Cawapres 02 Disambut Spanduk Pro Jokowi
Krama Desa Pakraman Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan, tidak bisa menerima Sandiaga Uno karena kesibukan adat, dan supaya kondisi setempat kondusif.
DENPASAR, NusaBali
Kedatangan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 02 Sandiaga Uno di Bali dalam rangka roadshow di Kabupaten Klungkung dan Karangasem, Sabtu (23/2), mendapatkan sambutan ‘nyeleneh’. Sejak keluar dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, dan di kabupaten/kota yang dilintasi, Sandiaga Uno mendapatkan sambutan ‘selamat datang’ dari pendukung Capres-Cawapres 01 Jokowi–Ma’ruf Amin.
Begitu keluar dari gerbang Bandara Ngurah Rai, tepatnya di sekitar Patung Kuda, Tuban, Kecamatan Kuta, pendukung Jokowi–Ma’ruf di Bali menyampaikan selamat datang, namun mereka tetap mendukung Capres-Cawapres 01 Jokowi–Ma’ruf di Pilpres 2019, April mendatang. Bukan hanya di Badung, kedatangan Sandiaga Uno juga disambut cara yang sama oleh pendukung Jokowi–Ma’ruf di Klungkung dan Karangasem.
Atas kondisi tersebut, DPD Partai Gerindra pendukung Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak terpengaruh dengan gaya ‘permainan’ pendukung Jokowi–Ma’ruf di Bali. Koordinator Juru Bicara Capres-Cawapres Prabowo–Sandiaga Uno Provinsi Bali Made Gede Ray Misno, mengatakan penyambutan ala pendukung Jokowi–Ma’ruf di Bandara Ngurah Rai sangat bagus dan menandakan orang Bali dewasa berpolitik. “Bagus dan demokratis itu. Itu artinya Sandiaga Uno figur luar biasa, sehingga mereka harus buat penyambutan begitu,” kata Ray Misno di Denpasar, Sabtu (23/2).
Mantan Ketua KPU Kota Denpasar ini mengatakan penyambutan itu tidak mempengaruhi kegiatan Sandiaga Uno di Bali. Ucapan selamat datang ala pendukung Jokowi–Ma’ruf tersebut juga tidak dirasakan mengganggu kegiatan roadshow Sandiaga Uno di Bali. “Sandiaga tidak merasa terganggu. Baguslah itu, kita tetap lanjutkan kegiatan di Bali sampai besok (hari ini),” tegas Ray Misno.
Rencananya Sandiaga Uno akan turun di jogging track Pantai Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Kegiatannya akan diikuti sejumlah pendukung dari partai koalisi yakni Partai Gerindra-Partai Demokrat-PAN-PKS dan Partai Berkarya. “Pak Sandiaga Uno akan jalan bertemu dengan masyarakat di Pantai Sanur, di jogging track Pantai Sanur,” imbuh Ray Misno.
Sementara Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Bali Koalisi Indonesia Kerja Capres-Cawapres Jokowi–Ma’ruf yang diusung PDI Perjuangan-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI menyatakan penyambutan Sandiaga Uno tersebut gerakan spontan yang menunjukkan dukungan Jokowi–Ma’ruf di Bali sangat masif dan solid. Mereka yang menyambut itu adalah masyarakat yang cinta kepada figur Jokowi–Ma’ruf Amin.
Sekretaris TKD Bali Koalisi Indonesia Kerja I Gusti Putu Wijaya dihubungi NusaBali di sela-sela kegiatan Deklarasi Jokowi Suara Rakyat (Juara) di Jalan Raya Tuban atau tidak jauh dari titik penyambutan Sandiaga Uno oleh pendukung Jokowi–Ma’ruf, Sabtu sore kemarin mengatakan sambutan kepada Sandiaga Uno tidak direncanakan. “Itu tidak ada kami rencanakan, walaupun kami adakah deklarasi di sekitar kawasan Bandara Ngurah Rai. Itu rakyat yang cinta kepada Jokowi–Ma’ruf,” ujar Wijaya.
Menurut dia tidak ada gerakan penggalangan atas sambutan masyarakat yang mendukung Jokowi ketika Sandiaga Uno ke Bali. “Kami tidak ada menggerakkan pendukung, mereka semuanya masyarakat, mereka adalah rakyat yang memang solid memberikan dukungan kepada Jokowi–Ma’ruf. Kan nggak ada masalah kalau rakyat menunjukkan bahwa mereka mendukung Jokowi–Ma’ruf saat ada Sandiaga Uno ke Bali. Aksi itu berjalan damai,” ujar politisi senior Partai Golkar Bali ini.
