Jokowi Ungkap Data, Prabowo Sodorkan Solusi
Capres Nomor urut 01 Jokowi (yang diusung PDIP-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (diusung Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Partai Berkarya) tarung head to head dalam debat terbuka, Minggu (17/2) malam.
DENPASAR, NusaBali
Dalam debat yang tanpa didampingi Cawapres tersebut, Jokowi ungkap data dan action, sementara Prabowo sodorkan solusi. Jokowi juga sempat tuding lawannya pesimistis, namun Prabowo membantah.
Debat yang digelar di Hotel Sultan Jakarta dengan ditayangkan langsung 4 stasiun televisi swasta tadi malam bertema ‘Energi, Lingkungan Hidup, Infrastruktur, Pangan, dan SDA’. Acara debat terbagi dalam 5 segmen. Rinciannya, segmen penyampaian visi-misi, segmen memperdalam visi-misi dan program, segmen di mana panelis menyodorkan pertanyaan kepada kandidat, segmen tanggapan kandidat terhadap video yang ditayangkan panelis, dan segmen tanya jawab antar kandidat.
Dalam debat yang dipandu moderator Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki sealam, Prabowo lebih dulu menyampaikan visi-misinya. Prabowo langsung menyampaikan masalah energi yang membuat negara berhasil. “Kita harus berdiri di atas kaki sendiri, mandiri di bidang pangan dan energi. Negara berhasil ketika memenuhi pangan dan energi. Kami akan menjamin terpenuhi energi ketika terpilih nanti. Kita jaga-jaga pundi kekayaan bangsa tak mengalir keluar negeri. Tidak ada siapa yang salah. Saya mengapresiasi Pak Joko Widodo, namun saya ingin tetap mencari solusi,” ujar Prabowo.
Giliran Jokowi menyampaikan visi-misi, kandidat incumbent dengan santai lebih dulu menyapa lawannya, Prabowo. Dalam visinya ‘Indonesia Maju’, Jokowi menyatakan untuk di bidang energi, pihaknya menekan pemakaian bio disel, menggantikan pemakaian fosil dengan energi ramah lingkungan seperti B20 sampai B100 (energi dari kelapa sawit). “Ketergantungan energi fosil akan dikurangi dari tahun ke tahun,” kata Jokowi.
Jokowi kemudian membeber kinerja selama 5 tahun. Di bidang infrastruktur, Jokowi mengatakan telah membangun jalan tol, gelonorkan dana desa, membangun irigasi sehingga sangat membantu petani dalam bidang pertanian sampai mencapai swasembada pangan. “Tahun 2014 saya ingat betul impor jagung kita 3,5 juta ton. Tahun 2018 kemarin, tidak lebih dai 100.000 ton. Jadi, stok pangan kita terjaga,” beber Jokowi.
Untuk menjaga lahan pertanian dalam mengupayakan produksi pangan di dalam negeri, Jokowi mengatasi kebakaran hutan dan lahan gambut. Pengu-rangan sampah plastik yang mencemari lingkungan hidup juga sudah dilakukan.
Saat memasuki segmen tayangan video, Jokowi menyebutkan dalam bidang infrastruktur, konektivitas antar pulau, provinsi, kabupaten/kota sudah terwujud, sehingga memudahkan transportasi, barang dan jasa. “Saya konsisten dalam membangun infrastruktur. Bukan hanya urusan bandara, urusan pelabuhan. Indonesia Barat dan Tengah sudah selesai 100 persen, Indonesia Timur sudah selesai 95 persen dan tahun 2019 kita selesaikan,” ujar Jokowi.
Pernyataan Jokowi ini ditanggapi Prabowo dengan nada menyerang. “Saya hargai niat Pak Jokowi dalam bidang infrastruktur. Tapi, Tim Pak Jokowi grasa-grusu, tanpa feasibility study (FS) yang benar. Infrastruktur untuk rakyat, bukan rakyat untuk infrastruktur. LRT Palembang dan Jakarta contohnya,” ujar Prabowo.
Jokowi pun langsung patahkan serangan Prabowo. Menurut Jokowi, Prabowo salah besar. Kata Jokowi, seluruh pembangunan menggunakan perencanaan, dari FS sampai DED (Detail Engineering Design). “Ada DED-nya, ada FS-nya,” tandas Jokowi.
