Angkat Seva Niti dalam Kepemimpinan Gubernur Bali 2008-2018
Versi Pak Oles, prinsip-prinsip Seva Niti yang terimplementasikan dalam kepemimpinan Gubernur Bali 2008-2018, antara lain, visioner, berani, dharma, komunikatif, belajar, siap hadapi perubahan, antisipatif, sungguh-sungguh, sabar, ikhlas, bersyukur, optimistis, memberdayakan, dan menyemangati
Gede Ngurah Wididana (Pak Oles) Raih Doktor Ilmu Agama di IHDN dengan Predikat Cum Laude
DENPASAR, NusaBali
Politisi-pengusaha pendiri PT Karya Pak Oles Tokcer, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, 58, berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Agama di IHDN Denpasar, Selasa (19/2). Pak Oles yang notabene Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali lulus dengan predikat cum laude, setelah sukses memper-tahankan disertasinya berjudul ‘Seva Niti Dalam Kepemimpinan Gubernur Bali Periode 2008-2018’.
Dalam disertasinya, Pak Oles menjelaskan, Seva Niti merupakan ajaran kepemimpinan yang sangat dalam. Dalam bahasa Sanskerta, Seva berarti melayani, sedangkan Niti berarti memimpin. Jadi, Seva Niti adalah kepemimpinan pelayanan, yang merupakan bagian dari ajaran Karma Marga.
Menurut Pak Oles, ada 8 rujukan yang diambil, yakni kitab Manawa Dharmasastra, Purana, Kakawin Ramayana, Maha Bharata, Bhagavad Gita, Sarasamuccaya, Niti Sastra, dan Niti Sataka.
“Seva Niti belum banyak dipahami. Sedangkan kita baru sedikit memahami teori-teori tentang ajaran Karma Marga, padahal kepemimpinan pelayanan itu ada. Jadi, ini menarik, karena sebenarnya ideologi dan ajaran kepemimpinan sudah ada dalam ajaran Hindu sejak berabad-abad. Bahkan, sudah ada sebelum adanya pemahaman di Barat,” jelas Pak Oles kepada NusaBali seusai sidang, Selasa kemarin.
Kenapa mengangkat kepemimpinan Gubernur Bali 2008-2018 yang dijabat Komjen Pol (Purn) Made Mangku Pastika dalam disertasinya? Menurut Pak Oles, tema ini dipilih karena Made Mangku Pastika memimpin Bali cukup lama yakni 10 tahun (dua kali periode). Pak Oles pun tertarik untuk membedah prinsip-prinsip Seva Niti yang diimplementasikan oleh Gubernur Pastika.
“Kebetulan, beliau (Gubernur Pastika) menjabat selama dua periode. Cukup menarik untuk dikaji lebih jauh, apakah program dan cara memimpinnya termasuk dalam konsep Seva Niti?” tandas politisi kelahiran Singaraja, 9 Agustus 1961, asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Ayah empat anak dari pernikahannya dengan Komang Dyah Setuti ini menambahkan, prinsip-prinsip Seva Niti yang terimplementasikan dalam kepemimpinan Gubernur Bali 2008-2018, antara lain, visioner, berani, dharma, komunikatif, belajar, siap menghadapi perubahan, antisipatif, sungguh-sungguh, sabar, ikhlas, bersyukur, optimistis, memberdayakan, dan menyemangati.
“Hindu memiliki Seva Niti yang ajarannya jauh lebih mendalam dan mengakar. Ada empat yang penting, yakni Wisnu Sradha Bakti artinya yakin kepada Tuhan, Tapa yakni kesabaran dan keuletan, Wirya yakni keberanian, dan Niti Dyatmika berarti memiliki strategi untuk pelayanan,” tandas mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 1999-2003 dan anggota DPRD Bali 2009-2014 dari Hanura Dapil Buleleng ini.
Pak Oles sendiri menjadi Doktor Program Ilmu Agama ke-52 di IHDN Denapasar. Selama ini, Pak Oles lebih dikenal sebagai pengusaha dan sekaligus politisi. Namanya identik dengan obat bokasi. Saat ini, Pak Oles tengah bersiap maju berebut kursi DPR RI dari Demokrat Dapil Bali dalam Pileg 2019. Sedangkan dalam Pileg 2014 lalu, Pak Oles yang kala itu menjabat Ketua DPD Hanura Bali juga maju tarung berebut kursi DPR RI Dapil Bali dengan kendaraan partainya, namun gagal lolos ke Senayan.
Sementara itu, Rektor IHDN Denpasar Prof Dr IGN Sudiana MSi mengatakan Pak Oles selama ini memang dilihat keseharian sangat aktif dalam semua mata kuliah yang diikuti. Menurut Prof Sudiana, Pak Oles juga memiliki gagasan-gagasan yang bagus, sementara penelitian disertasinya pun dibuat sangat serius. Walhasil, Pak Oles mampu menyelesaikan proram Doktor di IHDN tepat waktu selama 3 tahun.