Sementara itu iring-iringan mobil Sandiaga Uno saat melintas di perbatasan Gianyar–Klungkung, tepatnya di Jembatan Tukad Melangit Banjarangkan, Klungkung disambut teriakan, “Jokowi”, oleh sejumlah simpatisan, Sabtu (23/2) siang.
Komponen masyarakat yang mengatasnamakan pendukung Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) terdiri dari puluhan orang. Mereka membentangkan 2 spanduk bertulisan ‘Jokowi Pilihan Kami, Tidak Ada yang Lain’.
Puluhan warga yang lebih didominasi warga Banjarangkan itu, sudah datang mulai sekitar pukul 10.00 Wita. Satu per satu mereka datang kemudian membentangkan spanduk warna merah. Ada juga warga yang membawa bendera merah putih.
Aksi damai ini mendapat pengawalan ketat dari kepolisian baik Polres Klungkung dan Polres Gianyar. Anggota Polres Gianyar dipimpin Kasat Sabhara Polres Gianyar AKP Ketut Tama bersama sejumlah personelnya berjaga-jaga di wilayah timur Kabupaten Gianyar. Sesekali polisi dari Polsek Gianyar bolak balik ke timur (perbatasan) untuk melakukan koordinasi dengan polisi Polres Klungkung.
Sekitar pukul 11.30 Wita, rombongan Sandiaga Uno datang dari barat dengan pengawalan ketat dengan suara sirene. Mendengar suara sirene, pendemo ini langsung melakukan aksinya dengan berteriak, “Jokowi, Jokowi, Jokowi” dengan suara lantang seraya mengacungkan 1 jari.
Kontan saja ancungan 1 jari pihak pendemo, dibalas rombongan Sandiaga Uno dari dalam mobil yang sedang bergerak dengan 2 jari.
Begitu rombongan Sandiaga Uno lewat, masa langsung membubarkan diri. Aksi ini tidak sempat memacetkan pengguna jalan. Arus lalu lintas tampak lancar.
Disinggung siapa koordinator aksi tersebut, mereka mengaku tidak ada yang mengkoordinir. Mereka menyatakan aksi spontanitas sebagai pendukung setia Presiden RI Joko Widodo.
Salah seorang peserta, Kadek Suardana, 46, warga Desa Aan, Banjarangkan mengaku pihaknya melakukan aksi ini secara spontanitas tanpa ada yang memerintahkan dan tanpa ada yang mengkoordinir. Pihaknya ikut aksi ini karena sebelumnya mengetahui di FB kedatangan Cawapres Sandiaga Uno ke Klungkung melalui Gianyar. “Saya warga negera yang baik, saya menerima kedatangan Sandiaga Uno, tetapi saya lebih setia dan mendukung Joko Widodo sebagai Presiden RI,” kata Suardana.
Sandiaga Uno diagendakan berkunjung ke Kabupaten Tabanan pada Minggu (24/2) hari ini. Rencananya kedatangan itu ditolak oleh warga Tabanan khususnya di Banjar Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan.
Sesuai informasi Cawapres Sandiaga Uno rencananya berkunjung ke Tabanan pada Minggu (24/2). Dia akan mengunjungi krama Subak Ganggangan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel. Bahkan rencananya juga akan mengunjungi petani di Banjar Katimemes, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan dan mengunjungi Desa Kukuh, Kecamatan Marga.
Di Banjar Pagi, Desa Senganan, bahkan krama dan prajuru adat sampai membuat surat pernyataan sepakat menolak kedatangan Cawapres Sandiaga Uno.
Isi surat tersebut adalah, warga masyarakat Desa Pakraman Pagi sudah sepakat menolak kunjungan/kedatangan Sandiaga Uno dalam kapasitas apapun, karena masyarakat Banjar Pagi tidak menginginkan situasi tidak kondusif, karena krama sudah sepakat mendukung kandidat/caleg maupun Capres dari PDIP demi kelancaran pembangunan di Desa Pakraman Pagi.
Surat pernyataan tersebut langsung disahkan dengan tanda tangan Bendesa Adat Desa Pakraman Pagi I Wayan Yastera, Kelian Adat Banjar Pagi I Nyoman Subagan, dan Kelian Banjar Dinas Pagi I Wayan Sukawijaya.
