Bulan Bahasa Bali Masuki Pekan Terakhir
Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali 2019 memasuki pekan terakhir. Setelah digelar secara meriah di masing-masing desa, kemudian lanjut di kabupaten/kota, kegiatan Bulan Bahasa Bali kini berlanjut ke tingkat provinsi.
DENPASAR, NusaBali
Berbagai kegiatan lomba dan pameran dipusatkan di areal Taman Budaya Provinsi Bali, Selasa (26/2). Ketua Panitia Bulan Bahasa Bali, Prof I Nyoman Suarka menjelaskan, sejumlah lomba yang diadakan kemarin meliputi lomba nyurat aksara Bali untuk tingkat SD utusan dari kabupaten/kota, begitu juga lomba ngwacen aksara Bali tingkat pemuda, serta lomba sambrama wacana antar kabupaten/kota. “Peserta yang lomba hari ini (kemarin, red) masing-masing merupakan pemenang yang lolos di tingkat kabupaten/kota. Kemudian diutus untuk berlomba di tingkat provinsi,” ujarnya.
Ia menambahkan, lomba akan berlangsung selama tiga hari. Adapun hari kedua akan melombakan lomba mesatua yang diikuti oleh ibu-ibu PKK, sambrama wacana oleh OPD kabupaten/kota, puisi Bali modern oleh masyarakat umum, serta debat bahasa Bali tingkat SMA kabupaten/kota se-Bali. “Sedangkan untuk lomba yang sifatnya online seperti vlog, komik, meme berbahasa Bali, itu penilaiannya lewat online juga. Sehingga secara fisik mereka tidak datang ke Taman Budaya,” ungkapnya.
Selain lomba, dalam kegiatan Bulan Bahasa Bali tingkat provinsi juga diadakan pameran yang diikuti oleh ISI Denpasar, Penyuluh Bahasa Bali, BasaBali Wiki, Pusat Kajian Lontar Unud, STIKI Indonesia, STIKOM Bali dan lain-lain. Ada juga siaran dari RRI Denpasar.
Menurut Prof Suarka, yang menjadi evaluasi saat ini adalah sosialisasi ke kabupaten/kota yang dirasa belum maksimal karena waktunya yang cukup mepet. Hal ini karena turunnya Pergub tentang pelaksanaan Bulan Bahasa Bali sekitar bulan November 2018, sedangkan pelaksanaannya sudah harus berjalan di bulan Februari. “Tidak hanya sosialisasi, dari sisi pendanaan di kabupaten/kota juga terkendala. Ini jadi evaluasi sehingga pelaksanaan ke depan jadi lebih baik,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pada penutupan Bulan Bahasa Bali, Kamis (28/2) besok sore, kata dia, peserta hanya mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan. Sedangkan piala belum dapat. Begitu juga juara yang ditentukan hanyalah juara I, II, dan III, tidak sampai juara harapan. “Tahun pertama mungkin perlu dievaluasi. Tahun 2020 rancangan akan lebih dimantapkan. Mungkin sekitar bulan September kita sudah adakan workshop-workshop untuk berbagai lomba di Bulan Bahasa Bali. Tidak hanya lomba yang sudah ada, tetapi juga menambah lomba-lomba baru,” katanya. *ind
Ia menambahkan, lomba akan berlangsung selama tiga hari. Adapun hari kedua akan melombakan lomba mesatua yang diikuti oleh ibu-ibu PKK, sambrama wacana oleh OPD kabupaten/kota, puisi Bali modern oleh masyarakat umum, serta debat bahasa Bali tingkat SMA kabupaten/kota se-Bali. “Sedangkan untuk lomba yang sifatnya online seperti vlog, komik, meme berbahasa Bali, itu penilaiannya lewat online juga. Sehingga secara fisik mereka tidak datang ke Taman Budaya,” ungkapnya.
Selain lomba, dalam kegiatan Bulan Bahasa Bali tingkat provinsi juga diadakan pameran yang diikuti oleh ISI Denpasar, Penyuluh Bahasa Bali, BasaBali Wiki, Pusat Kajian Lontar Unud, STIKI Indonesia, STIKOM Bali dan lain-lain. Ada juga siaran dari RRI Denpasar.
Menurut Prof Suarka, yang menjadi evaluasi saat ini adalah sosialisasi ke kabupaten/kota yang dirasa belum maksimal karena waktunya yang cukup mepet. Hal ini karena turunnya Pergub tentang pelaksanaan Bulan Bahasa Bali sekitar bulan November 2018, sedangkan pelaksanaannya sudah harus berjalan di bulan Februari. “Tidak hanya sosialisasi, dari sisi pendanaan di kabupaten/kota juga terkendala. Ini jadi evaluasi sehingga pelaksanaan ke depan jadi lebih baik,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pada penutupan Bulan Bahasa Bali, Kamis (28/2) besok sore, kata dia, peserta hanya mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan. Sedangkan piala belum dapat. Begitu juga juara yang ditentukan hanyalah juara I, II, dan III, tidak sampai juara harapan. “Tahun pertama mungkin perlu dievaluasi. Tahun 2020 rancangan akan lebih dimantapkan. Mungkin sekitar bulan September kita sudah adakan workshop-workshop untuk berbagai lomba di Bulan Bahasa Bali. Tidak hanya lomba yang sudah ada, tetapi juga menambah lomba-lomba baru,” katanya. *ind
1
Komentar