“Dengan disertasi ini (berjudul ‘Seva Niti Dalam Kepemimpinan Gubernur Bali Periode 2008-2018’), banyak sekali nilai-nilai kepemimpinan yang dulunya terpendam, sekarang terbuka karena temuannya. Dari desertasinya-lah ditemukan bahwa ajaran Seva Niti ajaran kepemimpinan yang sangat dalam,” ujar Prof Sudiana yang notabene Ketua PHDI Bali dan kemarin bertindak langsung sebagai ko-promotor dari promovedus Pak Oles. *ind
DENPASAR, NusaBali
Politisi-pengusaha pendiri PT Karya Pak Oles Tokcer, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles, 58, berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Agama di IHDN Denpasar, Selasa (19/2). Pak Oles yang notabene Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali lulus dengan predikat cum laude, setelah sukses memper-tahankan disertasinya berjudul ‘Seva Niti Dalam Kepemimpinan Gubernur Bali Periode 2008-2018’.
Dalam disertasinya, Pak Oles menjelaskan, Seva Niti merupakan ajaran kepemimpinan yang sangat dalam. Dalam bahasa Sanskerta, Seva berarti melayani, sedangkan Niti berarti memimpin. Jadi, Seva Niti adalah kepemimpinan pelayanan, yang merupakan bagian dari ajaran Karma Marga.
Menurut Pak Oles, ada 8 rujukan yang diambil, yakni kitab Manawa Dharmasastra, Purana, Kakawin Ramayana, Maha Bharata, Bhagavad Gita, Sarasamuccaya, Niti Sastra, dan Niti Sataka.
“Seva Niti belum banyak dipahami. Sedangkan kita baru sedikit memahami teori-teori tentang ajaran Karma Marga, padahal kepemimpinan pelayanan itu ada. Jadi, ini menarik, karena sebenarnya ideologi dan ajaran kepemimpinan sudah ada dalam ajaran Hindu sejak berabad-abad. Bahkan, sudah ada sebelum adanya pemahaman di Barat,” jelas Pak Oles kepada NusaBali seusai sidang, Selasa kemarin.
Kenapa mengangkat kepemimpinan Gubernur Bali 2008-2018 yang dijabat Komjen Pol (Purn) Made Mangku Pastika dalam disertasinya? Menurut Pak Oles, tema ini dipilih karena Made Mangku Pastika memimpin Bali cukup lama yakni 10 tahun (dua kali periode). Pak Oles pun tertarik untuk membedah prinsip-prinsip Seva Niti yang diimplementasikan oleh Gubernur Pastika.
“Kebetulan, beliau (Gubernur Pastika) menjabat selama dua periode. Cukup menarik untuk dikaji lebih jauh, apakah program dan cara memimpinnya termasuk dalam konsep Seva Niti?” tandas politisi kelahiran Singaraja, 9 Agustus 1961, asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.
Ayah empat anak dari pernikahannya dengan Komang Dyah Setuti ini menambahkan, prinsip-prinsip Seva Niti yang terimplementasikan dalam kepemimpinan Gubernur Bali 2008-2018, antara lain, visioner, berani, dharma, komunikatif, belajar, siap menghadapi perubahan, antisipatif, sungguh-sungguh, sabar, ikhlas, bersyukur, optimistis, memberdayakan, dan menyemangati.
“Hindu memiliki Seva Niti yang ajarannya jauh lebih mendalam dan mengakar. Ada empat yang penting, yakni Wisnu Sradha Bakti artinya yakin kepada Tuhan, Tapa yakni kesabaran dan keuletan, Wirya yakni keberanian, dan Niti Dyatmika berarti memiliki strategi untuk pelayanan,” tandas mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 1999-2003 dan anggota DPRD Bali 2009-2014 dari Hanura Dapil Buleleng ini.
Pak Oles sendiri menjadi Doktor Program Ilmu Agama ke-52 di IHDN Denapasar. Selama ini, Pak Oles lebih dikenal sebagai pengusaha dan sekaligus politisi. Namanya identik dengan obat bokasi. Saat ini, Pak Oles tengah bersiap maju berebut kursi DPR RI dari Demokrat Dapil Bali dalam Pileg 2019. Sedangkan dalam Pileg 2014 lalu, Pak Oles yang kala itu menjabat Ketua DPD Hanura Bali juga maju tarung berebut kursi DPR RI Dapil Bali dengan kendaraan partainya, namun gagal lolos ke Senayan.
Sementara itu, Rektor IHDN Denpasar Prof Dr IGN Sudiana MSi mengatakan Pak Oles selama ini memang dilihat keseharian sangat aktif dalam semua mata kuliah yang diikuti. Menurut Prof Sudiana, Pak Oles juga memiliki gagasan-gagasan yang bagus, sementara penelitian disertasinya pun dibuat sangat serius. Walhasil, Pak Oles mampu menyelesaikan proram Doktor di IHDN tepat waktu selama 3 tahun.
“Dengan disertasi ini (berjudul ‘Seva Niti Dalam Kepemimpinan Gubernur Bali Periode 2008-2018’), banyak sekali nilai-nilai kepemimpinan yang dulunya terpendam, sekarang terbuka karena temuannya. Dari desertasinya-lah ditemukan bahwa ajaran Seva Niti ajaran kepemimpinan yang sangat dalam,” ujar Prof Sudiana yang notabene Ketua PHDI Bali dan kemarin bertindak langsung sebagai ko-promotor dari promovedus Pak Oles. *ind
Komentar