Trofi di Tengah Terbongkarnya Mafia
Timnas U-22 mengikuti jejak Timnas U-19 dan U-16 yang lebih dulu juara. Hebatnya gelar diraih tatkala PSSI tanpa Ketua Umum.
PHNOM PENH, NusaBali
Rindu juara Tim Nasional Sepakbola Indonesia terpuaskan di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2) malam. Perlahan-lahan Timnas di level usia yang semakin senior mampu menjadi yang terbaik di kawasan ASEAN.
Ya, Timnas U-22 asuhan coach Indra Sjafri mengangkat trofi setelah di babak final mengalahkan tim Thailand 2-1. Bagi Indra, gelar ini adalah yang kedua setelah di Piala AFF U-19 tahun 2013 juga menjadi juara. Satu gelar di kancah ASEAN juga disumbangkan lewat Timnas U-16 pada 2018.
Indra kini punya catatan apik dalam pertemuannya dengan Thailand. Pelatih asal Padang itu menorehkan tiga kemenangan dan dua kekalahan.
"Saya selalu memberikan kesejukan di tengah kepahitan," kata Indra sesaat sebelum prosesi penyerahan piala di stadion yang dipenuhi ribuan suporter Merah Putih.
Dunia sepakbola Indonesia memang berada di tengah kepahitan. Mafia pengaturan skor terbongkar dan sudah menetapkan 15 tersangka. Sebelumnya Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi lebih dulu mundur. Sedangkan Joko Driyono yang diangkat sebagai Plt Ketua Umum PSSI juga tersandung kasus penghilangan barang bukti terkait penyidikan mafia bola.
Luar biasanya Timnas mampu menjadi juara tanpa terkalahkan di Kamboja. Meski sempat ditahan Myanmar dan Malaysia masing-masing 1-1 dan 2-2, namun selanjutnya mengalahkan Kamboja 2-0, Vietnam 1-0 dan di final mengalahkan Thailand 2-1. Bahkan mental tetap kuat setelah kebobolan lebih dulu.
Coach Indra juga tak mudah dalam persiapan tim karena tak bisa diperkuat Egy Maulana yang bermain di (Lechia Gdansk - Polandia), Saddil Ramdani (Pahang FC – Malaysia) dan Ezra Wailian (RKC Waalwijk-Belanda). Trio pemain ini tak dilepas klubnya lantaran Piala AFF bukan agenda resmi FIFA. Namun, dengan keyakinan yang tinggi, pelatih asal Sumatera Barat ini memberi kepercayaan kepada pemain lain seperti Witan Sulaiman maupun Sani Rizki Fauzi. Dengan kekuatan yang ada, Indra Sjafri mampu membuktikan jika timnya tidak kehabisan pemain bintang. Apalagi kemenangan yang diraih timnas di luar kandang tidak seperti yang diraih Timnas U-19 pada Piala AFF U-19 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur. *ant
Ya, Timnas U-22 asuhan coach Indra Sjafri mengangkat trofi setelah di babak final mengalahkan tim Thailand 2-1. Bagi Indra, gelar ini adalah yang kedua setelah di Piala AFF U-19 tahun 2013 juga menjadi juara. Satu gelar di kancah ASEAN juga disumbangkan lewat Timnas U-16 pada 2018.
Indra kini punya catatan apik dalam pertemuannya dengan Thailand. Pelatih asal Padang itu menorehkan tiga kemenangan dan dua kekalahan.
"Saya selalu memberikan kesejukan di tengah kepahitan," kata Indra sesaat sebelum prosesi penyerahan piala di stadion yang dipenuhi ribuan suporter Merah Putih.
Dunia sepakbola Indonesia memang berada di tengah kepahitan. Mafia pengaturan skor terbongkar dan sudah menetapkan 15 tersangka. Sebelumnya Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi lebih dulu mundur. Sedangkan Joko Driyono yang diangkat sebagai Plt Ketua Umum PSSI juga tersandung kasus penghilangan barang bukti terkait penyidikan mafia bola.
Luar biasanya Timnas mampu menjadi juara tanpa terkalahkan di Kamboja. Meski sempat ditahan Myanmar dan Malaysia masing-masing 1-1 dan 2-2, namun selanjutnya mengalahkan Kamboja 2-0, Vietnam 1-0 dan di final mengalahkan Thailand 2-1. Bahkan mental tetap kuat setelah kebobolan lebih dulu.
Coach Indra juga tak mudah dalam persiapan tim karena tak bisa diperkuat Egy Maulana yang bermain di (Lechia Gdansk - Polandia), Saddil Ramdani (Pahang FC – Malaysia) dan Ezra Wailian (RKC Waalwijk-Belanda). Trio pemain ini tak dilepas klubnya lantaran Piala AFF bukan agenda resmi FIFA. Namun, dengan keyakinan yang tinggi, pelatih asal Sumatera Barat ini memberi kepercayaan kepada pemain lain seperti Witan Sulaiman maupun Sani Rizki Fauzi. Dengan kekuatan yang ada, Indra Sjafri mampu membuktikan jika timnya tidak kehabisan pemain bintang. Apalagi kemenangan yang diraih timnas di luar kandang tidak seperti yang diraih Timnas U-19 pada Piala AFF U-19 2013 di Sidoarjo, Jawa Timur. *ant
Komentar