Pantai Desa Ped Tercemar Oli
Pantai di wilayah Banjar Sental, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, tercemar oli bekas.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi ini diduga karena ada awak boat jalur Sanur, Denpasar-Nusa Penida, mengganti oli dan membuang kaleng berisi oli bekas itu ke wilayah perairan setempat. Pencemaran laut ini sempat viral di media sosial (medsos) hingga mendapat banyak sorotan dari berbagai pihak.
Pencemaran tersebut diunggah oleh akun Facebook Km Tarka bersama Purana Noesa, Rabu (20/2) pukul 10.34 Wita. Dengan postingan “Terjadi pencemaran daerah perairan sental ...ada bout danti oli didaerah perairan sental.. botol oli sama oli bekasnya di buang di laut...”.
Postingan berisi lima foto tentang kondisi laut pasca tercemar oli. Hal ini mendapat sorotan terutama dari netizen, seperti yang ditulis oleh akun Mang Budi Mang “Lautku mulai tercemar,” tulisnya. Sedangkan Gede Agus Pradnyan Suteja meminta pelaku yang mencemarkan laut agar diberi pelajaran. “Oknum yang perlu diberikan pelajaran ne,” tulisnya.
Menyimak itu, Petugas Trantib (ketentraman dan ketertiban) Kantor Camat Nusa Penida berhasil menemukan pelaku pembuang kaleng oli tersebut. Pelakunya crew atau awak boat.
Saat dikonfirmasi, Kamis (22/2), Kasatpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta mengatakan sudah berkoordinasi dengan Trantib Nusa Penida. Petugas sudah menemukan pelaku pembuang oli bekas tersebut ke laut. “Katanya tidak sengaja melempar kaleng bekas oli itu ke laut yang masih berisi oli. Yang bersangkutan minta maaf dan tidak akan mengulangi, dan mereka siap sosialisikan kepada awak boat lain untuk tidak mengulangi lagi,” katanya.
Petugas Trantib memberikan teguran lisan, dan tetap mengawasi apabila dilanggar akan dikenakan sanksi tegas sesuai Perda No 2 Tahun 2014 tentang Ketertiban Umum. “Kami mengimbau kepada penyedia transportasi laut agar selalu menjaga laut. Sebab pariwisata Nusa Penida mengandalkan panorama lautnya, untuk diving, snorkling dan lainnya. Kalau terus tercemar, dampaknya sangat buruk. Wisatawan akan meninggalkan Nusa Penida, mari bersama-sama menjaga laut,” katanya.
Kepala UPT KKP (Kawasan Konservasi Perairan) Nusa Penida Nyoman Karyawan mengatakan telah menindaklanjuti pencemaran itu dengan turun ke lokasi. “Saya cek saat itu ada empat boat besar di sana, tapi saat saya turun, pelakunya belum ketemu,” ujar Karyawan.
Disebutkan, ketika itu arus air laut cukup kuat, sehingga petugas KKP tidak menemukan jerigen oli yang diduga dibuang ke laut. Petugas menemukan ada cairan oli mengambang di laut setempat. KKP juga telah berkoordinasi dengan Camat Nusa Penida, dan berencana akan mengumpulkan semua operator boat di Nusa Penida untuk membahas pencemaran lingkungan ini. *wan
Pencemaran tersebut diunggah oleh akun Facebook Km Tarka bersama Purana Noesa, Rabu (20/2) pukul 10.34 Wita. Dengan postingan “Terjadi pencemaran daerah perairan sental ...ada bout danti oli didaerah perairan sental.. botol oli sama oli bekasnya di buang di laut...”.
Postingan berisi lima foto tentang kondisi laut pasca tercemar oli. Hal ini mendapat sorotan terutama dari netizen, seperti yang ditulis oleh akun Mang Budi Mang “Lautku mulai tercemar,” tulisnya. Sedangkan Gede Agus Pradnyan Suteja meminta pelaku yang mencemarkan laut agar diberi pelajaran. “Oknum yang perlu diberikan pelajaran ne,” tulisnya.
Menyimak itu, Petugas Trantib (ketentraman dan ketertiban) Kantor Camat Nusa Penida berhasil menemukan pelaku pembuang kaleng oli tersebut. Pelakunya crew atau awak boat.
Saat dikonfirmasi, Kamis (22/2), Kasatpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta mengatakan sudah berkoordinasi dengan Trantib Nusa Penida. Petugas sudah menemukan pelaku pembuang oli bekas tersebut ke laut. “Katanya tidak sengaja melempar kaleng bekas oli itu ke laut yang masih berisi oli. Yang bersangkutan minta maaf dan tidak akan mengulangi, dan mereka siap sosialisikan kepada awak boat lain untuk tidak mengulangi lagi,” katanya.
Petugas Trantib memberikan teguran lisan, dan tetap mengawasi apabila dilanggar akan dikenakan sanksi tegas sesuai Perda No 2 Tahun 2014 tentang Ketertiban Umum. “Kami mengimbau kepada penyedia transportasi laut agar selalu menjaga laut. Sebab pariwisata Nusa Penida mengandalkan panorama lautnya, untuk diving, snorkling dan lainnya. Kalau terus tercemar, dampaknya sangat buruk. Wisatawan akan meninggalkan Nusa Penida, mari bersama-sama menjaga laut,” katanya.
Kepala UPT KKP (Kawasan Konservasi Perairan) Nusa Penida Nyoman Karyawan mengatakan telah menindaklanjuti pencemaran itu dengan turun ke lokasi. “Saya cek saat itu ada empat boat besar di sana, tapi saat saya turun, pelakunya belum ketemu,” ujar Karyawan.
Disebutkan, ketika itu arus air laut cukup kuat, sehingga petugas KKP tidak menemukan jerigen oli yang diduga dibuang ke laut. Petugas menemukan ada cairan oli mengambang di laut setempat. KKP juga telah berkoordinasi dengan Camat Nusa Penida, dan berencana akan mengumpulkan semua operator boat di Nusa Penida untuk membahas pencemaran lingkungan ini. *wan
Komentar