Aktivis Aksi Tolak Kekerasan Perempuan dan Anak
Ratusan aktivis dari berbagai elemen menggelar aksi ‘stop kekerasan terhadap perempuan dan anak’ di depan Monumen Puputan Klungkung (MPK), Sabtu (14/5) sore.
SEMARAPURA, NusaBali
Berbagai ekspresi dilakukan untuk meluapkan ungkapan duka yang mendalam terhadap maraknya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di Indonesia.
Acara ini digelar oleh Yayasan Mimpi Nusantara Bersinar International Cultural Exchange (ICE) Indonesia, bersama LBH Apik Bali, P2TP2A Denpasar, Pemkab Klungkung, puluhan Pramuka SMAN 2 Semarapura, Klungkung dan sebagainya.
Pantauan di NusaBali di lapangan, aksi ini digelar sekitar pukul 17.00-19.00 Wita. Diawali dengan penandatanganan aksi damai stop kekerasan terhadap perempuan dan anak di atas spanduk, membacakan puisi, orasi dan tuntutan agar residivis pelaku kejahatan seksual terhadap anak dan perempuan dihukum berat, yakni kebiri, bahkan sampai dihukum mati.
Mereka juga menyebutkan sederet kasus kekerasan terhadap anak beberapa waktu lalu, yakni kasus Engeline di Bali, kasus pemerkosaan Yuyun di Bengkulu dan lainnya. Para aktivis juga menyalakan lilin bersama. Pendiri Yayasan Mimpi Nusantara Bersinar, I Dewa Ayu Mas Ismayani mengatakan, kagiatan ini untuk mengekpresikan rasa duka yang mendalam terhadap kasus belakangan ini yang terjadi di Indonesia yang menimpa anak-anak, baik kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual dan sebagainya. “Ini
menunjukkan betapa lemahnya perlindungan terhadap anak di Indonesia,” ujarnya. 7 w
Komentar