Warga Banjar Resah Gigitan Anjing Rabies
Warga Banjar Dinas Ambengan, Desa/Kecamatan Banjar, saat ini sedang diresahkan dengan kasus gigitan anjing positif rabies.
SINGARAJA, NusaBali
Kekhawatiran ini muncul setelah tiga anak di wilayah tersebut menjadi korban gigitan anjing rabies. Beruntung ketiganya yang masih bersaudara kandung itu sudah mendapatkan VAR.
Kasus gigitan anjing rabies itu mencuat, saat anak anjing peliharaan Putu Mardika, 39, dan Luh Mas Parwati, 28, warga setempat, mengigit putri bungsunya Kadek Sri Dewi, 3. Kejadian gigitan anjing positif rabies pertama itu terjadi sekitar dua pekan yang lalu. Anak anjing yang baru berusia dua bulan, diadopsi oleh Mardika di Banjar Dinas Santal, Desa/Kecamatan Banjar. Saat itu anak keduanya itu digigit di bagian betis kanan.
Awalnya, Mardika tak menaruh curiga terhadap anak anjing yang diadopsinya dari keluarganya di Santal. Namun ia mulai was-was saat anjing tersebut pada Minggu (24/2) lalu kembali menggigit anak pertamanya Gede Dimas, 8, di telapak tangan kiri. Tak hanya anaknya, anak anjing itu juga menggigit pergelangan tangan kiri, Ketut Budi, 5, anak tetangganya.
“Pas pertama tidak curiga karena anak-anak memang sering main sama anjing ini, kemarin sepertinya agak beringas dan menggigit anak saya dan anak tetangga juga, langsung saya laporkan ke petugas,” kata Mardika. Hasil pemeriksaan laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar terhadap sampel otak anjing itu pun cukup mencengangkan dan menunjukkan hasil positif rabies.
Ketiga korban gigitan anjing rabies pun langsung diberikan vaksin di Puskesmas Tejakula pada Selasa (26/2) karena VAR di Puskesman Banjar sedang kosong. Sementara itu pihak desa kemarin langsung mengumpulkan warga Banjar Dinas Ambengan di Pura Subak Gadong Rupek. Warga diminta memelihara anjing dengan bertanggungjawab, seperti mengandangkan dan mengikat anjing.
Perbekel Banjar Ida Bagus Dedy Suyasa mengatakan, dirinya baru mengetahui kasus positif pagi kemarin setelah ada laporan dari petugas peternakan Kecamatan Banjar. Dengan adanya kasus gigitan rabies, Perbekel Dedy juga menegaskan kepada warganya untuk memelihara anjing dengan tanggungjawab. Ia yang tak mau warganya menjadi korban rabies pun mengaku akan langsung mengeliminasi anjing yang diliarkan. “Kami tidak mau ada korban manusia gara-gara masyarakat yang tidak mau bertanggungjawab memelihara anjing. Kalau besok ada ditemukan anjing yang dilepas liarkan lebih baik dieliminasi saja,” tukas Dedy. *k23
Kasus gigitan anjing rabies itu mencuat, saat anak anjing peliharaan Putu Mardika, 39, dan Luh Mas Parwati, 28, warga setempat, mengigit putri bungsunya Kadek Sri Dewi, 3. Kejadian gigitan anjing positif rabies pertama itu terjadi sekitar dua pekan yang lalu. Anak anjing yang baru berusia dua bulan, diadopsi oleh Mardika di Banjar Dinas Santal, Desa/Kecamatan Banjar. Saat itu anak keduanya itu digigit di bagian betis kanan.
Awalnya, Mardika tak menaruh curiga terhadap anak anjing yang diadopsinya dari keluarganya di Santal. Namun ia mulai was-was saat anjing tersebut pada Minggu (24/2) lalu kembali menggigit anak pertamanya Gede Dimas, 8, di telapak tangan kiri. Tak hanya anaknya, anak anjing itu juga menggigit pergelangan tangan kiri, Ketut Budi, 5, anak tetangganya.
“Pas pertama tidak curiga karena anak-anak memang sering main sama anjing ini, kemarin sepertinya agak beringas dan menggigit anak saya dan anak tetangga juga, langsung saya laporkan ke petugas,” kata Mardika. Hasil pemeriksaan laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar terhadap sampel otak anjing itu pun cukup mencengangkan dan menunjukkan hasil positif rabies.
Ketiga korban gigitan anjing rabies pun langsung diberikan vaksin di Puskesmas Tejakula pada Selasa (26/2) karena VAR di Puskesman Banjar sedang kosong. Sementara itu pihak desa kemarin langsung mengumpulkan warga Banjar Dinas Ambengan di Pura Subak Gadong Rupek. Warga diminta memelihara anjing dengan bertanggungjawab, seperti mengandangkan dan mengikat anjing.
Perbekel Banjar Ida Bagus Dedy Suyasa mengatakan, dirinya baru mengetahui kasus positif pagi kemarin setelah ada laporan dari petugas peternakan Kecamatan Banjar. Dengan adanya kasus gigitan rabies, Perbekel Dedy juga menegaskan kepada warganya untuk memelihara anjing dengan tanggungjawab. Ia yang tak mau warganya menjadi korban rabies pun mengaku akan langsung mengeliminasi anjing yang diliarkan. “Kami tidak mau ada korban manusia gara-gara masyarakat yang tidak mau bertanggungjawab memelihara anjing. Kalau besok ada ditemukan anjing yang dilepas liarkan lebih baik dieliminasi saja,” tukas Dedy. *k23
Komentar