Meditasi, Biksu Tewas Diinjak Gajah
Seorang biksu di kawasan pusat Thailand dilaporkan tewas terinjak gajah liar ketika tengah melakukan kegiatan spiritual.
BANGKOK, NusaBali
Biksu Prapop Chanphaikhor telah menghabiskan 19 malam di hutan dan melakukan meditasi serta merenungkan ajaran yang diterimanya.
Dilaporkan Daily Mirror Selasa (19/2), biksu berusia 25 tahun itu hanya tinggal menghabiskan dua malam lagi sebelum sukses dari pengasingannya.
Namun, dia diperingatkan oleh pencari jejak gajah setempat bahwa ada kerumunan banteng mendekati area tempatnya bermeditasi. Dia menolak untuk memindahkan tenda tempatnya tinggal dengan alasan dia sangat menikmati suasana yang ada di Chachoengsao.
Chanphaikhor juga tak mengindahkan peringatan dari warga sekitar ketika ada yang melihatnya meditasi di rute yang biasanya dilalui kawanan ternak. Chanphaikhor ditemukan tewas secara tragis dekat tenda dengan menderita patah iga, lengan, dan kaki pada Rabu pekan lalu (13/2).
Kepala desa Somjit Sathuchard adalah orang pertama yang menemukan jenazah Chanphaikhor. Dia menuturkan si biksu ditemukan terseret 15 meter dari tendanya.
Tim penyelamat segera membawanya ke rumah sakit untuk otopsi, dengan dokter menyatakan Chanphaikhor sudah tewas setidaknya selama enam jam.
Kepada polisi, Sathuchard mengungkapkan awalnya Chanphaikhor mendirikan tenda bersama dengan biksu lainnya. Namun, satu memutuskan pindah setelah mendengar saran warga.
"Warga desa sudah memperingatkan mereka sangat berbahaya berada di sana. Namun Biksu Prapop menolak karena suka dengan suasananya," terang Sathuchard seperti dilansir kompas.
Diyakini 15 ekor gajah liar tengah berjalan pada tengah malam untuk mencari makanan ketika tak sengaja menginjak Chanphaikhor karena menghalangi jalan mereka.
Sathuchard melanjutkan, ini bukan kali pertama gajah mengganggu manusia dengan menjelaskan sudah ada warganya yang terluka dalam beberapa tahun terakhir. "Kami menghubungi dinas alam liar untuk mendiskusikan solusi dari masalah ini sebelum mereka terlalu agresif ditangani," pungkas Chanphaikhor. *
Dilaporkan Daily Mirror Selasa (19/2), biksu berusia 25 tahun itu hanya tinggal menghabiskan dua malam lagi sebelum sukses dari pengasingannya.
Namun, dia diperingatkan oleh pencari jejak gajah setempat bahwa ada kerumunan banteng mendekati area tempatnya bermeditasi. Dia menolak untuk memindahkan tenda tempatnya tinggal dengan alasan dia sangat menikmati suasana yang ada di Chachoengsao.
Chanphaikhor juga tak mengindahkan peringatan dari warga sekitar ketika ada yang melihatnya meditasi di rute yang biasanya dilalui kawanan ternak. Chanphaikhor ditemukan tewas secara tragis dekat tenda dengan menderita patah iga, lengan, dan kaki pada Rabu pekan lalu (13/2).
Kepala desa Somjit Sathuchard adalah orang pertama yang menemukan jenazah Chanphaikhor. Dia menuturkan si biksu ditemukan terseret 15 meter dari tendanya.
Tim penyelamat segera membawanya ke rumah sakit untuk otopsi, dengan dokter menyatakan Chanphaikhor sudah tewas setidaknya selama enam jam.
Kepada polisi, Sathuchard mengungkapkan awalnya Chanphaikhor mendirikan tenda bersama dengan biksu lainnya. Namun, satu memutuskan pindah setelah mendengar saran warga.
"Warga desa sudah memperingatkan mereka sangat berbahaya berada di sana. Namun Biksu Prapop menolak karena suka dengan suasananya," terang Sathuchard seperti dilansir kompas.
Diyakini 15 ekor gajah liar tengah berjalan pada tengah malam untuk mencari makanan ketika tak sengaja menginjak Chanphaikhor karena menghalangi jalan mereka.
Sathuchard melanjutkan, ini bukan kali pertama gajah mengganggu manusia dengan menjelaskan sudah ada warganya yang terluka dalam beberapa tahun terakhir. "Kami menghubungi dinas alam liar untuk mendiskusikan solusi dari masalah ini sebelum mereka terlalu agresif ditangani," pungkas Chanphaikhor. *
1
Komentar