jika ramah tentu kita akan bisa hidup secara berdampingan,” ucapnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Pemilihan Puteri Indonesia Bali 2019 Kanoraituha Wiwin, mengatakan hingga saat ini sudah penyelenggaraan ke-18 kalinya pemilihan Puteri Indonesia Bali. Proses persiapan pemilihan untuk tahun ini sudah dilakukan sejak enam bulan lalu, dan intens bulan Januari hingga final di Februari 2019. “Ada yang berbeda dari tahun ini, yakni kami melakukan jemput bola ke kampus-kampus, sehingga banyak mahasiswa yang ikut dalam ajang ini. Kami konsisten melakukan ini selama 18 tahun, dengan cita-cita ingin mengangkat nama wanita Bali ke kancah nasional maupun dunia,” tuturnya.
Dia berharap melalui pemilihan Puteri Indonesia Bali 2019 terpilih finalis yang benar-benar berkualitas yang akan membawa nama Bali ke tingkat nasional bahkan ke tingkat internasional. Dia mengungkapkan, sejauh ini wakil Bali baru mampu menyabet predikat runner up di 2008 dan 2011. Wiwin berharap suatu saat wakil Bali bisa tembus menjadi Puteri Indonesia tingkat nasional.
“Kalau berharap wakil Bali bisa meraih predikat Puteri Indonesia, kami tentu berharap. Nantinya, finalis yang menang jadi Puteri Indonesia Bali 2019 akan kami juga berikan pelatihan khusus,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Bali yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Yuniartha Putra, berharap Puteri Indonesia Bali yang terpilih tidak hanya cukup dengan cantik dan indah, namun juga menjadi panutan dan mampu memberi dorongan pembangunan di segala bidang. “Semoga ini bisa jadi batu loncatan untuk karier yang lebih baik bagi wanita Bali. Berkompetisilah yang sehat, memiliki kecerdasan, pandai menjaga diri, percaya Tuhan, beretika, dan peduli sesama,” pesannya. *ind
1
Komentar