Sampah Meluber, DLHK Denpasar Minta Permakluman
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar meminta permakluman kepada masyarakat terkait kondisi sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
DENPASAR, NusaBali
Hal itu diakibat mobilitas armada yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung masih terhambat. Truk pengangkut sampah ke TPA belum lancar, akibat adanya alat berat yang rusak.
Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, I Ketut Wisada, saat dikonfirmasi, Rabu (16/2) mengungkapkan, selain terhambat mobil masuk ke TPA Suwung dan kerusakan alat, juga karena luasan areal untuk membuang sampah di TPA semakin menyempit sejak adanya penataan dari pemerintah pusat.
Dikatakan Wisada, jjka kondisi di TPA sudah berjalan normal, maka semua angkutan sampah dari TPSS ke TPA dipastikan lancar seperti biasanya. “Ini kendalanya di pengangkutan ke TPA. Bukan karena kurang armada, tetapi karena masuknya ke TPA terhambat,” katanya.
Pelayanan yang telah dilaksanakan selama ini dikatakan sudah optimal. Bahkan, perubahan penanganan sampah oleh masing-masing swakelola sudah juga dioptimalkan. Kendati masih ada kendala, pihaknya mengaku sudah siap dalam penerapan program yang akan dijalankan, salah satunya penghentian pengangkutan sampah dari pinggir jalan protokol.
Sehingga penerapan pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti swakelola yang dilaksanakan di masing-masing desa dapat terus dimaksimalkan. Wisada mengatakan untuk menangani pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA, DLHK menyiagakan sedikitnya 70 truk angkut yang tersebar di 17 TPS di Kota Denpasar.
Namun pihaknya tak menampik bahwa masih banyak laporan masyarakat yang mengatakan pasca adanya penghentian pengangkutan pinggir jalan ini menyebabkan sampah di TPS menumpuk bahkan meluber hingga ke jalan. “Dari sisi personel, fasilitas dan armada pengangkurtan kita sudah siap, dan itu sudah optimal, mengingat saat ink volume sampah di Denpasar jumlahnya kurang lebih 800 ton per hari,” ujarnya. *mi
Hal itu diakibat mobilitas armada yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung masih terhambat. Truk pengangkut sampah ke TPA belum lancar, akibat adanya alat berat yang rusak.
Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, I Ketut Wisada, saat dikonfirmasi, Rabu (16/2) mengungkapkan, selain terhambat mobil masuk ke TPA Suwung dan kerusakan alat, juga karena luasan areal untuk membuang sampah di TPA semakin menyempit sejak adanya penataan dari pemerintah pusat.
Dikatakan Wisada, jjka kondisi di TPA sudah berjalan normal, maka semua angkutan sampah dari TPSS ke TPA dipastikan lancar seperti biasanya. “Ini kendalanya di pengangkutan ke TPA. Bukan karena kurang armada, tetapi karena masuknya ke TPA terhambat,” katanya.
Pelayanan yang telah dilaksanakan selama ini dikatakan sudah optimal. Bahkan, perubahan penanganan sampah oleh masing-masing swakelola sudah juga dioptimalkan. Kendati masih ada kendala, pihaknya mengaku sudah siap dalam penerapan program yang akan dijalankan, salah satunya penghentian pengangkutan sampah dari pinggir jalan protokol.
Sehingga penerapan pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti swakelola yang dilaksanakan di masing-masing desa dapat terus dimaksimalkan. Wisada mengatakan untuk menangani pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA, DLHK menyiagakan sedikitnya 70 truk angkut yang tersebar di 17 TPS di Kota Denpasar.
Namun pihaknya tak menampik bahwa masih banyak laporan masyarakat yang mengatakan pasca adanya penghentian pengangkutan pinggir jalan ini menyebabkan sampah di TPS menumpuk bahkan meluber hingga ke jalan. “Dari sisi personel, fasilitas dan armada pengangkurtan kita sudah siap, dan itu sudah optimal, mengingat saat ink volume sampah di Denpasar jumlahnya kurang lebih 800 ton per hari,” ujarnya. *mi
1
Komentar