468 Penerbangan Batal
Bandara Tutup 24 Jam Saat Nyepi
MANGUPURA, NusaBali
Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung akan tutup operasional selama 24 jam saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, yang jatuh 7 Maret 2019 nanti. Karena bandara ditutup, ada 468 penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai yang ditiadakan saat itu.
Operasioal Bandara Internasional Ngurah Rai akan dihentikan mulai Kamis (7/2) pagi pukul 06.00 Wita sampai Jumat (8/2) pagi pukul 06.00 Wita. Menurut Public Relation and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Arrie Ahsanurrohim, penutupan bandara selama 24 jam ini dilakukan untuk menghormati umat Hindu yang melaksanakan Catur Brata Penyepian: Amati Gni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu).
Karena itu, maskapai penerbangan berjadwal telah melakukan penyesuaian, dengan tidak melayani penjualan tiket peswat pada tanggal dimaksud, sesuai Notam A5144 Tahun 2018 yang dirilis 7 Desember 2018 silam. "Intinya, semua stakeholder dipastikan sudah terinformasi dan mengetahui hal ini. Sebab, Notam-nya sudah ada sejak tahun lalu," Arrie Ahsanurrohim saat memberikan keterangan pers di Bandara Ngurah Rai Tuban, Kamis (28/2) pagi.
Arrie menyebutkan, selama 24 jam bandara berhenti beroperasi, ada 468 penerbangan yang ditiadakan. Rinciannya, 261 penerbangan domestik dan 207 penerbangan internasional.
Untuk domestik, penerbangan menuju Jakarta dan sebaliknya menjadi rute terbanyak yang tidak melakukan pelayangan saat itu, yakni mencapai 52 penerbangan. Disusul kemudian penerbangan rute Denpasar-Surabaya dan sebaliknya sebanyak 16 penerbangan, serta Denpasar-Lombok dan sebaliknya sebanyak 10 penerbangan.
Sedangkan untuk rute internasional, yang terbanyak tidak melakukan pelayanan saat itu adalah rute Denpasar-Singapura dan sebaliknya mencapai 18 penerbangan, disusul Denpasar-Kuala lumpur (16 penerbangan), dan Denpasar-Perth (Australia/9 penerbangan).
Untuk maskapai yang tidak beroperasi saat itu, terbanyak adalah Garuda Indonesia (94 penerbangan), disusul Lion Air (67 penerbangan), dan Air Asia (52 penerbangan). Sebelum operasional Bandara Ngurah Rai dihentikan, Kamis pagi pukul 06.00 Wita, rute domestik menuju Jakarta diperkirakan mencapai 52 penerbangan.
Meski operasional bandara ditutup selama 24 jam, kata Arrie, penerbangan untuk emergency flight dan medical evacuation tetap dilayani. "Airnav di Bandara Ngurah Rai juga terus beroperasi, karena penerbangan yang melewati aerodrome bandara tetap ada dengan over flying. Kontak dari pilot ke Airnav tetap ada, demikian pula Airnav ke Airport Duty Manager. Nanti ada SOP-nya,” tandas Arrie.
Menurut Arrie, ketika operasional Bandara Ngurah Rai dibuka kembali, Jumat pagi pukul 06.00 Wita, jadwal penerbangan yang pertama berangkat adalah Lion Air JT 929 dengan tujuan Surabaya. Kemudian, Indonesia Air Asia QZ550 rute Denpasar-Kuala Lumpur. Sedangkan pesawat yang pertama kali datang di Bandara Ngurah Rai saat itu adalah Garuda Indonesia GA 7049 (terbang dari Lombok) dan Garuda Indonesia GA 897 (terbang dari Guangzhou, China).
Arie menyebutkan, Bandara Ngurah Rai sendiri akan ditutup mulai Kamis dinihari pukul 00.50 Wita. Sedangkan penerbangan terakhir dari Bandara Ngurah Rai adalah dinihari pukul 00.20 Wita. Selama masa operisional Bandara Ngurah Rai ditutup, akan ada 21 pesawat yang parkir di bandara.
Diakui Arie, saat operasional bandara dibuka kembali, Jumat pagi, jumlah wisatawan yang akan terbang dari Bandara Ngurah Rai dipastikan akan melonjak. Karena itulah pihaknya siagakan personel saat Nyepi dan pasca Nyepi, agar semua pelayanan normal.
