Menang Kontroversial !
Saya adalah pembela VAR karena itu akan membuat sepakbola lebih adil sedikit demi sedikit.
VAR ‘Usik’ Madrid Atasi Ajax
AMSTERDAM, NusaBali
Penggunaan pertama Video Assistant Referee (VAR) pada babak 16 besar Liga Champions langsung menimbulkan controversial. Teknologi itu dipakai pertama kali dalam pertandingan Ajax Amsterdam versus Real Madrid, di Johan Cruyff Arena, Kamis (14/2) dinihari WITA.
Ajax takluk 1-2 dari Real Madrid. Dua gol Los Blancos tercipta melalui Karim Benzema di menit ke-60 serta Marco Asensio menit ke-87. Satu gol Ajax dicetak Hakim Ziyech menit ke-75. Ajax gantian tandang ke Santiago Bernabeu pada leg kedua pada 5 Maret.
Namin Ajax sempat unggul dulu setelah Nicolas Tagliafico mencetak gol pada menit ke-38. Ia memanfaatkan bola lepas dari tangan Thibaut Courtois. Namun wasit Damir Skomina menganulirnya setelah melihat VAR.
Skomina menilai Dusan Tadic --yang di depan Courtois-- mengganggu permainan dari posisi offside meski tak menyentuh bola. Wasit pun memberikan free kick kepada Madrid. Keputusan itulah menimbulkan perdebatan dan kontroversial.
"Saya adalah pembela VAR karena itu akan membuat sepakbola lebih adil sedikit demi sedikit," ucap kapten Real Madrid, Sergio Ramos.
Lalu UEFA memberikan penjelasan mengapa gol Tagliafico dibatalkan.
Ada dua kasus yang menjelaskan mengapa gol dianulir karena gangguan pemain lain. Pertama, pemain yang ada dalam posisi offside secara langsung menghalangi pandangan kiper meski tak menyentuh bola. Dalam kasus gol Tagliafico, pandangan Courtois tak terhalang.
Kedua jika pemain menghalangi pemain lawan sehingga tak bisa bermain atau memainkan bola. Situasi inilah yang kemudian ditegaskan UEFA menjadi penyebab dianulirnya gol Tagliafico. Dalam penjelasannya, UEFA menyebut, Tadic menghalangi Courtois.
"Ini sejalan protokol VAR dan gol dianulir dengan tepat dan tendangan bebas diberikan untuk offside," bunyi pernyataan UEFA. Keputusan wasit Damina menganulir gol, membuat gelandang Ajax Frankie de Jong kesal dan geram. De Jong menyebut teknologi VAR itu hanya untuk menguntungkan tim besar.
"Kami bermain baik sebagai tim. Sayang sekali gol kami dianulir. Mungkin hal seperti itu mudah dilakukan untuk menguntungkan tim besar. Kami juga memilikinya dengan baik," kata De Jong kepada NOS dilansir dari Fourfortwo.
Meski begitu, pemain yang akan memperkuat Barcelona musim depan ini, tetap merasa bangga dengan semangat juang timnya. Ia berharap Ajax bermain dengan cara yang sama saat bertandang ke markas El Real. "Belum ada yang dipastikan lolos. Real akan merasakan lebih banyak tekanan di depan para penggemar mereka sendiri," ujar gelandang timnas Belanda ini.*
AMSTERDAM, NusaBali
Penggunaan pertama Video Assistant Referee (VAR) pada babak 16 besar Liga Champions langsung menimbulkan controversial. Teknologi itu dipakai pertama kali dalam pertandingan Ajax Amsterdam versus Real Madrid, di Johan Cruyff Arena, Kamis (14/2) dinihari WITA.
Ajax takluk 1-2 dari Real Madrid. Dua gol Los Blancos tercipta melalui Karim Benzema di menit ke-60 serta Marco Asensio menit ke-87. Satu gol Ajax dicetak Hakim Ziyech menit ke-75. Ajax gantian tandang ke Santiago Bernabeu pada leg kedua pada 5 Maret.
Namin Ajax sempat unggul dulu setelah Nicolas Tagliafico mencetak gol pada menit ke-38. Ia memanfaatkan bola lepas dari tangan Thibaut Courtois. Namun wasit Damir Skomina menganulirnya setelah melihat VAR.
Skomina menilai Dusan Tadic --yang di depan Courtois-- mengganggu permainan dari posisi offside meski tak menyentuh bola. Wasit pun memberikan free kick kepada Madrid. Keputusan itulah menimbulkan perdebatan dan kontroversial.
"Saya adalah pembela VAR karena itu akan membuat sepakbola lebih adil sedikit demi sedikit," ucap kapten Real Madrid, Sergio Ramos.
Lalu UEFA memberikan penjelasan mengapa gol Tagliafico dibatalkan.
Ada dua kasus yang menjelaskan mengapa gol dianulir karena gangguan pemain lain. Pertama, pemain yang ada dalam posisi offside secara langsung menghalangi pandangan kiper meski tak menyentuh bola. Dalam kasus gol Tagliafico, pandangan Courtois tak terhalang.
Kedua jika pemain menghalangi pemain lawan sehingga tak bisa bermain atau memainkan bola. Situasi inilah yang kemudian ditegaskan UEFA menjadi penyebab dianulirnya gol Tagliafico. Dalam penjelasannya, UEFA menyebut, Tadic menghalangi Courtois.
"Ini sejalan protokol VAR dan gol dianulir dengan tepat dan tendangan bebas diberikan untuk offside," bunyi pernyataan UEFA. Keputusan wasit Damina menganulir gol, membuat gelandang Ajax Frankie de Jong kesal dan geram. De Jong menyebut teknologi VAR itu hanya untuk menguntungkan tim besar.
"Kami bermain baik sebagai tim. Sayang sekali gol kami dianulir. Mungkin hal seperti itu mudah dilakukan untuk menguntungkan tim besar. Kami juga memilikinya dengan baik," kata De Jong kepada NOS dilansir dari Fourfortwo.
Meski begitu, pemain yang akan memperkuat Barcelona musim depan ini, tetap merasa bangga dengan semangat juang timnya. Ia berharap Ajax bermain dengan cara yang sama saat bertandang ke markas El Real. "Belum ada yang dipastikan lolos. Real akan merasakan lebih banyak tekanan di depan para penggemar mereka sendiri," ujar gelandang timnas Belanda ini.*
1
Komentar