Sepakbola 25 Pemain, Futsal 12 Pemain
Jelang Pra PON 2020
DENPASAR, NusaBali
Asprov PSSI Bali mengantongi tim bayangan Pra PON Sepakbola dan Futsal. Masing-masing manajer di dua tim tersebut memutuskan kuota tim definitif Pra PON. Untuk sepakbola sebanyak 25 pemain, sementara untuk tim futsal kebagian 12 pemain tim inti. Manajer tim sepakbola Pra PON yakni IGAN Anom Jaksa, dan manajer futsal Pra PON Bali, Ketut Sukadana, kini tinggal menunggu surat tugas atau SK turun dari Asprov PSSI Bali. "Penunjukan lisan sudah ada, kami menunggu surat resminya dulu. Baru bisa pakai dasar kami bekerja," ucap Anom Jaksa diamini Ketut Sukadana, Selasa (19/2).
Pria yang juga owner tim Putra Tresna Denpasar itu mengatakan, untuk tim bayangan Pra PON Sepakbola saat ini ada sekitar 60 pemain. Itu berdasarkan pantauan tim talent scouting saat Porprov Bali XIII/2017 lalu di Gianyar. 60 pemain itu kini secara umum masih latihan di klub lokalnya masing-masing. Rencananya 60 pemain itu akan dipanggil secepatnya. Kemudian diperas menjadi 30 pemain masuk tim bayangan sepakbola Pra PON. Dari 30 pemain baru diciutkan menjadi tim definitif sebanyak 25 pemain. "Kuota tim Pra PON Sepakbola kita putuskan hanya 25 pemain saja," tegas Anom Jaksa.
Pria yang juga Executive Committee (Exco) PSSI Bali itu mengakui teknis penentuan pemain menuju definitif ada di kewenangan penuh tim pelatih. Sementara itu manajer tim futsal Ketut Sukadana juga tengah bersiap melakukan seleksi dan penciutan pefutsal Porprov. "Sekarang di data kami ada 30 pefutsal. Nanti definitif hanya 12 pemain yang kami pakai di ajang Pra PON," tegas Sukadana. Namun sebelum definitif menjadi 12 pemain, lebih dulu dibentuk tim bayangan yang dihuni 20 pemain. Artinya jelang Pra PON digulirkan baru diputuskan tim definitifnya.
Sementara itu Ketua Umum Asprov PSSI Bali, Ketut Suardana mengakui ada pertanyaan saat Kongres Asprov PSSI Bali beberapa waktu lalu. Pertanyaan seputar pembentukan tim Pra PON. Kedua manajer memang masih menunggu SK resmi dari Asprov. "Kita akan keluarkan SK secepatnya. Agar mereka bisa bekerja membentuk tim. Jadi, entah nanti dikirim atau tidak ke Pra PON jangan sampai mikir kesana dulu. Terpenting fokus pembentukan tim dulu. Target keduanya bisa lolos PON. Soal dikirim atau tidak, itu kewenangan KONI Bali menyikapi kuota penurunan jumlah atlet yang boleh tampil di PON Papua," jelas Suardana. *dek
Pria yang juga owner tim Putra Tresna Denpasar itu mengatakan, untuk tim bayangan Pra PON Sepakbola saat ini ada sekitar 60 pemain. Itu berdasarkan pantauan tim talent scouting saat Porprov Bali XIII/2017 lalu di Gianyar. 60 pemain itu kini secara umum masih latihan di klub lokalnya masing-masing. Rencananya 60 pemain itu akan dipanggil secepatnya. Kemudian diperas menjadi 30 pemain masuk tim bayangan sepakbola Pra PON. Dari 30 pemain baru diciutkan menjadi tim definitif sebanyak 25 pemain. "Kuota tim Pra PON Sepakbola kita putuskan hanya 25 pemain saja," tegas Anom Jaksa.
Pria yang juga Executive Committee (Exco) PSSI Bali itu mengakui teknis penentuan pemain menuju definitif ada di kewenangan penuh tim pelatih. Sementara itu manajer tim futsal Ketut Sukadana juga tengah bersiap melakukan seleksi dan penciutan pefutsal Porprov. "Sekarang di data kami ada 30 pefutsal. Nanti definitif hanya 12 pemain yang kami pakai di ajang Pra PON," tegas Sukadana. Namun sebelum definitif menjadi 12 pemain, lebih dulu dibentuk tim bayangan yang dihuni 20 pemain. Artinya jelang Pra PON digulirkan baru diputuskan tim definitifnya.
Sementara itu Ketua Umum Asprov PSSI Bali, Ketut Suardana mengakui ada pertanyaan saat Kongres Asprov PSSI Bali beberapa waktu lalu. Pertanyaan seputar pembentukan tim Pra PON. Kedua manajer memang masih menunggu SK resmi dari Asprov. "Kita akan keluarkan SK secepatnya. Agar mereka bisa bekerja membentuk tim. Jadi, entah nanti dikirim atau tidak ke Pra PON jangan sampai mikir kesana dulu. Terpenting fokus pembentukan tim dulu. Target keduanya bisa lolos PON. Soal dikirim atau tidak, itu kewenangan KONI Bali menyikapi kuota penurunan jumlah atlet yang boleh tampil di PON Papua," jelas Suardana. *dek
1
Komentar