Berikutnya, Prabowo menyampaikan masalah agraria secara nasional dan penyerobotan lahan. Prabowo mengatakan harus ada ganti rugi kepada lahan yang diambil, tanpa ada pengalihan kehidupan mereka. Bahwa infrastruktur penting, tapi orientasinya harus untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah ekonomi.
Menanggapi pernyataan Prabowo, Jokowi mengatakan 191.000 kilometer infrastruktur adalah untuk rakyat di bawah. Dalam pembebasan lahan, hampir tidak terjadi konflik. “Tidak ada ganti rugi, karena yang ada ganti untung. Biayanya 2-3 persen sebelumnya, tapi saya tingkatkan 4-5 persen, supaya porsinya besar dan tidak jadi konflik. Untuk konsesi lahan, tanah masyarakat harus produktif. Saya sudah membagikan 7 juta sertifikat gratis. Ini reformasi agraria,” sentil Jokowi.
Prabowo kemudian berusaha mematahkannya. Menurut Prabowo, pembangunan infrastruktur dengan proses yang tidak tertib tak berdampak kepada perekonomian.
Dalam debat semalam, Jokowi juga sempat tuding Prabowo kurang optimistis menyongsong revolusi industri 4.0. Jokowi meyakini pembangunan SDM yang direncanakannya akan lebih mensejahterakan petani di Indonesia. "Pak Prabowo ini kayaknya ke depan kurang optimis," serang Jokowi.
Menurut Jokowi, saat ini produk-produk hasil petani sudah langsung bisa diakses konsumen. Dengan cara itu, dicapai harga yang lebih kompetitif bagi petani. “Sekarang ini produk petani sudah masuk market place, dari produsen ke konsumen. Tidak lewat agen di tengah. Harganya bisa diangkat, juga kredit-kredit yang dilakukan. Itu hal yang konkret yang justru membuka kesempatan petani berproduksi," katanya. Diserang seperti itu, Prabowo menepisnya. "Saya bukan pesimis, Pak. Saya sangat optimis. Kita sangat mampu untuk swasembada di bidang energi," ujar Prabowo. *nat
Dalam debat yang tanpa didampingi Cawapres tersebut, Jokowi ungkap data dan action, sementara Prabowo sodorkan solusi. Jokowi juga sempat tuding lawannya pesimistis, namun Prabowo membantah.
Debat yang digelar di Hotel Sultan Jakarta dengan ditayangkan langsung 4 stasiun televisi swasta tadi malam bertema ‘Energi, Lingkungan Hidup, Infrastruktur, Pangan, dan SDA’. Acara debat terbagi dalam 5 segmen. Rinciannya, segmen penyampaian visi-misi, segmen memperdalam visi-misi dan program, segmen di mana panelis menyodorkan pertanyaan kepada kandidat, segmen tanggapan kandidat terhadap video yang ditayangkan panelis, dan segmen tanya jawab antar kandidat.
Dalam debat yang dipandu moderator Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki sealam, Prabowo lebih dulu menyampaikan visi-misinya. Prabowo langsung menyampaikan masalah energi yang membuat negara berhasil. “Kita harus berdiri di atas kaki sendiri, mandiri di bidang pangan dan energi. Negara berhasil ketika memenuhi pangan dan energi. Kami akan menjamin terpenuhi energi ketika terpilih nanti. Kita jaga-jaga pundi kekayaan bangsa tak mengalir keluar negeri. Tidak ada siapa yang salah. Saya mengapresiasi Pak Joko Widodo, namun saya ingin tetap mencari solusi,” ujar Prabowo.
Giliran Jokowi menyampaikan visi-misi, kandidat incumbent dengan santai lebih dulu menyapa lawannya, Prabowo. Dalam visinya ‘Indonesia Maju’, Jokowi menyatakan untuk di bidang energi, pihaknya menekan pemakaian bio disel, menggantikan pemakaian fosil dengan energi ramah lingkungan seperti B20 sampai B100 (energi dari kelapa sawit). “Ketergantungan energi fosil akan dikurangi dari tahun ke tahun,” kata Jokowi.