Dikonfirmasi terpisah Bendesa Adat Desa Pakraman Pagi I Wayan Yastera mengaku dirinya beserta krama Desa Pakraman Pagi tidak menolak kedatangan Cawapres Sandiaga Uno ke Desa Pakraman Pagi. Hanya saja dia mengaku krama tidak siap menerima lantaran ada kegiatan adat, dan untuk menjaga situasi Desa Pakraman Pagi menjadi kondusif. “Mohon maaf sebelumnya kami bukan menolak, bisa diklarifikasi dulu, karena ada kesibukan adat sehingga kami tidak siap menerima agar situasi Desa Pakraman Pagi menjadi kondusif,” ungkapnya ketika dikonfirmasi, Sabtu (23/2).
Namun apabila kalau kesibukan persiapan adat dan masa politik sudah selesai, pihaknya siap menerima kedatangannya. “Sekali lagi karena kesibukan adat, dan kedua supaya kondisi masyarakat di Desa Pakraman Pagi menjadi kondusif,” tegas Yastera.
Ditambahkan Yastera, informasi akan kedatangan Sandiaga Uno diterimanya pada Rabu (20/2). Dikabarkan, Sandiaga Uno akan ke Banjar Pagi mengunjungi petani Subak Ganggangan. Sedangkan kunjungan Sandiaga Uno direncanakan pada Minggu (24/2).
Sandiaga Uno yang dikonfirmasi perihal sambutan warga atas kedatangannya di Bali menyatakan, “Kami senang disambut spanduk pendukung presiden (Presiden Jokowi). Ini kan demokrasi, terpenting tetap menjaga persatuan dan kesatuan,” ucapnya saat acara simakrama di Puri Madura Karangasem Jalan Sultan Agung Amlapura, Sabtu kemarin pukul 14.00 Wita.
Saat simakrama di Puri Madura, rombongan Sandiaga Uno disambut panglingsir Puri Madura Anak Agung Maha dan AA Bagus Jelantik Sanjaya. Sandiaga Uno berdialog dengan petani mete dan peternak sapi.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali Ida Bagus Sukarta tidak mempermasalahkan adanya spanduk, dengan ucapan selamat datang kepada Sandiaga Uno, yang dibuat mengatasnamakan pendukung Jokowi. “Bagus itu tidak masalah,” ujarnya.
Selanjutnya, pukul 15.00 Wita rombongan Sandiaga Uno silaturahmi ke Lingkungan Dangin Sema, Jalan Gajah Mada Amlapura menemui Haji Hashim, dan terakhir menemui sejumlah nelayan di Pantai Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. *nat, nvi, de, k16
Kedatangan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 02 Sandiaga Uno di Bali dalam rangka roadshow di Kabupaten Klungkung dan Karangasem, Sabtu (23/2), mendapatkan sambutan ‘nyeleneh’. Sejak keluar dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, dan di kabupaten/kota yang dilintasi, Sandiaga Uno mendapatkan sambutan ‘selamat datang’ dari pendukung Capres-Cawapres 01 Jokowi–Ma’ruf Amin.
Begitu keluar dari gerbang Bandara Ngurah Rai, tepatnya di sekitar Patung Kuda, Tuban, Kecamatan Kuta, pendukung Jokowi–Ma’ruf di Bali menyampaikan selamat datang, namun mereka tetap mendukung Capres-Cawapres 01 Jokowi–Ma’ruf di Pilpres 2019, April mendatang. Bukan hanya di Badung, kedatangan Sandiaga Uno juga disambut cara yang sama oleh pendukung Jokowi–Ma’ruf di Klungkung dan Karangasem.
Atas kondisi tersebut, DPD Partai Gerindra pendukung Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak terpengaruh dengan gaya ‘permainan’ pendukung Jokowi–Ma’ruf di Bali. Koordinator Juru Bicara Capres-Cawapres Prabowo–Sandiaga Uno Provinsi Bali Made Gede Ray Misno, mengatakan penyambutan ala pendukung Jokowi–Ma’ruf di Bandara Ngurah Rai sangat bagus dan menandakan orang Bali dewasa berpolitik. “Bagus dan demokratis itu. Itu artinya Sandiaga Uno figur luar biasa, sehingga mereka harus buat penyambutan begitu,” kata Ray Misno di Denpasar, Sabtu (23/2).
Mantan Ketua KPU Kota Denpasar ini mengatakan penyambutan itu tidak mempengaruhi kegiatan Sandiaga Uno di Bali. Ucapan selamat datang ala pendukung Jokowi–Ma’ruf tersebut juga tidak dirasakan mengganggu kegiatan roadshow Sandiaga Uno di Bali. “Sandiaga tidak merasa terganggu. Baguslah itu, kita tetap lanjutkan kegiatan di Bali sampai besok (hari ini),” tegas Ray Misno.
