Ogoh-ogoh di Jembrana Mulai Dinilai
Serangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1941, Pemkab Jembrana kembali menggelar lomba ogoh-ogoh.
NEGARA, NusaBali
Sehubungan hal tersebut, dilakukan penilaian ogoh-ogoh hasil karya sekaa teruna (ST) di masing-masing banjar, untuk menjaring 3 ogoh-ogoh terbaik di tiap kecamatan, yang berhak memperebutkan gelar juara dan juara harapan.
Penilaian ogoh-ogoh dimulai di Kecamatan Melaya, Senin (18/2). Penilaian ogoh-ogoh di masing-masing banjar di 10 desa/kelurahan se-Kecamatan Melaya yang berlangsung mulai sore hingga malam, itu ditinjau oleh Bupati Jembrana I Putu Artha. “Kami ingin memastikan kesiapan ogoh-ogoh dari masing-masing banjar, dan dinilai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Saya harap para sekaa teruna bisa lebih termotivasi dan tetap semangat dalam membuat karya seni ogoh-ogoh,” ujar Bupati Artha, yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana Nengah Alit, Kasat Pol PP Jembrana Gusti Ngurah Rai Budhi, dan Camat Melaya Putu Gede Oka Santika.
Sementara Ketua Tim Penilai I Ketut Arya Tangkas, mengatakan ada beberapa hal yang menjadi dasar penilaian. Di antaranya, komposisi, kreativitas, dan ekspresi ogoh-ogoh. “Dalam penilaian, panitia menyiapkan sejumlah syarat teknis yang wajib diikuti. Ogoh-ogoh berbentuk bhutakala, terbuat dari bahan ramah lingkungan, dan dilarang keras menggunakan styrofoam, tinggi maksimal 3 meter dari atas sanan (penyangga), lebar sanan maksimal 6 meter, dan ogoh-ogoh yang dinilai saat pemantauan minimal sudah selesai 95 persen,” ujar Tangkas yang juga Ketua Sabha Yowana Kabupaten Jembrana.
Nengah Alit mengatakan, penilaian yang dilakukan ke masing-masing banjar ini merupakan tahap seleksi memilih 3 ogoh-ogoh terbaik di tiap kecamatan. Nantinya, 3 ogoh-ogoh terbaik yang terpilih di lima kecamatan se-Jembrana atau total sebanyak 15 ogoh-ogoh, akan tampil di Catus Pata Kabupaten Jembrana, saat pangerupukan atau sehari sebelum Nyepi, Rabu (6/3) nanti, untuk kembali dinilai guna menentukan pemenang. Selain menyiapkan hadiah uang total Rp 19 juta, bagi masing-masing ST yang ogoh-ogohnya lolos seleksi ke penilaian akhir, juga akan diberikan uang transport tambahan sebesar Rp 5 juta. *
Penilaian ogoh-ogoh dimulai di Kecamatan Melaya, Senin (18/2). Penilaian ogoh-ogoh di masing-masing banjar di 10 desa/kelurahan se-Kecamatan Melaya yang berlangsung mulai sore hingga malam, itu ditinjau oleh Bupati Jembrana I Putu Artha. “Kami ingin memastikan kesiapan ogoh-ogoh dari masing-masing banjar, dan dinilai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Saya harap para sekaa teruna bisa lebih termotivasi dan tetap semangat dalam membuat karya seni ogoh-ogoh,” ujar Bupati Artha, yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana Nengah Alit, Kasat Pol PP Jembrana Gusti Ngurah Rai Budhi, dan Camat Melaya Putu Gede Oka Santika.
Sementara Ketua Tim Penilai I Ketut Arya Tangkas, mengatakan ada beberapa hal yang menjadi dasar penilaian. Di antaranya, komposisi, kreativitas, dan ekspresi ogoh-ogoh. “Dalam penilaian, panitia menyiapkan sejumlah syarat teknis yang wajib diikuti. Ogoh-ogoh berbentuk bhutakala, terbuat dari bahan ramah lingkungan, dan dilarang keras menggunakan styrofoam, tinggi maksimal 3 meter dari atas sanan (penyangga), lebar sanan maksimal 6 meter, dan ogoh-ogoh yang dinilai saat pemantauan minimal sudah selesai 95 persen,” ujar Tangkas yang juga Ketua Sabha Yowana Kabupaten Jembrana.
Nengah Alit mengatakan, penilaian yang dilakukan ke masing-masing banjar ini merupakan tahap seleksi memilih 3 ogoh-ogoh terbaik di tiap kecamatan. Nantinya, 3 ogoh-ogoh terbaik yang terpilih di lima kecamatan se-Jembrana atau total sebanyak 15 ogoh-ogoh, akan tampil di Catus Pata Kabupaten Jembrana, saat pangerupukan atau sehari sebelum Nyepi, Rabu (6/3) nanti, untuk kembali dinilai guna menentukan pemenang. Selain menyiapkan hadiah uang total Rp 19 juta, bagi masing-masing ST yang ogoh-ogohnya lolos seleksi ke penilaian akhir, juga akan diberikan uang transport tambahan sebesar Rp 5 juta. *
Komentar