Lomba Susur Mangrove Kumpulkan 2,29 Ton Sampah
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Bali menyelenggarakan Lomba Susur Mangrove sebagai upaya menjaga lingkungan bersih dan bebas sampah plastik.
DENPASAR, NusaBali
Dalam lomba yang diikuti ratusan orang ini berhasil mengumpulkan 2,29 ton sampah. Walikota Denpasar Rai Dharmawijaa Mantra di kawasan Estuary Dam Hutan Mangrove Batu Lumbung, Pemogan, Denpasar Selatan, Rabu (20/2), berharap kegiatan yang hingga kini telah memasuki pelaksanaan keenam ini harus terus dimaksimalkan. Karena dengan adanya kegiatan ini pengurangan sampah di perairan sekitar mangrove dapat lebih efektif sehingga ekosistem dan habitat yang terdapat di kawasan mangrove tetap lestari. "Besar harapan saya, kegiatan Susur Mangrove yang efektif dalam pengurangan sampah di perairan ini dapat terus dilaksanakan sebagai ajang edukasi bagi seluruh masyarakat utamanya untuk mengurangi sampah plastik dan pengurangan sampah plastik ini harus dilaksanakan dengan meningkatkan pemahaman bersama," kata Rai Mantra.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Denpasar, Anak Agung Bayu Bramasta mengatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas sampah. Ia mengatakan peserta adalah perwakilan SMA dan SMK serta kalangan umum serta sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah di lingkungan kota.
Bramasta lebih lanjut mengatakan bahwa kegiatan ini selain untuk menyambut HUT ke-231 Kota Denpasar, juga merupakan ajang untuk mengenalkan lingkungan yang alami kepada generasi muda. "Kami mengajak generasi muda kita untuk mengenal lingkungan dan membangkitkan rasa peduli lingkungan sehingga keberadaan sampah utamanya sampah plastik di perairan dapat dikurangi," ucapnya.
Ketua Panitia Lomba Susur Mangrove, I Wayan Kona mengatakan bahwa lomba dimulai dengan menyusur kawasan mangrove sepanjang kurang lebih lima kilometer. Di sepanjang perjalanan para peserta melaksanakan aksi memungut sampah plastik selama satu jam. "Dengan menggunakan kano, peserta menyusuri mangrove sembari memungut sampah plastik, nantinya sampah plastik atau anorganik yang dikumpulkan peserta akan ditimbang, dan yang terberat akan keluar sebagai juara," kata Kona, sembari mengatakan seluruh peserta berjumlah 110 orang yang terbagi atas 25 tim kategori SMA/SMK dan 30 tim dengan kategori umum.
Seorang peserta asal Jerman, Sarah mengaku sangat senang dapat mengikuti kegiatan ini. Mahasiswa internasional di Universitas Dhyana Pura ini juga mengapresiasi kegiatan ini yang sangat baik untuk memberikan edukasi bagi generasi muda. "Iya sangat baik, dan sangat senang dapat mengikuti kegiatan ini. Ke depan agar terus ditingkatkan kegiatan semacam ini untuk mengurangi sampah plastik," katanya.
Hal yang sama disampaikan, Vindi Wedhawati mahasiswa Fakultas Perikanan Unud mengaku senang dapat berkecimpung dalam aksi kebersihan. Walaupun ini adalah lomba, itu bukanlah menjadi prioritas utama, tapi bagaimana kita bisa ikut andil dalam membersihkan perairan di Bali.
Pada kegiatan tahun ini sedikitnya terkumpul 2,29 ton sampah dari kegiatan Susur Mangrove. Jumlah ini menurun dibandingkan pelaksanaan susur mangrove tahun 2018 lalu yang berhasil mengumpulkan 3,9 ton sampah anorganik. *ant, mi
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Denpasar, Anak Agung Bayu Bramasta mengatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas sampah. Ia mengatakan peserta adalah perwakilan SMA dan SMK serta kalangan umum serta sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah di lingkungan kota.
Bramasta lebih lanjut mengatakan bahwa kegiatan ini selain untuk menyambut HUT ke-231 Kota Denpasar, juga merupakan ajang untuk mengenalkan lingkungan yang alami kepada generasi muda. "Kami mengajak generasi muda kita untuk mengenal lingkungan dan membangkitkan rasa peduli lingkungan sehingga keberadaan sampah utamanya sampah plastik di perairan dapat dikurangi," ucapnya.
Ketua Panitia Lomba Susur Mangrove, I Wayan Kona mengatakan bahwa lomba dimulai dengan menyusur kawasan mangrove sepanjang kurang lebih lima kilometer. Di sepanjang perjalanan para peserta melaksanakan aksi memungut sampah plastik selama satu jam. "Dengan menggunakan kano, peserta menyusuri mangrove sembari memungut sampah plastik, nantinya sampah plastik atau anorganik yang dikumpulkan peserta akan ditimbang, dan yang terberat akan keluar sebagai juara," kata Kona, sembari mengatakan seluruh peserta berjumlah 110 orang yang terbagi atas 25 tim kategori SMA/SMK dan 30 tim dengan kategori umum.
Seorang peserta asal Jerman, Sarah mengaku sangat senang dapat mengikuti kegiatan ini. Mahasiswa internasional di Universitas Dhyana Pura ini juga mengapresiasi kegiatan ini yang sangat baik untuk memberikan edukasi bagi generasi muda. "Iya sangat baik, dan sangat senang dapat mengikuti kegiatan ini. Ke depan agar terus ditingkatkan kegiatan semacam ini untuk mengurangi sampah plastik," katanya.
Hal yang sama disampaikan, Vindi Wedhawati mahasiswa Fakultas Perikanan Unud mengaku senang dapat berkecimpung dalam aksi kebersihan. Walaupun ini adalah lomba, itu bukanlah menjadi prioritas utama, tapi bagaimana kita bisa ikut andil dalam membersihkan perairan di Bali.
Pada kegiatan tahun ini sedikitnya terkumpul 2,29 ton sampah dari kegiatan Susur Mangrove. Jumlah ini menurun dibandingkan pelaksanaan susur mangrove tahun 2018 lalu yang berhasil mengumpulkan 3,9 ton sampah anorganik. *ant, mi
1
Komentar