Gerindra Bali Siapkan Saksi Berlapis
Kawal TPS, Waspada ‘Kucing Garong’ di Pemilu 2019
DENPASAR, NusaBali
Partai Gerindra siapkan saksi berlapis dari TPS, koordinator tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten untuk mengawal suara Gerindra di Pileg 2019. Gerindra menyebutkan pertarungan krusial di Bali akan dihadapi habis-habisan supaya Gerindra bisa menjadi pemenang baik di Pileg dan Pilpres 17 April 2019 mendatang.
Hal itu diungkapkan Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali, Ida Bagus Putu Sukarta di sela-sela Perayaan HUT Partai Gerindra ke 11 di Kantor DPD Gerindra Jalan Tantular Niti Mandala Denpasar, Minggu (17/2) malam.
Menurut Gus Sukarta, duel Pileg/Pilpres 2019 mendatang Partai Gerindra menyiapkan saksi berlipat dan sekaligus sistem quick count berbasis TPS melibatkan elemen kader partai. 1 TPS ada 2 saksi yang akan mengawal penghitungan suara. Selain itu masing-masing desa, kecamatan ada koordinatornya lagi.
“Saksi kami siapkan di TPS dengan dilapis koordinator desa. Kemudian ada koordinator kecamatan dan koordinator di kabupaten. Kami juga akan melakukan rekap berbasis TPS sehingga perolehan suara itu sudah bisa diketahui cepat. Ya model quick count. Sudah ada itu perangkatnya,” ujar anggota Fraksi Gerindra DPR RI dapil Bali ini.
Polanya seperti apa? Gus Sukarta tidak mau merinci strategi dan polanya termasuk pengerahan teknologinya. “Yang jelas sudah ada itu perangkat dan teknologinya disiapkan Bidang Pemenangan Pemilu. Nanti basisnya TPS. Apa yang dilakukan partai lain, kita sudah siap juga. Karena kami sudah antisipasi sejak awal ini pemilu paling krusial sepanjang sejarah kepemiluan,” ujar anggota Dewan Pembina DPP Gerindra ini.
Politisi asal Griya Buruan Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini membeber saksi di TPS akan bertugas maraton mengingat Pileg/Pilpres 2019 ini adalah pemilu krusial. Sementara diketahui secara peta politik Bali merupakan zona merah yang harus dihadapi dengan kekuatan penuh. Kalau tidak suara yang sudah diperoleh dengan susah payah digasak ‘kucing garong’. “Pileg/Pilpres 2019 ini pemilu krusial. Sia-sia kita turun, caleg habis-habisan suara lenyap di TPS. Maka harus dikawal maksimal. Kerja mesin partai oke, kawal TPS juga harus all out,” ujar Gus Sukarta.
“Jadi kami dengan kekuatan kader yang sudah dilatih menjadi saksi ini akan bertugas selama 16 jam penghitungan suara. Mereka itu kita siapkan maraton. Ada 5 surat suara yang akan dihitung saat itu, surat suara Pilpres, Calon DPD RI, Calon DPR RI, Calon DPRD Provinsi dan Calon DPRD Kabupaten/Kota. Jadi bisa prediksi 16 jam harus siap itu saksi kita,” imbuh mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini.
Gus Sukarta didampingi Sekretaris DPD Partai Gerindra, I Wayan Wiratmaja dan Ketua Bappilu Made Gede Ray Misno mengatakan Partai Gerindra di Bali tidak menarget berapa peningkatan perolehan kursi dengan sistem pengawalan suara dengan saksi berlipat di TPS.
“Kami targetnya memenangkan pertarungan Pileg dengan rebut kursi sebanyak-banyaknya di seluruh level. Termasuk menangkan Pilpres secara nasional mengantar Pak Prabowo-Sandiaga Uno sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024,” ujar Gus Sukarta dengan nada optimis.
Sementara dalam HUT ke 11 Partai Gerindra yang dirayakan dengan acara tumpengan dan acara sederhana kemarin seluruh elemen kader Gerindra yang maju di Pileg sepakat untuk tidak saling serobot. Dengan usia Gerindra yang 11 tahun kader-kader Gerindra akan lebih kedepankan berebut suara yang belum tergarap lawan.
“Tidak saling serobot antar kader dan antar caleg. Yang sudah digarap teman tidak digarap lagi, sasar kantong suara kompetitor atau partai lain, barulah suara partai akan meningkat,” harap Gus Sukarta. Untuk diketahui Pileg/Plpres 17 April 2019 mendatang ada sebanyak 3.10.288 suara pemilih akan diperebutkan oleh 16 partai politik di 12.383 TPS tersebar di 57 kecamatan dan 716 desa/kelurahan. Sebanyak 457 caleg DPRD Bali tersebar di 9 dapil Kabupaten/Kota akan berebut 55 kursi DPRD Bali. Sementara sebanyak 123 Caleg DPR RI dapil Bali akan berebut 9 kursi dapil Bali. Sedangkan sebanyak 22 Calon DPD RI akan berebut 4 kursi DPD RI dapil Bali. *nat
Hal itu diungkapkan Ketua DPD Gerindra Provinsi Bali, Ida Bagus Putu Sukarta di sela-sela Perayaan HUT Partai Gerindra ke 11 di Kantor DPD Gerindra Jalan Tantular Niti Mandala Denpasar, Minggu (17/2) malam.