Rencananya Sandiaga Uno akan turun di jogging track Pantai Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Kegiatannya akan diikuti sejumlah pendukung dari partai koalisi yakni Partai Gerindra-Partai Demokrat-PAN-PKS dan Partai Berkarya. “Pak Sandiaga Uno akan jalan bertemu dengan masyarakat di Pantai Sanur, di jogging track Pantai Sanur,” imbuh Ray Misno.
Sementara Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Bali Koalisi Indonesia Kerja Capres-Cawapres Jokowi–Ma’ruf yang diusung PDI Perjuangan-Golkar-PKB-PPP-NasDem-Hanura-PKPI-Perindo-PSI menyatakan penyambutan Sandiaga Uno tersebut gerakan spontan yang menunjukkan dukungan Jokowi–Ma’ruf di Bali sangat masif dan solid. Mereka yang menyambut itu adalah masyarakat yang cinta kepada figur Jokowi–Ma’ruf Amin.
Sekretaris TKD Bali Koalisi Indonesia Kerja I Gusti Putu Wijaya dihubungi NusaBali di sela-sela kegiatan Deklarasi Jokowi Suara Rakyat (Juara) di Jalan Raya Tuban atau tidak jauh dari titik penyambutan Sandiaga Uno oleh pendukung Jokowi–Ma’ruf, Sabtu sore kemarin mengatakan sambutan kepada Sandiaga Uno tidak direncanakan. “Itu tidak ada kami rencanakan, walaupun kami adakah deklarasi di sekitar kawasan Bandara Ngurah Rai. Itu rakyat yang cinta kepada Jokowi–Ma’ruf,” ujar Wijaya.
Menurut dia tidak ada gerakan penggalangan atas sambutan masyarakat yang mendukung Jokowi ketika Sandiaga Uno ke Bali. “Kami tidak ada menggerakkan pendukung, mereka semuanya masyarakat, mereka adalah rakyat yang memang solid memberikan dukungan kepada Jokowi–Ma’ruf. Kan nggak ada masalah kalau rakyat menunjukkan bahwa mereka mendukung Jokowi–Ma’ruf saat ada Sandiaga Uno ke Bali. Aksi itu berjalan damai,” ujar politisi senior Partai Golkar Bali ini.
Sementara itu iring-iringan mobil Sandiaga Uno saat melintas di perbatasan Gianyar–Klungkung, tepatnya di Jembatan Tukad Melangit Banjarangkan, Klungkung disambut teriakan, “Jokowi”, oleh sejumlah simpatisan, Sabtu (23/2) siang.
Komponen masyarakat yang mengatasnamakan pendukung Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) terdiri dari puluhan orang. Mereka membentangkan 2 spanduk bertulisan ‘Jokowi Pilihan Kami, Tidak Ada yang Lain’.
Puluhan warga yang lebih didominasi warga Banjarangkan itu, sudah datang mulai sekitar pukul 10.00 Wita. Satu per satu mereka datang kemudian membentangkan spanduk warna merah. Ada juga warga yang membawa bendera merah putih.
Aksi damai ini mendapat pengawalan ketat dari kepolisian baik Polres Klungkung dan Polres Gianyar. Anggota Polres Gianyar dipimpin Kasat Sabhara Polres Gianyar AKP Ketut Tama bersama sejumlah personelnya berjaga-jaga di wilayah timur Kabupaten Gianyar. Sesekali polisi dari Polsek Gianyar bolak balik ke timur (perbatasan) untuk melakukan koordinasi dengan polisi Polres Klungkung.
Sekitar pukul 11.30 Wita, rombongan Sandiaga Uno datang dari barat dengan pengawalan ketat dengan suara sirene. Mendengar suara sirene, pendemo ini langsung melakukan aksinya dengan berteriak, “Jokowi, Jokowi, Jokowi” dengan suara lantang seraya mengacungkan 1 jari.
Kontan saja ancungan 1 jari pihak pendemo, dibalas rombongan Sandiaga Uno dari dalam mobil yang sedang bergerak dengan 2 jari.
Begitu rombongan Sandiaga Uno lewat, masa langsung membubarkan diri. Aksi ini tidak sempat memacetkan pengguna jalan. Arus lalu lintas tampak lancar.
Disinggung siapa koordinator aksi tersebut, mereka mengaku tidak ada yang mengkoordinir. Mereka menyatakan aksi spontanitas sebagai pendukung setia Presiden RI Joko Widodo.
