Tengkorak Manusia Ditemukan di Pabrik Kertas
Sebuah tengkorak manusia ditemukan di belakang pabrik kertas, Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi.
BANYUWANGI, NusaBali
Tengkorak kepala manusia itu ditemukan oleh pencari ikan di sekitar sungai di belakang pabrik kertas yang jaya tahun 1980-an itu.
Polisi langsung mengevakuasi tengkorak itu ke RSUD Blambangan untuk dilakukan pemeriksaan. Tengkorak itu ditemukan di sungai belakang pabrik tersebut. Tengkorak itu ditemukan warga yang sedang mencari ikan, Selasa malam (12/2).
Penemuan itu kemudian dilaporkan ke polisi. Tim identifikasi dari Polres Banyuwangi langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi tengkorak tersebut.
Kasat Reskrim Polres Banyuwangi AKP Panji Prathista Wijaya membenarkan adanya penemuan tengkorak itu. Namun dirinya masih belum bisa memberikan penjelasan lebih dalam terkait penemuan itu. Pihaknya masih melakukan penelusuran terkait penemuan tengkorak.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Sementara juga ada yang kami sebar ke beberapa perkampungan. Karena lokasinya agak jauh dari perkampungan," ungkap Panji saat dihubungi, Rabu (13/2) seperti dilansir detik.
Sementara saat dikonfirmasi terpisah, dokter bedah RSUD Blambangan dr Solakhudin menyatakan, dari hasil pemeriksaan dipastikan tengkorak itu adalah tengkorak manusia.
Menurutnya, tengkorak itu sudah tidak lengkap, karena rahang bawahnya sudah tidak ada. Dari kondisinya, kemungkinan tubuh manusia pemilik tengkorak itu sudah meninggal lebih dari dua bulan.
Mengenai umurnya, Solakhudin menyebut, dari jumlah gigi yang sudah lengkap, bisa disimpulkan yang bersangkutan sudah dewasa atau berumur di atas 30 tahun. Selain itu, diperkuat dengan garis pertemuan tulang tengkorak kanan dan kiri sudah menutup yang menandakan sudah dewasa.
"Sebab jaringan yang ada di tengkorak itu sudah tidak ada. Kalau ciri-ciri tengkoraknya saya lebih condong laki-laki," terangnya.
Mengenai penyebab terpisahnya kepala itu dari badannya, Solakhudin mengatakan, sulit untuk mendeteksi penyebab terpisahnya kepala itu. Sebab, jaringan seperti otot yang ada di leher sudah tidak ada semua. Kalau jaringan sudah tidak ada semua tulang tengkorak sudah lepas.
"Jadi kita tidak bisa menyimpulkan lepasnya kepala itu apakah karena proses pembusukan atau yang lain karena jaringannya sudah hilang semua," tegasnya. *
Tengkorak kepala manusia itu ditemukan oleh pencari ikan di sekitar sungai di belakang pabrik kertas yang jaya tahun 1980-an itu.
Polisi langsung mengevakuasi tengkorak itu ke RSUD Blambangan untuk dilakukan pemeriksaan. Tengkorak itu ditemukan di sungai belakang pabrik tersebut. Tengkorak itu ditemukan warga yang sedang mencari ikan, Selasa malam (12/2).
Penemuan itu kemudian dilaporkan ke polisi. Tim identifikasi dari Polres Banyuwangi langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi tengkorak tersebut.
Kasat Reskrim Polres Banyuwangi AKP Panji Prathista Wijaya membenarkan adanya penemuan tengkorak itu. Namun dirinya masih belum bisa memberikan penjelasan lebih dalam terkait penemuan itu. Pihaknya masih melakukan penelusuran terkait penemuan tengkorak.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Sementara juga ada yang kami sebar ke beberapa perkampungan. Karena lokasinya agak jauh dari perkampungan," ungkap Panji saat dihubungi, Rabu (13/2) seperti dilansir detik.
Sementara saat dikonfirmasi terpisah, dokter bedah RSUD Blambangan dr Solakhudin menyatakan, dari hasil pemeriksaan dipastikan tengkorak itu adalah tengkorak manusia.
Menurutnya, tengkorak itu sudah tidak lengkap, karena rahang bawahnya sudah tidak ada. Dari kondisinya, kemungkinan tubuh manusia pemilik tengkorak itu sudah meninggal lebih dari dua bulan.
Mengenai umurnya, Solakhudin menyebut, dari jumlah gigi yang sudah lengkap, bisa disimpulkan yang bersangkutan sudah dewasa atau berumur di atas 30 tahun. Selain itu, diperkuat dengan garis pertemuan tulang tengkorak kanan dan kiri sudah menutup yang menandakan sudah dewasa.
"Sebab jaringan yang ada di tengkorak itu sudah tidak ada. Kalau ciri-ciri tengkoraknya saya lebih condong laki-laki," terangnya.
Mengenai penyebab terpisahnya kepala itu dari badannya, Solakhudin mengatakan, sulit untuk mendeteksi penyebab terpisahnya kepala itu. Sebab, jaringan seperti otot yang ada di leher sudah tidak ada semua. Kalau jaringan sudah tidak ada semua tulang tengkorak sudah lepas.
"Jadi kita tidak bisa menyimpulkan lepasnya kepala itu apakah karena proses pembusukan atau yang lain karena jaringannya sudah hilang semua," tegasnya. *
Komentar