Pansus RDTR Badung Utara Lanjutkan Pembahasan
Panitia Khusus (Pansus) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di DPRD Kabupaten Badung melanjutkan pembahasan setelah cukup lama tertunda.
MANGUPURA, NusaBali
Pembahasan kali ini mengerucut untuk wilayah Badung Utara meliputi Kecamatan Petang, Abiansemal, dan Mengwi. Pembahasan juga melibatkan pihak eksekutif.
“Pembahasan RDTR untuk Badung Utara sudah kami lakukan, Senin (19/2). Ini merupakan tindak lanjut dari Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Badung 2013-2033. Untuk RDTR Badung Selatan sudah rampung, sekarang khusus Badung Utara,” ungkap Ketua Pansus RDTR untuk Badung Utara I Wayan Suyasa didampingi Ketua Bapemperda I Nyoman Oka Widyanta, Selasa (19/2).
Menurut Suyasa, pembahasan RDTR Badung Utara akan menata tata ruang secara detail per kecamatan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, dan kearifan lokal. “Melihat dari kondisi yang dulu dengan yang sekarang pastilah sudah berbeda, sehingga perlu ada kajian-kajian lagi oleh tim nantinya,” kata politisi Partai Golkar itu.
Tujuan pembahasan ini adalah untuk melakukan penataan kawasan agar lebih baik dari sebelumnya, sehingga pembangunan Badung tidak rancu. “Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menata kawasan agar lebih baik, tapi juga memperjelas bahwa kawasan mana saja masyarakat bisa berinvestasi dan mana kawasan yang dilarang,” jelas Suyasa.
“Dengan nanti ditetapkannya RDTR ini kami harapkan tata ruang di Badung tidak amburadul,” imbuhnya.
Suyasa berharap pihak eksekutif terutama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung melakukan study ke lapangan. “Kalau nanti sudah ada keselarasan, nanti akan ada pembahasan lebih lanjut supaya bisa ditetapkan,” harapnya. *asa
“Pembahasan RDTR untuk Badung Utara sudah kami lakukan, Senin (19/2). Ini merupakan tindak lanjut dari Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Badung 2013-2033. Untuk RDTR Badung Selatan sudah rampung, sekarang khusus Badung Utara,” ungkap Ketua Pansus RDTR untuk Badung Utara I Wayan Suyasa didampingi Ketua Bapemperda I Nyoman Oka Widyanta, Selasa (19/2).
Menurut Suyasa, pembahasan RDTR Badung Utara akan menata tata ruang secara detail per kecamatan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, dan kearifan lokal. “Melihat dari kondisi yang dulu dengan yang sekarang pastilah sudah berbeda, sehingga perlu ada kajian-kajian lagi oleh tim nantinya,” kata politisi Partai Golkar itu.
Tujuan pembahasan ini adalah untuk melakukan penataan kawasan agar lebih baik dari sebelumnya, sehingga pembangunan Badung tidak rancu. “Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menata kawasan agar lebih baik, tapi juga memperjelas bahwa kawasan mana saja masyarakat bisa berinvestasi dan mana kawasan yang dilarang,” jelas Suyasa.
“Dengan nanti ditetapkannya RDTR ini kami harapkan tata ruang di Badung tidak amburadul,” imbuhnya.
Suyasa berharap pihak eksekutif terutama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung melakukan study ke lapangan. “Kalau nanti sudah ada keselarasan, nanti akan ada pembahasan lebih lanjut supaya bisa ditetapkan,” harapnya. *asa
Komentar