Menurut Gus Sukarta, duel Pileg/Pilpres 2019 mendatang Partai Gerindra menyiapkan saksi berlipat dan sekaligus sistem quick count berbasis TPS melibatkan elemen kader partai. 1 TPS ada 2 saksi yang akan mengawal penghitungan suara. Selain itu masing-masing desa, kecamatan ada koordinatornya lagi.
“Saksi kami siapkan di TPS dengan dilapis koordinator desa. Kemudian ada koordinator kecamatan dan koordinator di kabupaten. Kami juga akan melakukan rekap berbasis TPS sehingga perolehan suara itu sudah bisa diketahui cepat. Ya model quick count. Sudah ada itu perangkatnya,” ujar anggota Fraksi Gerindra DPR RI dapil Bali ini.
Polanya seperti apa? Gus Sukarta tidak mau merinci strategi dan polanya termasuk pengerahan teknologinya. “Yang jelas sudah ada itu perangkat dan teknologinya disiapkan Bidang Pemenangan Pemilu. Nanti basisnya TPS. Apa yang dilakukan partai lain, kita sudah siap juga. Karena kami sudah antisipasi sejak awal ini pemilu paling krusial sepanjang sejarah kepemiluan,” ujar anggota Dewan Pembina DPP Gerindra ini.
Politisi asal Griya Buruan Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini membeber saksi di TPS akan bertugas maraton mengingat Pileg/Pilpres 2019 ini adalah pemilu krusial. Sementara diketahui secara peta politik Bali merupakan zona merah yang harus dihadapi dengan kekuatan penuh. Kalau tidak suara yang sudah diperoleh dengan susah payah digasak ‘kucing garong’. “Pileg/Pilpres 2019 ini pemilu krusial. Sia-sia kita turun, caleg habis-habisan suara lenyap di TPS. Maka harus dikawal maksimal. Kerja mesin partai oke, kawal TPS juga harus all out,” ujar Gus Sukarta.
“Jadi kami dengan kekuatan kader yang sudah dilatih menjadi saksi ini akan bertugas selama 16 jam penghitungan suara. Mereka itu kita siapkan maraton. Ada 5 surat suara yang akan dihitung saat itu, surat suara Pilpres, Calon DPD RI, Calon DPR RI, Calon DPRD Provinsi dan Calon DPRD Kabupaten/Kota. Jadi bisa prediksi 16 jam harus siap itu saksi kita,” imbuh mantan Wakil Ketua DPRD Bali 2009-2014 ini.
Gus Sukarta didampingi Sekretaris DPD Partai Gerindra, I Wayan Wiratmaja dan Ketua Bappilu Made Gede Ray Misno mengatakan Partai Gerindra di Bali tidak menarget berapa peningkatan perolehan kursi dengan sistem pengawalan suara dengan saksi berlipat di TPS.
“Kami targetnya memenangkan pertarungan Pileg dengan rebut kursi sebanyak-banyaknya di seluruh level. Termasuk menangkan Pilpres secara nasional mengantar Pak Prabowo-Sandiaga Uno sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024,” ujar Gus Sukarta dengan nada optimis.
Sementara dalam HUT ke 11 Partai Gerindra yang dirayakan dengan acara tumpengan dan acara sederhana kemarin seluruh elemen kader Gerindra yang maju di Pileg sepakat untuk tidak saling serobot. Dengan usia Gerindra yang 11 tahun kader-kader Gerindra akan lebih kedepankan berebut suara yang belum tergarap lawan.
“Tidak saling serobot antar kader dan antar caleg. Yang sudah digarap teman tidak digarap lagi, sasar kantong suara kompetitor atau partai lain, barulah suara partai akan meningkat,” harap Gus Sukarta. Untuk diketahui Pileg/Plpres 17 April 2019 mendatang ada sebanyak 3.10.288 suara pemilih akan diperebutkan oleh 16 partai politik di 12.383 TPS tersebar di 57 kecamatan dan 716 desa/kelurahan. Sebanyak 457 caleg DPRD Bali tersebar di 9 dapil Kabupaten/Kota akan berebut 55 kursi DPRD Bali. Sementara sebanyak 123 Caleg DPR RI dapil Bali akan berebut 9 kursi dapil Bali. Sedangkan sebanyak 22 Calon DPD RI akan berebut 4 kursi DPD RI dapil Bali. *nat
Komentar