Pawai Ogoh–ogoh, Simpang Unud Tutup 8 Jam
Pihak kepolisian dari Polsek Kuta Selatan, Camat Kuta Selatan, dan Desa Adat Jimbaran membahas penutupan arus lalu lintas di Simpang McDonald atau Simpang Kampung Unud, Jimbaran, Kuta Selatan, pada malam pangerupukan, Rabu (6/3) mendatang.
MANGUPURA, NusaBali
Pasalnya, di simpang tersebut akan dijadikan lokasi parade lomba ogoh-ogoh. Arus lalu lintas akan ditutup selama 8 jam selama proses berlangsung. Sehingga, pengendara yang bergerak dari kawasan Nusa Dua menuju Denpasar atau sebaliknya akan dialihkan.
Kapolsek Kuta Selatan AKP Dody Monza, menjelaskan penutupan arus lalu lintas di Simpang Kampus Universitas Udayana (Unud) itu sudah ada permohonan sebelumnya. Pihak desa rencananya melakukan penutupan jalan saat malam pangerupukan. Sehingga, disepakati bahwa penutupan jalan akan dilakukan mulai pukul 15.00 Wita hingga 22.30 Wita pada 6 Maret mendatang.
“Untuk memperlancar jalannya lomba dan parade nanti, seluruh ogoh-ogoh yang dilombakan agar sudah kumpul di Simpang Unud, Jimbaran pada pukul 14.30 Wita. Saat jam penutupan itu, memang diperkirakan arus lalu lintas sudah mulai sedikit. Sehingga ini bisa diantisipasi,” katanya usai menghadiri pertemuan di kantor Camat Kuta Selatan, Rabu (20/2).
Untuk mengakomodir pengendara saat penutupan berlangsung, pihaknya sudah memetakan jalur alternatif. Para pengendara dari arah Nusa Dua menuju Denpasar akan diarahkan ke Jalan Kutuh dan turun ke Simpang Kali. Begitu juga sebaliknya. Menurut AKP Dody, rancangan awal tentu masih dilakukan analisa, ke depannya masih menunggu arahan dari pimpinan yang kemudian akan dimantapkan lagi sebelum hari H. Dia juga mengimbau kepada masyarakat maupun teruna teruni yang ikut parade tersebut, agar tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan narkoba. Hal itu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Mengingat ini merupakan jalan nasional, maka ogoh-ogoh yang diturunkan, diharapkan satu banjar satu ogoh-ogoh. Sedangkan ogoh-ogoh selain itu, agar diarak di lokasi lain untuk mengurangi kemacetan. Kalau teknisnya, nanti kami akan rapat lagi untuk mematangkan konsepnya,” ungkapnya.
Sementara Bendesa Adat Jimbaran I Made Budiarta, menuturkan untuk lomba ogoh-ogoh ini baru pertama kali diselenggarakan di Jimbaran. Berdasarkan koordinasi dengan panitia dan sekaa teruna di masing-masing banjar, akan digelar di Simpang Kampus Unud, Jimbaran. Menurutnya, bahwa sebagai jalur nasional tentu pihaknya harus melakukan koordinasi dengan Kapolsek Kuta Selatan dan Kapolresta Denpasar agar diizinkan menggunakan ruas jalan dimaksud untuk lomba ogoh-ogoh. “Ini sudah kami koordinasikan. Namun pengaturannya secara teknis akan dikoordinasikan kembali,” tutur Budiarta.
