Rekrutmen PPPK, Jembrana Sertakan 8 Honorer K2
Rekrut Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap pertama tahun ini dikhususkan untuk honorer K2.
NEGARA, NusaBali
Khusus di Kabupaten Jembrana, ada delapan dari sembilan orang honorer K2 yang ikut dalam rekrutmen tersebut. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana I Made Budiasa, mengatakan saat ini hanya ada sembilan orang honorer K2 di Jembrana. Dari sembilan orang K2 itu, empat orang di antaranya merupakan K2 yang direkrut melalui MoU dengan Kementerian Pertanian (Kementan), dan semuanya bertugas sebagai penyuluh pertanian. Sedangkan lima orang K2 lainnya, merupakan tenaga guru yang memang murni direkrut daerah.
“Kalau K2 daerah, sebenarnya hanya ada lima orang. Yang lima orang itu terdiri dari tiga guru SMP dan dua guru TK. Kalau K2 daerah untuk penyuluh pertanian dan kesehatan, sudah nol,” kata Budiasa.
Namun dari tiga orang K2 yang merupakan tenaga guru SMP, menurut Budiasa, salah satunya tidak dapat mengikuti pendaftaran rekrutmen PPPK tahap pertama ini, lantaran yang bersangkutan belum sarjana (S1). Sedangkan lima orang K2 yang direkrut melalui MoU dengan Kementan, semuanya masuk sebagai pendaftar. “Untuk data base K2 ini, semuanya sudah ada di pusat. Salah satu honorer K2 daerah yang guru SMP, tidak terverifikasi karena dia tidak melanjutkan sarjana. Kalau empat orang K2 daerah yang lainnya, sudah semua. Jadi, total ada delapan orang K2 yang mengikuti rekrutmen PPPK tahap pertama ini,” ungkapnya.
Menurutnya, delapan orang K2 yang memang sudah terverifikasi mengikuti seleksi PPPK itu, diberikan kesempatan mendaftar sampai 1 Maret nanti. Namun delapan orang K2 itu, semunya dipastikan sudah mendaftar. Nantinya, dalam rekrutmen PPPK itu mereka hanya akan mengikuti tes kompetensi dasar (TKD). “Saat rekrutmen CPNS kemarin, yang K2 juga sama hanya mengikuti TKD. Tidak sampai ikut TKB (tes kompetensi bidang), karena dinilai sudah memiliki kompetensi bidang. Beda dengan peserta umum,” tutur Budiasa.
Sebelum menggulirkan rekrutmen PPPK tahap pertama, kata Budiasa, sebenarnya ada rencana dari pusat langsung membuka rekrutmen untuk peserta umum. Namun rencana itu tidak bisa dilaksanakan karena sebagian besar daerah di Indonesia, belum siap karena masih banyak memiliki honorer K2, sehingga akhirnya diputuskan khusus dibuka untuk honorer K2. “Banyak yang belum siap karena peraturannya juga baru turun bulan Desember 2018. Jadi yang umum ditunda. Tetapi kemungkinan setelah tahap pertama ini, ada rencana akan dibuka untuk umum. Kita menunggu saja dari pusat,” ujarnya. *ode
Khusus di Kabupaten Jembrana, ada delapan dari sembilan orang honorer K2 yang ikut dalam rekrutmen tersebut. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana I Made Budiasa, mengatakan saat ini hanya ada sembilan orang honorer K2 di Jembrana. Dari sembilan orang K2 itu, empat orang di antaranya merupakan K2 yang direkrut melalui MoU dengan Kementerian Pertanian (Kementan), dan semuanya bertugas sebagai penyuluh pertanian. Sedangkan lima orang K2 lainnya, merupakan tenaga guru yang memang murni direkrut daerah.
“Kalau K2 daerah, sebenarnya hanya ada lima orang. Yang lima orang itu terdiri dari tiga guru SMP dan dua guru TK. Kalau K2 daerah untuk penyuluh pertanian dan kesehatan, sudah nol,” kata Budiasa.
Namun dari tiga orang K2 yang merupakan tenaga guru SMP, menurut Budiasa, salah satunya tidak dapat mengikuti pendaftaran rekrutmen PPPK tahap pertama ini, lantaran yang bersangkutan belum sarjana (S1). Sedangkan lima orang K2 yang direkrut melalui MoU dengan Kementan, semuanya masuk sebagai pendaftar. “Untuk data base K2 ini, semuanya sudah ada di pusat. Salah satu honorer K2 daerah yang guru SMP, tidak terverifikasi karena dia tidak melanjutkan sarjana. Kalau empat orang K2 daerah yang lainnya, sudah semua. Jadi, total ada delapan orang K2 yang mengikuti rekrutmen PPPK tahap pertama ini,” ungkapnya.
Menurutnya, delapan orang K2 yang memang sudah terverifikasi mengikuti seleksi PPPK itu, diberikan kesempatan mendaftar sampai 1 Maret nanti. Namun delapan orang K2 itu, semunya dipastikan sudah mendaftar. Nantinya, dalam rekrutmen PPPK itu mereka hanya akan mengikuti tes kompetensi dasar (TKD). “Saat rekrutmen CPNS kemarin, yang K2 juga sama hanya mengikuti TKD. Tidak sampai ikut TKB (tes kompetensi bidang), karena dinilai sudah memiliki kompetensi bidang. Beda dengan peserta umum,” tutur Budiasa.
Sebelum menggulirkan rekrutmen PPPK tahap pertama, kata Budiasa, sebenarnya ada rencana dari pusat langsung membuka rekrutmen untuk peserta umum. Namun rencana itu tidak bisa dilaksanakan karena sebagian besar daerah di Indonesia, belum siap karena masih banyak memiliki honorer K2, sehingga akhirnya diputuskan khusus dibuka untuk honorer K2. “Banyak yang belum siap karena peraturannya juga baru turun bulan Desember 2018. Jadi yang umum ditunda. Tetapi kemungkinan setelah tahap pertama ini, ada rencana akan dibuka untuk umum. Kita menunggu saja dari pusat,” ujarnya. *ode
Komentar