ABG Foto Bak Model dan Mandi Lumpur
Protes Jalan Rusak di Sumsel
PALEMBANG, NusaBali
Menyampaikan protes kepada pemerintah ternyata tak hanya dilakukan dengan kekerasan atau berunjuk rasa. Di Batumarta, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, anak muda memprotes jalan rusak dengan cara unik, kreatif saat berani mandi lumpur. Aksi mereka viral dan mendapat respon positif.
Protes jalan rusak ini dilakukan dengan seni fotografi para anak muda di daerah tersebut. Mereka membentuk kelompok pemotretan dengan cara unik dan pose lucu. Ada yang berpose sedang memancing, berpose romantis dan ada pula yang sampai mandi lumpur.
Pemotretan dilakukan oleh seorang fotografer bernama Robby Ari Sanjaya. Karena kesal melihat kondisi jalan yang selalu dilewatinya rusak semakin parah, Robby putar otak mencari ide. Dia ingin memotret jalan dengan cara unik dan kreatif untuk menceritakan isi hatinya.
"Jalanan itu memang sudah lama rusak. Sudah lama tidak diperbaiki pemerintah setempat. Itu merupakan bentuk protes masyarakat yang sudah kesal karena ini tidak ada perbaikan jalan," kata seorang warga, Syakirin Edo Lugan, Rabu (27/2) seperti dilansir detik.
Dikatakan Lugan, jalan rusak itu berada tepat di daerah Lubuk Raja dan menjadi akses penghubung masyarakat menuju pusat pemerintahan OKU. Bahkan jalan itu setiap hari dilalui anak sekolah, petani, dan masyarakat sekitar.
"Itu sangat rawan kecelakaan. Terutama pada malam hari jadi rawan kejahatan," imbuh Lugan.
Sang fotografer, Robby Ari Sanjaya, menyebut untuk mendapatkan hasil maksimal, dia melibatkan anak muda yang 'siap untuk malu'.
"Jadi ada empat anak muda di sini yang terlibat dengan berbagai peran serta berpose seperti beraktivitas sehari-hari. Mereka semuanya udah siap malu," kata Robby.
Sebagai aksi protes, Robby merencanakan aksinya itu secara matang. Aksinya ini, kata Robby, cukup berhasil karena jepretannya mendapat banyak respons dari masyarakat. Tidak jarang warganet ikut membagikan dan menanggapi fotonya yang di-posting di media sosial.
Apa tanggapan Pemprov? Pemprov Sumatera Selatan menargetkan perbaikan jalan pada 2019 segera terealisasi dan sudah disiapkan dana Rp 500 miliar.
"Kami telah menyiapkan dana perbaikan infrastruktur Rp 500 miliar, dana ini akan digunakan untuk perbaikan jalan-jalan di 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel," ujar Gubernur Sumsel Herman Deru saat ditemui di Palembang, Rabu (27/2)
Sementara itu, guna menanggapi jalan rusak di Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ulu (OKU) yang ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir ini, Herman Deru mengaku telah membagikan anggaran tersebut. Bahkan di daerah Musi Banyuasin disiapkan Rp 30 miliar.
"Kalau Musi Banyuasin sudah disiapkan Rp 30 miliar sama di Batumarta, OKU, itu jalan ekstra migrasi kabupaten, tapi kita akan berikan bantuan Rp 11,5 miliar, 17 kabupaten/kota semua dapat," sambung Herman Deru. *
Menyampaikan protes kepada pemerintah ternyata tak hanya dilakukan dengan kekerasan atau berunjuk rasa. Di Batumarta, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, anak muda memprotes jalan rusak dengan cara unik, kreatif saat berani mandi lumpur. Aksi mereka viral dan mendapat respon positif.
Protes jalan rusak ini dilakukan dengan seni fotografi para anak muda di daerah tersebut. Mereka membentuk kelompok pemotretan dengan cara unik dan pose lucu. Ada yang berpose sedang memancing, berpose romantis dan ada pula yang sampai mandi lumpur.
Pemotretan dilakukan oleh seorang fotografer bernama Robby Ari Sanjaya. Karena kesal melihat kondisi jalan yang selalu dilewatinya rusak semakin parah, Robby putar otak mencari ide. Dia ingin memotret jalan dengan cara unik dan kreatif untuk menceritakan isi hatinya.
"Jalanan itu memang sudah lama rusak. Sudah lama tidak diperbaiki pemerintah setempat. Itu merupakan bentuk protes masyarakat yang sudah kesal karena ini tidak ada perbaikan jalan," kata seorang warga, Syakirin Edo Lugan, Rabu (27/2) seperti dilansir detik.
Dikatakan Lugan, jalan rusak itu berada tepat di daerah Lubuk Raja dan menjadi akses penghubung masyarakat menuju pusat pemerintahan OKU. Bahkan jalan itu setiap hari dilalui anak sekolah, petani, dan masyarakat sekitar.
"Itu sangat rawan kecelakaan. Terutama pada malam hari jadi rawan kejahatan," imbuh Lugan.
Sang fotografer, Robby Ari Sanjaya, menyebut untuk mendapatkan hasil maksimal, dia melibatkan anak muda yang 'siap untuk malu'.
"Jadi ada empat anak muda di sini yang terlibat dengan berbagai peran serta berpose seperti beraktivitas sehari-hari. Mereka semuanya udah siap malu," kata Robby.
Sebagai aksi protes, Robby merencanakan aksinya itu secara matang. Aksinya ini, kata Robby, cukup berhasil karena jepretannya mendapat banyak respons dari masyarakat. Tidak jarang warganet ikut membagikan dan menanggapi fotonya yang di-posting di media sosial.
Apa tanggapan Pemprov? Pemprov Sumatera Selatan menargetkan perbaikan jalan pada 2019 segera terealisasi dan sudah disiapkan dana Rp 500 miliar.
"Kami telah menyiapkan dana perbaikan infrastruktur Rp 500 miliar, dana ini akan digunakan untuk perbaikan jalan-jalan di 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel," ujar Gubernur Sumsel Herman Deru saat ditemui di Palembang, Rabu (27/2)
Sementara itu, guna menanggapi jalan rusak di Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ulu (OKU) yang ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir ini, Herman Deru mengaku telah membagikan anggaran tersebut. Bahkan di daerah Musi Banyuasin disiapkan Rp 30 miliar.
"Kalau Musi Banyuasin sudah disiapkan Rp 30 miliar sama di Batumarta, OKU, itu jalan ekstra migrasi kabupaten, tapi kita akan berikan bantuan Rp 11,5 miliar, 17 kabupaten/kota semua dapat," sambung Herman Deru. *
Komentar