Pengunjung Dimanjakan Lift dan Eskalator
“Pasar rakyat ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai wadah bertemunya penjual dan pembeli, melainkan dapat juga menjadi wahana rekreasi sekaligus obyek wisata” (Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra)
1.698 Pedagang Sudah Mulai Berjualan di Pasar Badung
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 1.698 pedagang telah menempati los dan kios pada 4 lantai di Pasar Badung, mulai Minggu (24/2), seiring acara soft opening pasar terbesar di Kota Denpasa ini oleh Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra, kemarin.
Pegunjung dan pedagang pasar yang berlokasi di Jalan Sulawesi Nomor 1, Dauh Puri Kangin, Denpasar ini pun kini dimanjakan dengan 6 lift dan 10 eskalator yang memudahkan naik-turun ke setiap lantai terutama para pedagang yang membawa barang. Sayang pada acara soft opening kemarin, air PDAM belum bisa mengalir sehingga para pedagang kesulitan kesulitan ketika ingin buang air.
“Untuk kekurangan saat ini, kami akan melengkapi seluruhnya termasuk juga tenaga kebersihan dan perangkat lainnya sebelum grand opening yang dijadwalkan pada 12 Maret mendatang oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Dirut PD Pasar Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata ditemui disela-sela acara, kemarin.
Dikatakannya, pelaksanaan soft opening ini dilakukan untuk mempercepat penempatan pedagang agar bisa berjualan sesuai dengan keinginan mereka. “Dengan soft opening ini juga akan mempercepat proses hibah dari Kementerian Perdagangan RI,” imbuhnya.
Sementara Walikota Rai Mantra, menjelaskan revitalisasi pasar rakyat ini merupakan salah satu program unggulan Pemkot Denpasar untuk meningkatkan daya saing serta harkat dan martabat para pedagang. Dimana, beragam fasilitas penunjang terus ditingkatkan untuk mewujudkan pasar yang segar bersih dan terpercaya. “Pasar rakyat ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai wadah bertemunya penjual dan pembeli, melainkan dapat juga menjadi wahana rekreasi sekaligus obyek wisata,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra juga turut mengajak seluruh stkeholder terkait untuk bersama-sama menjaga Pasar Badung yang kini telah ditata dengan baik sesuai dengan SNI. “Kita sangat konsentrasi dalam memberikan kesetaraan bagi semua pihak, seluruh fasilitas penunjang telah dirancang ramah disabilitas, lansia serta perempuan dan anak. Perpaduan inovasi inilah nantinya dikemas dalam satu tata kelola pasar yang dikenal dengan istilah smart heritage market,” kata Rai Mantra.
Sementara itu salah satu pedagang di lantai 4, Putu Sariati, 41, mengaku tempat berjualannya kini sudah nyaman. Namun dia menyayangkan air PDAM belum mengalir sehingga menyulitkan para pedagang dan pengunjung yang mau buang air. "Nyaman tempatnya, cuman kamar mandi aja yang belum mengalir airnya, sehingga menyulitkan kami. Kalau bisa cepatlah diperbaiki karena sangat penting buat pedagang, kalau lama airnya mati, kamar mandi pasti bakal jorok,” ujar pedagang yang berjualan perabotan rumah tangga ini.
Seperti diketahui, Pasar Badung dibangun dalam dua tahap, yakni tahap I dikerjakan oleh PT Nindya Karya dengan anggaran Rp 61,8 miliar dari APBD Denpasar, sementara untuk tahap II dari APBN sebesar Rp 75 miliar yang juga dikerjakan PT Nindya Karya.
Pasar Badung ini terdiri dari 4 lantai. Pada lantai 1 disediakan sebanyak 459 los dan kios, lantai 2 sebanyak 583 los dan kios, lantai 3 sebanyak 245 los dan kios, dan lantai 4 sebanyak 245 los dan kios. *mi
Komentar