2.200 Unit Lampu Hemat Energi Dianggarkan Tahun Ini
Sebanyak 2.200 unit Light Emiting Diode (LED) kembali dianggarkan pengadaan dan pemasangannya tahun ini oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Lampu hemat energi itu akan dipasang pada sejumlah titik Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) yang ada di kawasan Buleleng.
Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya ditemui di ruangannya, Kamis (21/2) kemarin mengatakan, dalam pemasangan LED itu ada yang dipasang di titik baru ada pula yang dipasang menggantikan LPJU yang masih menggunakan lampu lama. “Selain meremajakan lampu yang sudah ada juga ada beberapa tempat pasang baru, karena sejauh ini ada penambahan titik LPJU yang cukup banyak, karena memang ada ruas jalan yang sama sekali belum ada tiang PLN dan LPJU,” kata dia.
Selain itu juga ada penambahan titik lampu karena tiang yang sudah dipasang jaraknya cukup jauh. Suparta juga menyebutkan, sesuai data yang dimiliki, Pemkab Buleleng berkewajiban menerangi seluruh ruas jalan nasional, jalan provinsi yang yang ada di kawasan Buleleng dan juga jalan Kabupaten. Jumlahnya mencapai kisaran 34.000 titik lampu. Sedangkan yang baru diganti menggunakan lampu LED, baru 14.000, yang dilaksanakan di anggaran tahun 2018 lalu.
“Memang jumlah yang masih tersisa ada 20 ribuan yang belum dan tahun ini kami adakan 2.200 titik dengan anggaran Rp 2 miliar lebih, akan dituntaskan bertahap disesuaikan dengan anggaran yang ada,” imbuh Suparta.
Pengadaan LED LPJU tahun ini pun masih menunggu penjadwalan pengadaan melalui e-katalog. Dua ribuan unit LED itu ditargetkan rampung terpasang di penghujung tahun 2019 mendatang. Suparta mengaui jika pengadaan LED LPJU ini disebut sangat penting untuk menekan pemakaian listrik dan memberikan pelayanan penerangan lebih maksimal kepada masyarakat.
Secara teknis LED, selain sinar pijaran lampu lebih terang dan hemat energi, jangkauan penerangannya pun lebih luas jika dibandingkan dengan lampu LPJU konvensional.
Sementara itu pengadaan dan pemasangan penambahan titik LPJU, banyak yang diusulkan oleh pemerintah. Menurutnya hal itu merupakan pergeseran trend kebutuhan di masyarakat. “Jadi ada trend pergeseran, dari yang sebelumnya mengusulkan perbaikan jalan dan infrastruktur, sekarang sudah bagus semua, masyarakat banyak yang minta LPJU, sepanjang masih di ruas jalan Kabupaten, Provinsi dan Nasional, tidak masuk gang, kami tampung usulannya,” jelas Suparta. *k23
Lampu hemat energi itu akan dipasang pada sejumlah titik Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) yang ada di kawasan Buleleng.
Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya ditemui di ruangannya, Kamis (21/2) kemarin mengatakan, dalam pemasangan LED itu ada yang dipasang di titik baru ada pula yang dipasang menggantikan LPJU yang masih menggunakan lampu lama. “Selain meremajakan lampu yang sudah ada juga ada beberapa tempat pasang baru, karena sejauh ini ada penambahan titik LPJU yang cukup banyak, karena memang ada ruas jalan yang sama sekali belum ada tiang PLN dan LPJU,” kata dia.
Selain itu juga ada penambahan titik lampu karena tiang yang sudah dipasang jaraknya cukup jauh. Suparta juga menyebutkan, sesuai data yang dimiliki, Pemkab Buleleng berkewajiban menerangi seluruh ruas jalan nasional, jalan provinsi yang yang ada di kawasan Buleleng dan juga jalan Kabupaten. Jumlahnya mencapai kisaran 34.000 titik lampu. Sedangkan yang baru diganti menggunakan lampu LED, baru 14.000, yang dilaksanakan di anggaran tahun 2018 lalu.
“Memang jumlah yang masih tersisa ada 20 ribuan yang belum dan tahun ini kami adakan 2.200 titik dengan anggaran Rp 2 miliar lebih, akan dituntaskan bertahap disesuaikan dengan anggaran yang ada,” imbuh Suparta.
Pengadaan LED LPJU tahun ini pun masih menunggu penjadwalan pengadaan melalui e-katalog. Dua ribuan unit LED itu ditargetkan rampung terpasang di penghujung tahun 2019 mendatang. Suparta mengaui jika pengadaan LED LPJU ini disebut sangat penting untuk menekan pemakaian listrik dan memberikan pelayanan penerangan lebih maksimal kepada masyarakat.
Secara teknis LED, selain sinar pijaran lampu lebih terang dan hemat energi, jangkauan penerangannya pun lebih luas jika dibandingkan dengan lampu LPJU konvensional.
Sementara itu pengadaan dan pemasangan penambahan titik LPJU, banyak yang diusulkan oleh pemerintah. Menurutnya hal itu merupakan pergeseran trend kebutuhan di masyarakat. “Jadi ada trend pergeseran, dari yang sebelumnya mengusulkan perbaikan jalan dan infrastruktur, sekarang sudah bagus semua, masyarakat banyak yang minta LPJU, sepanjang masih di ruas jalan Kabupaten, Provinsi dan Nasional, tidak masuk gang, kami tampung usulannya,” jelas Suparta. *k23
1
Komentar