Dinas PUPR Bali Bersihkan Sisa Material Proyek
Petugas mandor dari Dinas PUPR Provinsi Bali mulai melakukan pembersihan sisa material proyek yang menutup saluran drainase di Desa Batur Selatan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (15/2).
BANGLI, NusaBali
Saluran drainase di jalan provinsi tersebut tertutup batu dan tumpukan tanah. Petugas mengalami kendala untuk pembuangan air agar tidak mengalir ke tegalan warga.
Staf Dinas PUPR Provinsi Bali, I Wayan Suandi, mengatakan ada 15 orang petugas yang dilibatkan untuk melakukan pembersihan. Pembersihan sisa material proyek menggunakan alat berat. Batu sisa proyek ditempatkan di pinggir saluran drainase, sedangkan tanah langsung diangkut. Setelah dilakukan pembersihan, dipastikan drainase tidak tertutup lagi dan airnya tidak sampai meluber ke jalan.
Suandi mengakui menemui kendala di lapangan, khusunya lokasi pembuangan air. Jika air dialirkan ke saluran drainase di bagian barat jalan, bisa diprotes karena air masuk tegalan. Bila dialirkan pada drainase sebelah timur, juga dikhawatirkan ada yang protes. “Kendalanya pada lokasi pembuangan, jika disalurkan ke barat air mengalir ke tegalan warga. Kalau di timur juga serupa, lama kelamaan tanah juga terkikis,” ujarnya. Suandi mengaku sudah sempat berkoordinasi dengan Perbekel Desa Batur Selatan agar dibantu carikan solusi.
Terpisah, Perbekel Desa Batur Selatan, I Gede Sarjana, membenarkan ada komunikasi dengan petugas Dinas PUPR Provinsi Bali perihal lokasi pembuangan air. Perbekel Sarjana segera akan melakukan pembicaraan dengan warga yang tinggal di jalur tersebut. “Kami akan lakukan musyawarah untuk mencari jalan keluar. Untuk saat ini saya belum bisa memutuskan. Jika sudah ada kesepakatan, bisa dibuatkan saluran pembuangan, terlepas dari aset provinsi,” jelasnya. *es
Saluran drainase di jalan provinsi tersebut tertutup batu dan tumpukan tanah. Petugas mengalami kendala untuk pembuangan air agar tidak mengalir ke tegalan warga.
Staf Dinas PUPR Provinsi Bali, I Wayan Suandi, mengatakan ada 15 orang petugas yang dilibatkan untuk melakukan pembersihan. Pembersihan sisa material proyek menggunakan alat berat. Batu sisa proyek ditempatkan di pinggir saluran drainase, sedangkan tanah langsung diangkut. Setelah dilakukan pembersihan, dipastikan drainase tidak tertutup lagi dan airnya tidak sampai meluber ke jalan.
Suandi mengakui menemui kendala di lapangan, khusunya lokasi pembuangan air. Jika air dialirkan ke saluran drainase di bagian barat jalan, bisa diprotes karena air masuk tegalan. Bila dialirkan pada drainase sebelah timur, juga dikhawatirkan ada yang protes. “Kendalanya pada lokasi pembuangan, jika disalurkan ke barat air mengalir ke tegalan warga. Kalau di timur juga serupa, lama kelamaan tanah juga terkikis,” ujarnya. Suandi mengaku sudah sempat berkoordinasi dengan Perbekel Desa Batur Selatan agar dibantu carikan solusi.
Terpisah, Perbekel Desa Batur Selatan, I Gede Sarjana, membenarkan ada komunikasi dengan petugas Dinas PUPR Provinsi Bali perihal lokasi pembuangan air. Perbekel Sarjana segera akan melakukan pembicaraan dengan warga yang tinggal di jalur tersebut. “Kami akan lakukan musyawarah untuk mencari jalan keluar. Untuk saat ini saya belum bisa memutuskan. Jika sudah ada kesepakatan, bisa dibuatkan saluran pembuangan, terlepas dari aset provinsi,” jelasnya. *es
1
Komentar