Siswi SMK Lapor Dilecehkan Saat Magang
Diduga Dilakukan 4 Karyawan Restoran
DENPASAR, NusaBali
Seorang siswi SMK di Denpasar berinisial NWA, 17, polisikan empat karyawan Rumah Makan TM di kawasan Jalan Danau Tamblingan, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar, yakni GG, Nyoman OD, AN dan Putu MK, Rabu (13/2). NWA melaporkan keempat karyawan restoran tempat dia melaksanakan magang itu karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Sumber kepolisian menyebutkan tindakan asusila itu dilakukan oleh keempat karyawan saat istirahat sore di ruang belakang restoran. Saat itu keempat karyawan restoran tersebut menggoda NWA. Awalnya digoda oleh GG diikuti oleh tiga terduga lainnya.
Dalam godaan itu terduga GG mengajak ketiga temannya untuk memperkosa NWA dalam bentuk candaan. Namun setelah itu tiba-tiba terduga GG menghampiri dan memegang kedua tangan korban dari arah belakang dan memeluk NWA. Aksi GG itu diikuti oleh tiga rekan lainnya Nyoman OD, AN dan Putu MK.
Terduga Nyoman OD saat itu memegang kaki NWA. Setelah itu mereka meraba tubuh gadis itu. “Sebelum ketiga terduga meraba tubuh NWA, GG sempat mengatakan mari kita perkosa dia. Tak lama berselang terduga GG memeluk NWA dari belakang dan memegang kedua tangannya. Saat itu NWA sempat meronta. Namun akhirnya menyerah saat ketiga terduga lainnya ikut beraksi. Tak terima dengan perbuatan itu, NWA lapor ke Polsek Denpasar Selatan,” tutur sumber kepolisian.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya saat dikonfirmasi, Senin (18/2) mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap keempat terduga pelaku pelecehan terhadap siswi tersebut. Dari keterangan keempatnya tidak saling cocok.
Guna mendapatkan bukti materiil dalam kasus ini, pihaknya akan melakukan pra rekonstruksi. Melalui pra rekonstruksi itu nanti untuk mengetahui peran dari keempat terduga pelaku. Namun Kompol Wirajaya belum memastikan kapan akan dilakukan pra rekonstruksi, karena saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam.
“Keempatnya sedang kami periksa. Hingga saat ini keterangan dari keempatnya tidak saling cocok. Nanti kami akan melakukan pra rekonstruksi untuk mengetahui apa peran masing-masing. Siapa yang memegang payudara, memegang tangan, dan lainnya. Ini yang belum ketemu secara materiilnya,” beber Kompol Wirajaya. Lebih lanjut dia menjelaskan keempat terduga pelaku dalam kasus ini belum ada yang ditahan.
“Hingga kini keempatnya masih berstatus saksi dan belum ada yang ditahan. Nanti kita lihat setelah pra rekonstruksi. Saat itu baru akan ketahuan apa peran masing-masing,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah HRD Restoran TM, Yuni membantah telah terjadi tindakan pelecehan terhadap NWA di lingkungan restoran tersebut. Namun dia menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian. “Saat ini kasusnya sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Nanti siapa yang salah dalam kasus ini kami menunggu hasil dari pihak kepolisian. Kalau di sisi kami pelecehan itu tidak terjadi. Tetapi kami menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk membuktikannya. Kami tidak mau memperburuk suasana. Kami mengikuti jalur polisi saja,” tutur Yuni singkat. *po
Sumber kepolisian menyebutkan tindakan asusila itu dilakukan oleh keempat karyawan saat istirahat sore di ruang belakang restoran. Saat itu keempat karyawan restoran tersebut menggoda NWA. Awalnya digoda oleh GG diikuti oleh tiga terduga lainnya.
Dalam godaan itu terduga GG mengajak ketiga temannya untuk memperkosa NWA dalam bentuk candaan. Namun setelah itu tiba-tiba terduga GG menghampiri dan memegang kedua tangan korban dari arah belakang dan memeluk NWA. Aksi GG itu diikuti oleh tiga rekan lainnya Nyoman OD, AN dan Putu MK.
Terduga Nyoman OD saat itu memegang kaki NWA. Setelah itu mereka meraba tubuh gadis itu. “Sebelum ketiga terduga meraba tubuh NWA, GG sempat mengatakan mari kita perkosa dia. Tak lama berselang terduga GG memeluk NWA dari belakang dan memegang kedua tangannya. Saat itu NWA sempat meronta. Namun akhirnya menyerah saat ketiga terduga lainnya ikut beraksi. Tak terima dengan perbuatan itu, NWA lapor ke Polsek Denpasar Selatan,” tutur sumber kepolisian.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya saat dikonfirmasi, Senin (18/2) mengatakan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap keempat terduga pelaku pelecehan terhadap siswi tersebut. Dari keterangan keempatnya tidak saling cocok.
Guna mendapatkan bukti materiil dalam kasus ini, pihaknya akan melakukan pra rekonstruksi. Melalui pra rekonstruksi itu nanti untuk mengetahui peran dari keempat terduga pelaku. Namun Kompol Wirajaya belum memastikan kapan akan dilakukan pra rekonstruksi, karena saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam.
“Keempatnya sedang kami periksa. Hingga saat ini keterangan dari keempatnya tidak saling cocok. Nanti kami akan melakukan pra rekonstruksi untuk mengetahui apa peran masing-masing. Siapa yang memegang payudara, memegang tangan, dan lainnya. Ini yang belum ketemu secara materiilnya,” beber Kompol Wirajaya. Lebih lanjut dia menjelaskan keempat terduga pelaku dalam kasus ini belum ada yang ditahan.
“Hingga kini keempatnya masih berstatus saksi dan belum ada yang ditahan. Nanti kita lihat setelah pra rekonstruksi. Saat itu baru akan ketahuan apa peran masing-masing,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah HRD Restoran TM, Yuni membantah telah terjadi tindakan pelecehan terhadap NWA di lingkungan restoran tersebut. Namun dia menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian. “Saat ini kasusnya sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Nanti siapa yang salah dalam kasus ini kami menunggu hasil dari pihak kepolisian. Kalau di sisi kami pelecehan itu tidak terjadi. Tetapi kami menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk membuktikannya. Kami tidak mau memperburuk suasana. Kami mengikuti jalur polisi saja,” tutur Yuni singkat. *po
Komentar