Salah seorang peserta, Kadek Suardana, 46, warga Desa Aan, Banjarangkan mengaku pihaknya melakukan aksi ini secara spontanitas tanpa ada yang memerintahkan dan tanpa ada yang mengkoordinir. Pihaknya ikut aksi ini karena sebelumnya mengetahui di FB kedatangan Cawapres Sandiaga Uno ke Klungkung melalui Gianyar. “Saya warga negera yang baik, saya menerima kedatangan Sandiaga Uno, tetapi saya lebih setia dan mendukung Joko Widodo sebagai Presiden RI,” kata Suardana.
Sandiaga Uno diagendakan berkunjung ke Kabupaten Tabanan pada Minggu (24/2) hari ini. Rencananya kedatangan itu ditolak oleh warga Tabanan khususnya di Banjar Pagi, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan.
Sesuai informasi Cawapres Sandiaga Uno rencananya berkunjung ke Tabanan pada Minggu (24/2). Dia akan mengunjungi krama Subak Ganggangan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel. Bahkan rencananya juga akan mengunjungi petani di Banjar Katimemes, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan dan mengunjungi Desa Kukuh, Kecamatan Marga.
Di Banjar Pagi, Desa Senganan, bahkan krama dan prajuru adat sampai membuat surat pernyataan sepakat menolak kedatangan Cawapres Sandiaga Uno.
Isi surat tersebut adalah, warga masyarakat Desa Pakraman Pagi sudah sepakat menolak kunjungan/kedatangan Sandiaga Uno dalam kapasitas apapun, karena masyarakat Banjar Pagi tidak menginginkan situasi tidak kondusif, karena krama sudah sepakat mendukung kandidat/caleg maupun Capres dari PDIP demi kelancaran pembangunan di Desa Pakraman Pagi.
Surat pernyataan tersebut langsung disahkan dengan tanda tangan Bendesa Adat Desa Pakraman Pagi I Wayan Yastera, Kelian Adat Banjar Pagi I Nyoman Subagan, dan Kelian Banjar Dinas Pagi I Wayan Sukawijaya.
Dikonfirmasi terpisah Bendesa Adat Desa Pakraman Pagi I Wayan Yastera mengaku dirinya beserta krama Desa Pakraman Pagi tidak menolak kedatangan Cawapres Sandiaga Uno ke Desa Pakraman Pagi. Hanya saja dia mengaku krama tidak siap menerima lantaran ada kegiatan adat, dan untuk menjaga situasi Desa Pakraman Pagi menjadi kondusif. “Mohon maaf sebelumnya kami bukan menolak, bisa diklarifikasi dulu, karena ada kesibukan adat sehingga kami tidak siap menerima agar situasi Desa Pakraman Pagi menjadi kondusif,” ungkapnya ketika dikonfirmasi, Sabtu (23/2).
Namun apabila kalau kesibukan persiapan adat dan masa politik sudah selesai, pihaknya siap menerima kedatangannya. “Sekali lagi karena kesibukan adat, dan kedua supaya kondisi masyarakat di Desa Pakraman Pagi menjadi kondusif,” tegas Yastera.
Ditambahkan Yastera, informasi akan kedatangan Sandiaga Uno diterimanya pada Rabu (20/2). Dikabarkan, Sandiaga Uno akan ke Banjar Pagi mengunjungi petani Subak Ganggangan. Sedangkan kunjungan Sandiaga Uno direncanakan pada Minggu (24/2).
Sandiaga Uno yang dikonfirmasi perihal sambutan warga atas kedatangannya di Bali menyatakan, “Kami senang disambut spanduk pendukung presiden (Presiden Jokowi). Ini kan demokrasi, terpenting tetap menjaga persatuan dan kesatuan,” ucapnya saat acara simakrama di Puri Madura Karangasem Jalan Sultan Agung Amlapura, Sabtu kemarin pukul 14.00 Wita.
Saat simakrama di Puri Madura, rombongan Sandiaga Uno disambut panglingsir Puri Madura Anak Agung Maha dan AA Bagus Jelantik Sanjaya. Sandiaga Uno berdialog dengan petani mete dan peternak sapi.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali Ida Bagus Sukarta tidak mempermasalahkan adanya spanduk, dengan ucapan selamat datang kepada Sandiaga Uno, yang dibuat mengatasnamakan pendukung Jokowi. “Bagus itu tidak masalah,” ujarnya.
Selanjutnya, pukul 15.00 Wita rombongan Sandiaga Uno silaturahmi ke Lingkungan Dangin Sema, Jalan Gajah Mada Amlapura menemui Haji Hashim, dan terakhir menemui sejumlah nelayan di Pantai Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. *nat, nvi, de, k16
1
Komentar