UNBK di Sekolah Tetangga Bebani Psikis Siswa
11 SMA negeri dan swasta di Kabupaten Klungkung siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019.
SEMARAPURA, NusaBali
Hanya saja karena keterbatasan sarana berupa komputer, maka sekolah yang masih kekurangan komputer saat UBNK tahun lalu harus meminjam ke sekolah tetangga. Dampaknya, secara psikologis anak-anak tak pede (percaya diri) dan malu ujian di sekolah pinjaman.
Namun UBK tahun ini, pemerintah maupun sekolah berusaha pengadaan komputer agar bisa UNBK di sekolah masing-masing. Seperti halnya di SMAN 1 Dawan, Klungkung, di mana pada tahun lalu meminjam tempat dan komputer untuk UNBK di SMKN 1 Klungkung. Kendati demikian pelaksanaan UNBK bisa berjalan lancar. Hanya saja UNBK dengan meminjam di sekolah lain tentu berdampak psikologis kepada siswa. Karena siswa tiba-tiba menempati sekolah lain, kurang percaya diri (PD) karena harus minjam sekolah. “Walau siswa tidak mengungkapkan hal tersebut, tapi kita bisa merasakan hal itu,” ujar Kepala SMAN 1 Dawan I Made Mardika, kepada NusaBali, Kamis (21/2).
Oleh karena itu, tahun ini SMAN 1 Dawan berusaha agar bisa UNBK secara mandiri. Di antaranya, dengan menambah sarana komputer lagi 30 unit. Sehingga total komputer 56 unit, dengan jumlah siswa yang akan UNBK sebanyak 144 orang, maka komputer itu sudah cukup bahkan lebih lima unit.
Mardika yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA di Klungkung ini menjelaskan, semua SMA di Klungkung bisa UNBK 2019 di sekolah sendri. “Ada 11 SMA di Klungkung yang ikut UNBK,” ujarnya.
Adapun 11 SMA tersebut, yakni SMAN Satu Atap Nusa Penida dengan siswa yang ikut UNBK sebanyak 58 siswa, SMAN 1 Nusa Penida diikuti 138 siswa, SMAN 2 Semarapura diikuti 298 siswa. SMAN Wisata Dharma Nusa Penida diikuti 56 siswa, SMAN Satu Atap Lembongan 62 siswa, SMAN 1 Banjarangkan diikuti 170 siswa. SMAN 1 Semarapura 345 siswa, SMAN 1 Dawan diikuti 145 siswa, SMA Pariwisata Saraswati Klungkung diikuti 418 siswa, SMA Pariwisata PGRI Dawan Klungkung dikuti 309 siswa, SMAN Satu Atap Klumpu diikuti 49 siswa. “Kami sudah siap untuk UNBK,” ujarnya.*wan
Namun UBK tahun ini, pemerintah maupun sekolah berusaha pengadaan komputer agar bisa UNBK di sekolah masing-masing. Seperti halnya di SMAN 1 Dawan, Klungkung, di mana pada tahun lalu meminjam tempat dan komputer untuk UNBK di SMKN 1 Klungkung. Kendati demikian pelaksanaan UNBK bisa berjalan lancar. Hanya saja UNBK dengan meminjam di sekolah lain tentu berdampak psikologis kepada siswa. Karena siswa tiba-tiba menempati sekolah lain, kurang percaya diri (PD) karena harus minjam sekolah. “Walau siswa tidak mengungkapkan hal tersebut, tapi kita bisa merasakan hal itu,” ujar Kepala SMAN 1 Dawan I Made Mardika, kepada NusaBali, Kamis (21/2).
Oleh karena itu, tahun ini SMAN 1 Dawan berusaha agar bisa UNBK secara mandiri. Di antaranya, dengan menambah sarana komputer lagi 30 unit. Sehingga total komputer 56 unit, dengan jumlah siswa yang akan UNBK sebanyak 144 orang, maka komputer itu sudah cukup bahkan lebih lima unit.
Mardika yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA di Klungkung ini menjelaskan, semua SMA di Klungkung bisa UNBK 2019 di sekolah sendri. “Ada 11 SMA di Klungkung yang ikut UNBK,” ujarnya.
Adapun 11 SMA tersebut, yakni SMAN Satu Atap Nusa Penida dengan siswa yang ikut UNBK sebanyak 58 siswa, SMAN 1 Nusa Penida diikuti 138 siswa, SMAN 2 Semarapura diikuti 298 siswa. SMAN Wisata Dharma Nusa Penida diikuti 56 siswa, SMAN Satu Atap Lembongan 62 siswa, SMAN 1 Banjarangkan diikuti 170 siswa. SMAN 1 Semarapura 345 siswa, SMAN 1 Dawan diikuti 145 siswa, SMA Pariwisata Saraswati Klungkung diikuti 418 siswa, SMA Pariwisata PGRI Dawan Klungkung dikuti 309 siswa, SMAN Satu Atap Klumpu diikuti 49 siswa. “Kami sudah siap untuk UNBK,” ujarnya.*wan
Komentar