Mendesak, Energi Terbarukan Untuk Bali
“Untuk menciptakan sektor pariwisata yang berkualitas dan menjaga alam Bali dari pencemaran, kita harus memanfaatkan energi baru dan terbarukan”
Gubernur Koster Komitmen Jaga Alam Bali
DENPASAR,NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan Bali memerlukan energi baru terbarukan untuk tetap menjaga alam Bali lestari sebagai pulau ramah lingkungan. Hal itu diungkapkan Koster di sela-sela menerima kunjungan kerja Komisi VI DPR RI di Ruang Rapat Gabungan DPRD Bali, Niti Mandala, Denpasar, Kamis (14/2) siang kemarin.
Kunjungan Komisi VI DPR RI membidangi energi dan lingkungan tersebut dipimpin ketua kunjungan kerja Gus Irawan Pasaribu. Kunker kemarin dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat Bali terkait dengan permasalahan energi dan lingkungan. Gubernur Koster mengatakan, Bali tidak memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), namun hanya memiliki manusia, keunikan budaya, adat isti adat, dan keindahan alam yang menjadi faktor pendukung utama pariwisata Bali.
Untuk itu kedepan, rancangan pembangunan Bali sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali akan mengutamakan pembangunan dan pelestarian alam beserta isinya baik sisi manusia maupun budaya dan adat istiadat yang dimiliki. "Kami akan menjaga alam beserta isinya, baik manusia dan semua mahluk hidup, maupun budaya, adat isti adat serta tradisi yang ada didalam keseharian masyarakat Bali, agar semua berjalan secara harmonis sesuai konsep Tri Hita Karana," cetus Koster dihadapan rombongan Komisi VI DPR RI.
Untuk menjaga dan menjauhkan alam Bali dari pencemaran lingkungan, Gubernur Koster menjelaskan Bali kedepan sepatutnya juga harus memanfaatkan energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan. "Untuk menciptakan sektor pariwisata yang berkualitas dan menjaga alam Bali dari pencemaran, kita harus memanfaatkan energi baru dan terbarukan,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Kata Gubernur Koster, alam yang bebas dari polusi adalah aspek berkualitas bagi sektor pariwisata, termasuk aspek lainnya baik sandang, pangan, papan harus berkualitas. “Bila perlu Bali harus menjadi percontohan pemanfaatan energi baru dan terbarukan," mantan anggota Komisi X DPR RI bidang pariwisata dan budaya ini.
Sementara pimpinan rombongan Tim Kunker Reses Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu pada kesempatan itu menyampaikan Komisi VII datang ke Bali untuk menyerap masalah- masalah dibidang energi. “Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kami bermitra dengan 3 kementrian yakni Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI,” ujar politisi Gerindra asal Dapil Sumatra Utara ini.
Tambah Gus Irawan dalam fungsi pengawasan, menyerap aspirasi, pihak Komisi VII ingin mendapat gambaran perkembangan di daerah serta permasalahan-permasalahan yang timbul di lapangan, khususnya terkait pengembangan energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup dan ristek. “Kami sudah melaksanakan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan PLTU Celukan Bawang dan Pelabuhan Benoa. Selanjutnya segala hasil dari kunker akan dijadikan dasar untuk mendukung pembangunan di Pemprov Bali,” ujar Gus Irawan. *nat
DENPASAR,NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan Bali memerlukan energi baru terbarukan untuk tetap menjaga alam Bali lestari sebagai pulau ramah lingkungan. Hal itu diungkapkan Koster di sela-sela menerima kunjungan kerja Komisi VI DPR RI di Ruang Rapat Gabungan DPRD Bali, Niti Mandala, Denpasar, Kamis (14/2) siang kemarin.
Kunjungan Komisi VI DPR RI membidangi energi dan lingkungan tersebut dipimpin ketua kunjungan kerja Gus Irawan Pasaribu. Kunker kemarin dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat Bali terkait dengan permasalahan energi dan lingkungan. Gubernur Koster mengatakan, Bali tidak memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA), namun hanya memiliki manusia, keunikan budaya, adat isti adat, dan keindahan alam yang menjadi faktor pendukung utama pariwisata Bali.
Untuk itu kedepan, rancangan pembangunan Bali sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali akan mengutamakan pembangunan dan pelestarian alam beserta isinya baik sisi manusia maupun budaya dan adat istiadat yang dimiliki. "Kami akan menjaga alam beserta isinya, baik manusia dan semua mahluk hidup, maupun budaya, adat isti adat serta tradisi yang ada didalam keseharian masyarakat Bali, agar semua berjalan secara harmonis sesuai konsep Tri Hita Karana," cetus Koster dihadapan rombongan Komisi VI DPR RI.
Untuk menjaga dan menjauhkan alam Bali dari pencemaran lingkungan, Gubernur Koster menjelaskan Bali kedepan sepatutnya juga harus memanfaatkan energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan. "Untuk menciptakan sektor pariwisata yang berkualitas dan menjaga alam Bali dari pencemaran, kita harus memanfaatkan energi baru dan terbarukan,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Kata Gubernur Koster, alam yang bebas dari polusi adalah aspek berkualitas bagi sektor pariwisata, termasuk aspek lainnya baik sandang, pangan, papan harus berkualitas. “Bila perlu Bali harus menjadi percontohan pemanfaatan energi baru dan terbarukan," mantan anggota Komisi X DPR RI bidang pariwisata dan budaya ini.
Sementara pimpinan rombongan Tim Kunker Reses Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu pada kesempatan itu menyampaikan Komisi VII datang ke Bali untuk menyerap masalah- masalah dibidang energi. “Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kami bermitra dengan 3 kementrian yakni Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI,” ujar politisi Gerindra asal Dapil Sumatra Utara ini.
Tambah Gus Irawan dalam fungsi pengawasan, menyerap aspirasi, pihak Komisi VII ingin mendapat gambaran perkembangan di daerah serta permasalahan-permasalahan yang timbul di lapangan, khususnya terkait pengembangan energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup dan ristek. “Kami sudah melaksanakan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan PLTU Celukan Bawang dan Pelabuhan Benoa. Selanjutnya segala hasil dari kunker akan dijadikan dasar untuk mendukung pembangunan di Pemprov Bali,” ujar Gus Irawan. *nat
Komentar