Kemenag Karangasem Tetapkan Lagu Hindu
Lagu-lagu itu telah direkam dalam format VCD dan ditayangkan di youtube.
AMLAPURA, NusaBali
Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem, Dr Ni Nengah Rustini, menetapkan sepuluh lagu Hindu untuk pengantar di setiap lomba bernuansa Hindu. Lagu-lagu tersebut diputar di sela-sela pelaksanaan lomba sehingga suasananya kian religius. Kesepuluh lagu itu ciptaan I Wayan Mertayasa, pengelola PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Amerta Yulia Ganesha.
Dr Rustini mengungkapkan, kesepuluh lagu itu yakni Agamaku Hindu, Bangga Menjadi Anak Bali, Panca Sembah, Tri Kaya Parisudha, Tri Hita Karana, Sarana Persembahyangan, Ciri-ciri Anak Baik, Bangga Beragama, Mari Beryadnya, dan Mars PAUD Hindu. Lagu-lagu itu agar diputar saat lomba bernuansa Hindu seperti lomba berbusana adat ke pura, lomba Tri Sandhya, lomba cerdas cermat agama Hindu, serta lomba lainnya. “Kami telah tetapkan sepuluh lagu bernuansa Hindu agar diputar di sela-sela lomba agama Hindu,” jelas Dr Rustini, Jumat (15/2).
Dr Rustini mengaku bangga ada yang peduli dan menciptakan lagu-lagu bernuansa agama Hindu. Sehingga lebih mudah menyosialisasikan muatan-muatan agama melalui lagu. Apalagi sangat cocok dinyanyikan kalangan siswa. Secara tidak langsung, muatan-muatan Hindu melekat di hati siswa dan pendidikan karakter terhadap siswa lebih mudah diimplementasikan. Terlebih ada Mars PAUD Hindu. “Anak-anak sifatnya menghafal, setelah tingkatan sekolahnya lebih tinggi nantinya mulai menghayati dan mengamalkan, pada akhirnya paham dengan maksud bait-bait lagu yang dinyanyikan,” lanjutnya.
Pencipta lagu, I Wayan Mertayasa, mengakui lagu-lagu ciptaannya bernuansa Hindu dan cocok diperdengarkan di setiap event dilaksanakan Kantor Kementerian Agama Karangasem. “Lagu-lagu ini telah lama dinyanyikan siswa PAUD, liriknya sederhana, gampang dihafal, dan mudah dimengerti,” ungkap praktisi pendidikan asal Banjar Kubakal, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang ini. Diakui, lagu-lagu bernuansa Hindu tersebut pernah dilombakan.
Dikatakan, lagu-lagu itu telah direkam dalam format VCD dan ditayangkan di youtube. Masyarakat Hindu di luar Bali banyak yang telah mengenal lagu itu. Mertayasa mendapatkan ide menciptakan lagu-lagu bernuansa Hindu berawal dari keprihatinan terhadap perkembangan anak yang lebih banyak menyanyikan lagu dewasa. “Saya berupaya membuat lagu yang mudah diingat dan mengandung edukasi,” katanya. Ia bersyukur seluruh lagu-lagu ciptaannya digunakan Kantor Kementerian Agama Karangasem untuk mengisi kekosongan di sela-sela menggelar berbagai lomba. *k16
Dr Rustini mengungkapkan, kesepuluh lagu itu yakni Agamaku Hindu, Bangga Menjadi Anak Bali, Panca Sembah, Tri Kaya Parisudha, Tri Hita Karana, Sarana Persembahyangan, Ciri-ciri Anak Baik, Bangga Beragama, Mari Beryadnya, dan Mars PAUD Hindu. Lagu-lagu itu agar diputar saat lomba bernuansa Hindu seperti lomba berbusana adat ke pura, lomba Tri Sandhya, lomba cerdas cermat agama Hindu, serta lomba lainnya. “Kami telah tetapkan sepuluh lagu bernuansa Hindu agar diputar di sela-sela lomba agama Hindu,” jelas Dr Rustini, Jumat (15/2).
Dr Rustini mengaku bangga ada yang peduli dan menciptakan lagu-lagu bernuansa agama Hindu. Sehingga lebih mudah menyosialisasikan muatan-muatan agama melalui lagu. Apalagi sangat cocok dinyanyikan kalangan siswa. Secara tidak langsung, muatan-muatan Hindu melekat di hati siswa dan pendidikan karakter terhadap siswa lebih mudah diimplementasikan. Terlebih ada Mars PAUD Hindu. “Anak-anak sifatnya menghafal, setelah tingkatan sekolahnya lebih tinggi nantinya mulai menghayati dan mengamalkan, pada akhirnya paham dengan maksud bait-bait lagu yang dinyanyikan,” lanjutnya.
Pencipta lagu, I Wayan Mertayasa, mengakui lagu-lagu ciptaannya bernuansa Hindu dan cocok diperdengarkan di setiap event dilaksanakan Kantor Kementerian Agama Karangasem. “Lagu-lagu ini telah lama dinyanyikan siswa PAUD, liriknya sederhana, gampang dihafal, dan mudah dimengerti,” ungkap praktisi pendidikan asal Banjar Kubakal, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang ini. Diakui, lagu-lagu bernuansa Hindu tersebut pernah dilombakan.
Dikatakan, lagu-lagu itu telah direkam dalam format VCD dan ditayangkan di youtube. Masyarakat Hindu di luar Bali banyak yang telah mengenal lagu itu. Mertayasa mendapatkan ide menciptakan lagu-lagu bernuansa Hindu berawal dari keprihatinan terhadap perkembangan anak yang lebih banyak menyanyikan lagu dewasa. “Saya berupaya membuat lagu yang mudah diingat dan mengandung edukasi,” katanya. Ia bersyukur seluruh lagu-lagu ciptaannya digunakan Kantor Kementerian Agama Karangasem untuk mengisi kekosongan di sela-sela menggelar berbagai lomba. *k16
Komentar