Dari kesepakatan yang sudah dilakukan, untuk penutupan jalan sudah diizinkan mulai pukul 14.30 Wita. Budiarta berharap, sebanyak 13 banjar akan turun dengan masing-masing satu ogoh-ogoh dengan alasan pertimbangan kemacetan. Ditanyai terkait penjurian, Budiarta mengakui karena daerah pariwisata, maka untuk menentukan juara favorit, akan melibatkan wisatawan sebagai jurinya. Di sisi lain, khusus untuk pelaksanaan Hari Raya Nyepi, prosesi ritual keagamaan di Desa Adat Jimbaran akan digelar seperti tahun sebelumnya. Untuk di Jimbaran prosesi melasti akan dilaksanakan pada 4 Maret. Sedangkan, untuk pelaksanaan tawur kesanga, akan dilaksanakan di catus pata Desa Adat Jimbaran. “Pedagang di pasar Jimbaran akan diberikan kesempatan berjualan hingga pukul 06.00 Wita pada 6 Maret sebelum pelaksanaan tawur,” tutupnya. *dar
Kapolsek Kuta Selatan AKP Dody Monza, menjelaskan penutupan arus lalu lintas di Simpang Kampus Universitas Udayana (Unud) itu sudah ada permohonan sebelumnya. Pihak desa rencananya melakukan penutupan jalan saat malam pangerupukan. Sehingga, disepakati bahwa penutupan jalan akan dilakukan mulai pukul 15.00 Wita hingga 22.30 Wita pada 6 Maret mendatang.
“Untuk memperlancar jalannya lomba dan parade nanti, seluruh ogoh-ogoh yang dilombakan agar sudah kumpul di Simpang Unud, Jimbaran pada pukul 14.30 Wita. Saat jam penutupan itu, memang diperkirakan arus lalu lintas sudah mulai sedikit. Sehingga ini bisa diantisipasi,” katanya usai menghadiri pertemuan di kantor Camat Kuta Selatan, Rabu (20/2).
Untuk mengakomodir pengendara saat penutupan berlangsung, pihaknya sudah memetakan jalur alternatif. Para pengendara dari arah Nusa Dua menuju Denpasar akan diarahkan ke Jalan Kutuh dan turun ke Simpang Kali. Begitu juga sebaliknya. Menurut AKP Dody, rancangan awal tentu masih dilakukan analisa, ke depannya masih menunggu arahan dari pimpinan yang kemudian akan dimantapkan lagi sebelum hari H. Dia juga mengimbau kepada masyarakat maupun teruna teruni yang ikut parade tersebut, agar tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan narkoba. Hal itu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Mengingat ini merupakan jalan nasional, maka ogoh-ogoh yang diturunkan, diharapkan satu banjar satu ogoh-ogoh. Sedangkan ogoh-ogoh selain itu, agar diarak di lokasi lain untuk mengurangi kemacetan. Kalau teknisnya, nanti kami akan rapat lagi untuk mematangkan konsepnya,” ungkapnya.
Sementara Bendesa Adat Jimbaran I Made Budiarta, menuturkan untuk lomba ogoh-ogoh ini baru pertama kali diselenggarakan di Jimbaran. Berdasarkan koordinasi dengan panitia dan sekaa teruna di masing-masing banjar, akan digelar di Simpang Kampus Unud, Jimbaran. Menurutnya, bahwa sebagai jalur nasional tentu pihaknya harus melakukan koordinasi dengan Kapolsek Kuta Selatan dan Kapolresta Denpasar agar diizinkan menggunakan ruas jalan dimaksud untuk lomba ogoh-ogoh. “Ini sudah kami koordinasikan. Namun pengaturannya secara teknis akan dikoordinasikan kembali,” tutur Budiarta.
Dari kesepakatan yang sudah dilakukan, untuk penutupan jalan sudah diizinkan mulai pukul 14.30 Wita. Budiarta berharap, sebanyak 13 banjar akan turun dengan masing-masing satu ogoh-ogoh dengan alasan pertimbangan kemacetan. Ditanyai terkait penjurian, Budiarta mengakui karena daerah pariwisata, maka untuk menentukan juara favorit, akan melibatkan wisatawan sebagai jurinya. Di sisi lain, khusus untuk pelaksanaan Hari Raya Nyepi, prosesi ritual keagamaan di Desa Adat Jimbaran akan digelar seperti tahun sebelumnya. Untuk di Jimbaran prosesi melasti akan dilaksanakan pada 4 Maret. Sedangkan, untuk pelaksanaan tawur kesanga, akan dilaksanakan di catus pata Desa Adat Jimbaran. “Pedagang di pasar Jimbaran akan diberikan kesempatan berjualan hingga pukul 06.00 Wita pada 6 Maret sebelum pelaksanaan tawur,” tutupnya. *dar
1
Komentar