Jokowi kemudian membeber kinerja selama 5 tahun. Di bidang infrastruktur, Jokowi mengatakan telah membangun jalan tol, gelonorkan dana desa, membangun irigasi sehingga sangat membantu petani dalam bidang pertanian sampai mencapai swasembada pangan. “Tahun 2014 saya ingat betul impor jagung kita 3,5 juta ton. Tahun 2018 kemarin, tidak lebih dai 100.000 ton. Jadi, stok pangan kita terjaga,” beber Jokowi.
Untuk menjaga lahan pertanian dalam mengupayakan produksi pangan di dalam negeri, Jokowi mengatasi kebakaran hutan dan lahan gambut. Pengu-rangan sampah plastik yang mencemari lingkungan hidup juga sudah dilakukan.
Saat memasuki segmen tayangan video, Jokowi menyebutkan dalam bidang infrastruktur, konektivitas antar pulau, provinsi, kabupaten/kota sudah terwujud, sehingga memudahkan transportasi, barang dan jasa. “Saya konsisten dalam membangun infrastruktur. Bukan hanya urusan bandara, urusan pelabuhan. Indonesia Barat dan Tengah sudah selesai 100 persen, Indonesia Timur sudah selesai 95 persen dan tahun 2019 kita selesaikan,” ujar Jokowi.
Pernyataan Jokowi ini ditanggapi Prabowo dengan nada menyerang. “Saya hargai niat Pak Jokowi dalam bidang infrastruktur. Tapi, Tim Pak Jokowi grasa-grusu, tanpa feasibility study (FS) yang benar. Infrastruktur untuk rakyat, bukan rakyat untuk infrastruktur. LRT Palembang dan Jakarta contohnya,” ujar Prabowo.
Jokowi pun langsung patahkan serangan Prabowo. Menurut Jokowi, Prabowo salah besar. Kata Jokowi, seluruh pembangunan menggunakan perencanaan, dari FS sampai DED (Detail Engineering Design). “Ada DED-nya, ada FS-nya,” tandas Jokowi.
Berikutnya, Prabowo menyampaikan masalah agraria secara nasional dan penyerobotan lahan. Prabowo mengatakan harus ada ganti rugi kepada lahan yang diambil, tanpa ada pengalihan kehidupan mereka. Bahwa infrastruktur penting, tapi orientasinya harus untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah ekonomi.
Menanggapi pernyataan Prabowo, Jokowi mengatakan 191.000 kilometer infrastruktur adalah untuk rakyat di bawah. Dalam pembebasan lahan, hampir tidak terjadi konflik. “Tidak ada ganti rugi, karena yang ada ganti untung. Biayanya 2-3 persen sebelumnya, tapi saya tingkatkan 4-5 persen, supaya porsinya besar dan tidak jadi konflik. Untuk konsesi lahan, tanah masyarakat harus produktif. Saya sudah membagikan 7 juta sertifikat gratis. Ini reformasi agraria,” sentil Jokowi.
Prabowo kemudian berusaha mematahkannya. Menurut Prabowo, pembangunan infrastruktur dengan proses yang tidak tertib tak berdampak kepada perekonomian.
Dalam debat semalam, Jokowi juga sempat tuding Prabowo kurang optimistis menyongsong revolusi industri 4.0. Jokowi meyakini pembangunan SDM yang direncanakannya akan lebih mensejahterakan petani di Indonesia. "Pak Prabowo ini kayaknya ke depan kurang optimis," serang Jokowi.
Menurut Jokowi, saat ini produk-produk hasil petani sudah langsung bisa diakses konsumen. Dengan cara itu, dicapai harga yang lebih kompetitif bagi petani. “Sekarang ini produk petani sudah masuk market place, dari produsen ke konsumen. Tidak lewat agen di tengah. Harganya bisa diangkat, juga kredit-kredit yang dilakukan. Itu hal yang konkret yang justru membuka kesempatan petani berproduksi," katanya. Diserang seperti itu, Prabowo menepisnya. "Saya bukan pesimis, Pak. Saya sangat optimis. Kita sangat mampu untuk swasembada di bidang energi," ujar Prabowo. *nat
1
Komentar