"Total ada 434 personel gabungan yang akan standby di bandara, termasuk untuk melayani penerbangan yang sifatnya emergency dan medical evacuation. Personel itu mulai dari petugas Angkasa Pura I, Avsec, operasional penerbangan ATC, teknisi, KP3, KKP, hingga TNI AU. Komitmen kita, jam 6 pagi dibuka, jam 7 pagi sudah selesai preparation," tandas Arrie. *dar
Operasioal Bandara Internasional Ngurah Rai akan dihentikan mulai Kamis (7/2) pagi pukul 06.00 Wita sampai Jumat (8/2) pagi pukul 06.00 Wita. Menurut Public Relation and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Arrie Ahsanurrohim, penutupan bandara selama 24 jam ini dilakukan untuk menghormati umat Hindu yang melaksanakan Catur Brata Penyepian: Amati Gni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu).
Karena itu, maskapai penerbangan berjadwal telah melakukan penyesuaian, dengan tidak melayani penjualan tiket peswat pada tanggal dimaksud, sesuai Notam A5144 Tahun 2018 yang dirilis 7 Desember 2018 silam. "Intinya, semua stakeholder dipastikan sudah terinformasi dan mengetahui hal ini. Sebab, Notam-nya sudah ada sejak tahun lalu," Arrie Ahsanurrohim saat memberikan keterangan pers di Bandara Ngurah Rai Tuban, Kamis (28/2) pagi.
Arrie menyebutkan, selama 24 jam bandara berhenti beroperasi, ada 468 penerbangan yang ditiadakan. Rinciannya, 261 penerbangan domestik dan 207 penerbangan internasional.
Untuk domestik, penerbangan menuju Jakarta dan sebaliknya menjadi rute terbanyak yang tidak melakukan pelayangan saat itu, yakni mencapai 52 penerbangan. Disusul kemudian penerbangan rute Denpasar-Surabaya dan sebaliknya sebanyak 16 penerbangan, serta Denpasar-Lombok dan sebaliknya sebanyak 10 penerbangan.
Sedangkan untuk rute internasional, yang terbanyak tidak melakukan pelayanan saat itu adalah rute Denpasar-Singapura dan sebaliknya mencapai 18 penerbangan, disusul Denpasar-Kuala lumpur (16 penerbangan), dan Denpasar-Perth (Australia/9 penerbangan).
Untuk maskapai yang tidak beroperasi saat itu, terbanyak adalah Garuda Indonesia (94 penerbangan), disusul Lion Air (67 penerbangan), dan Air Asia (52 penerbangan). Sebelum operasional Bandara Ngurah Rai dihentikan, Kamis pagi pukul 06.00 Wita, rute domestik menuju Jakarta diperkirakan mencapai 52 penerbangan.
Meski operasional bandara ditutup selama 24 jam, kata Arrie, penerbangan untuk emergency flight dan medical evacuation tetap dilayani. "Airnav di Bandara Ngurah Rai juga terus beroperasi, karena penerbangan yang melewati aerodrome bandara tetap ada dengan over flying. Kontak dari pilot ke Airnav tetap ada, demikian pula Airnav ke Airport Duty Manager. Nanti ada SOP-nya,” tandas Arrie.
Menurut Arrie, ketika operasional Bandara Ngurah Rai dibuka kembali, Jumat pagi pukul 06.00 Wita, jadwal penerbangan yang pertama berangkat adalah Lion Air JT 929 dengan tujuan Surabaya. Kemudian, Indonesia Air Asia QZ550 rute Denpasar-Kuala Lumpur. Sedangkan pesawat yang pertama kali datang di Bandara Ngurah Rai saat itu adalah Garuda Indonesia GA 7049 (terbang dari Lombok) dan Garuda Indonesia GA 897 (terbang dari Guangzhou, China).
Arie menyebutkan, Bandara Ngurah Rai sendiri akan ditutup mulai Kamis dinihari pukul 00.50 Wita. Sedangkan penerbangan terakhir dari Bandara Ngurah Rai adalah dinihari pukul 00.20 Wita. Selama masa operisional Bandara Ngurah Rai ditutup, akan ada 21 pesawat yang parkir di bandara.
Diakui Arie, saat operasional bandara dibuka kembali, Jumat pagi, jumlah wisatawan yang akan terbang dari Bandara Ngurah Rai dipastikan akan melonjak. Karena itulah pihaknya siagakan personel saat Nyepi dan pasca Nyepi, agar semua pelayanan normal.
"Total ada 434 personel gabungan yang akan standby di bandara, termasuk untuk melayani penerbangan yang sifatnya emergency dan medical evacuation. Personel itu mulai dari petugas Angkasa Pura I, Avsec, operasional penerbangan ATC, teknisi, KP3, KKP, hingga TNI AU. Komitmen kita, jam 6 pagi dibuka, jam 7 pagi sudah selesai preparation," tandas Arrie. *dar
1
Komentar