Penanganan Danau Buyan Belum Direspon Pusat
Rencana penataan Danau Buyan, di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, kembali sulit terwujud di tahun 2019.
SINGARAJA, NusaBali
Masalahnya, Kementerian PUPR belum merespon usulan pendanaan dalam penataan tersebut. Semula pihak BWS Bali Penida melalui Pemkab Buleleng mengusulkan pendanaan penataan Danau Buyan di tahun 2018, ke Kementerian PUPR. Dalam usulan itu, total dana yang diperlukan dalam penataan Danau Buyan sekitar Rp 150 miliar. Usulan tersebut dibawa langsung oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, pada Mei 2018 lalu. Bahkan, Bupati Agus Suradnyana bertemu langsung dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di Jakarta.
Namun, usulan tersebut belum bisa dikabulkan. Kementerian PUPR justru mengabulkan usulan penataan drainase yang ada di Kota Singaraja terkait penanganan banjir. “Memang untuk penataan Danau Buyan belum, tetapi salah satu usulan yang disampaikan pak Bupati waktu itu menyangkut penanganan banjir di perkotaan sudah dikabulkan,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya yang dikonfirmasi, Selasa (26/2).
Dijelaskan, saat bupati bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, selain membawa usulan BWS, juga membawa usulan penanganan banjir di dalam Kota Singaraja. Dari dua usulan tersebut, Kementerian PUPR telah mengabulkan usulan penanganan banjir di perkotaan. “Nanti BWS juga yang menggarap penanganan sungai di perkotaan itu. Untuk penataan Danau Buyan, mudah-mudahan Kementerian PUPR bisa mengabulkan nanti,” kata Suparta Wijaya.
Seperti pernah diberitakan, BWS Bali Penida mengaku sudah menyiapkan konsep penanganan di Danau Buyan. BWS memperkirakan kebutuhan dana dalam penanganan itu mencapai Rp 150 miliar. BWS pun meminta dukungan dari Pemkab Buleleng, agar pola penataan tersebut menjadi aspirasi daerah ke Pemerintah Pusat. “Kami sudah berbicara dengan Pak Bupati (Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,red), minta dukungan agar penanganan Danau Buyan bisa menjadi aspirasi daerah ke Pusat. Karena kebutuhan dananya sangat besar sekitar Rp 150 miliar,” kata Kepala BWS Bali Penida, Ketut Jayada, saat bertemu dengan Bupati. *k19
Namun, usulan tersebut belum bisa dikabulkan. Kementerian PUPR justru mengabulkan usulan penataan drainase yang ada di Kota Singaraja terkait penanganan banjir. “Memang untuk penataan Danau Buyan belum, tetapi salah satu usulan yang disampaikan pak Bupati waktu itu menyangkut penanganan banjir di perkotaan sudah dikabulkan,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya yang dikonfirmasi, Selasa (26/2).
Dijelaskan, saat bupati bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, selain membawa usulan BWS, juga membawa usulan penanganan banjir di dalam Kota Singaraja. Dari dua usulan tersebut, Kementerian PUPR telah mengabulkan usulan penanganan banjir di perkotaan. “Nanti BWS juga yang menggarap penanganan sungai di perkotaan itu. Untuk penataan Danau Buyan, mudah-mudahan Kementerian PUPR bisa mengabulkan nanti,” kata Suparta Wijaya.
Seperti pernah diberitakan, BWS Bali Penida mengaku sudah menyiapkan konsep penanganan di Danau Buyan. BWS memperkirakan kebutuhan dana dalam penanganan itu mencapai Rp 150 miliar. BWS pun meminta dukungan dari Pemkab Buleleng, agar pola penataan tersebut menjadi aspirasi daerah ke Pemerintah Pusat. “Kami sudah berbicara dengan Pak Bupati (Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,red), minta dukungan agar penanganan Danau Buyan bisa menjadi aspirasi daerah ke Pusat. Karena kebutuhan dananya sangat besar sekitar Rp 150 miliar,” kata Kepala BWS Bali Penida, Ketut Jayada, saat bertemu dengan Bupati. *k19
Komentar