Kemendikbud Siapkan Dana Revitalisasi SMK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyiapkan bantuan baik dana maupun investor dalam rangka realisasi revitalisasi SMK di Indonesia.
BANDUNG, NusaBali
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, di Bandung, Kamis, menyebutkan sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia Indonesia, realisasinya membutuhkan dana yang cukup besar.
"Baru ada 230 SMK dari sekitar 13 ribu di Indonesia. Di Jawa Barat baru 21. Jadi masih banyak, dan biayanya cukup besar. Satu sekolah itu bisa memakan biaya sekitar Rp10 sampai 11 miliar," kata dia usai melakukan kunjungan kerja ke SMKN 9 Bandung.
Dia mengatakan perlu ada digitalisasi dari setiap program studi di SMK sehingga dalam perancangan sebuah praktek tidak lagi menggunakan cara manual. "Di bidang tata boga saya minta juga ada standarisasi melalui proses digitalisasi, dalam rangka menyongsong industri 4.0," katanya.
Dalam kunjungan kerjanya dia meninjau ke sejumlah kelas di SMKN 9 Bandung yang sedang melakukan praktikum sesuai dengan jurusannya. Saat ia sedang meninjau kelas tata busana, ia menyarankan agar para siswa untuk bebas merancang busana yang para siswa inginkan.
Kemudian ia menyarankan kepada para guru SMKN 9 Bandung, selain para siswa diajarkan keahlian di bidangnya, siswa juga perlu diajari mengenai cara memasarkan keahliannya. "Kenapa enggak dibuka relawan aja, sambil promosi kan, atau cari sponsor yang bisa membiayai, harus sudah mulai diajari memasarkan keahlian dia," katanya kepada para guru. *
"Baru ada 230 SMK dari sekitar 13 ribu di Indonesia. Di Jawa Barat baru 21. Jadi masih banyak, dan biayanya cukup besar. Satu sekolah itu bisa memakan biaya sekitar Rp10 sampai 11 miliar," kata dia usai melakukan kunjungan kerja ke SMKN 9 Bandung.
Dia mengatakan perlu ada digitalisasi dari setiap program studi di SMK sehingga dalam perancangan sebuah praktek tidak lagi menggunakan cara manual. "Di bidang tata boga saya minta juga ada standarisasi melalui proses digitalisasi, dalam rangka menyongsong industri 4.0," katanya.
Dalam kunjungan kerjanya dia meninjau ke sejumlah kelas di SMKN 9 Bandung yang sedang melakukan praktikum sesuai dengan jurusannya. Saat ia sedang meninjau kelas tata busana, ia menyarankan agar para siswa untuk bebas merancang busana yang para siswa inginkan.
Kemudian ia menyarankan kepada para guru SMKN 9 Bandung, selain para siswa diajarkan keahlian di bidangnya, siswa juga perlu diajari mengenai cara memasarkan keahliannya. "Kenapa enggak dibuka relawan aja, sambil promosi kan, atau cari sponsor yang bisa membiayai, harus sudah mulai diajari memasarkan keahlian dia," katanya kepada para guru. *
Komentar