Anggota Komisi VI DPR Ajak Masyarakat Bijak Bermedsos
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
GIANYAR, NusaBali
Anggota Komisi VI DPR-RI, Gde Sumarjaya Linggih atau yang akrab disapa Demer mengajak masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial dengan menyaring setiap informasi yang ada di media sosial.
"Di era teknologi yang maju ini setiap informasi sangat mudah bisa diakses oleh setiap orang hingga pelosok desa, namun masyarakat harus lebih bijak menyaring informasi yang masuk melalui media sosial, karena tidak semua informasi di media sosial itu benar. Setiap informasi atau berita harus ditelusuri sumbernya sebelum disebar luaskan agar tidak menimbulkan perpecahan," kata Demer di Gianyar, Kamis (14/2) lalu.
Hal itu disampaikan Demer saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan tema ‘Dari Desa untuk Bangsa Kita Bangun desa untuk Memperkokoh Empat Pilar Kebangsaan’ di Banjar Kelod Kauh, Kelurahan Beng, Kabupaten Gianyar. Demer yang juga mantan Ketua KADIN Bali itu mengatakan bahwa pada era teknologi informasi dewasa ini, tantangan yang dihadapi masyarakat desa tidak hanya soal pertumbuhan ekonomi.
"Banjir informasi tak hanya membawa berita yang benar. Kabar bohong (hoax) yang cenderung memicu konflik juga kerap masuk di desa melalui media sosial," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia tidak bosan-bosan mengajak masyarakat desa agar selektif dalam menyikapi setiap informasi. Melalui sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan atau Pmpat Pilar Kebangsaan yakni agar tetap berpegang teguh pada: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan demikian, apapun bentuk hoax yang cenderung memecah belah persatuan dapat ditangkal.
Sementara itu, Sekertaris Dadia Arya Pering, Kabupaten Gianyar, Made Jaya menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial. "Kegiatan ini sangat baik agar masyarakat semakin terbuka dalam menyikapi setiap informasi yang ada di media sosial," ujarnya. *
"Di era teknologi yang maju ini setiap informasi sangat mudah bisa diakses oleh setiap orang hingga pelosok desa, namun masyarakat harus lebih bijak menyaring informasi yang masuk melalui media sosial, karena tidak semua informasi di media sosial itu benar. Setiap informasi atau berita harus ditelusuri sumbernya sebelum disebar luaskan agar tidak menimbulkan perpecahan," kata Demer di Gianyar, Kamis (14/2) lalu.
Hal itu disampaikan Demer saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan tema ‘Dari Desa untuk Bangsa Kita Bangun desa untuk Memperkokoh Empat Pilar Kebangsaan’ di Banjar Kelod Kauh, Kelurahan Beng, Kabupaten Gianyar. Demer yang juga mantan Ketua KADIN Bali itu mengatakan bahwa pada era teknologi informasi dewasa ini, tantangan yang dihadapi masyarakat desa tidak hanya soal pertumbuhan ekonomi.
"Banjir informasi tak hanya membawa berita yang benar. Kabar bohong (hoax) yang cenderung memicu konflik juga kerap masuk di desa melalui media sosial," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia tidak bosan-bosan mengajak masyarakat desa agar selektif dalam menyikapi setiap informasi. Melalui sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan atau Pmpat Pilar Kebangsaan yakni agar tetap berpegang teguh pada: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Dengan demikian, apapun bentuk hoax yang cenderung memecah belah persatuan dapat ditangkal.
Sementara itu, Sekertaris Dadia Arya Pering, Kabupaten Gianyar, Made Jaya menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial. "Kegiatan ini sangat baik agar masyarakat semakin terbuka dalam menyikapi setiap informasi yang ada di media sosial," ujarnya. *
1
Komentar