Korban Tabrak Lari di Ketewel Ternyata Pemulung
Detik-detik Kejadian Terekam CCTV
GIANYAR, NusaBali
Identitas korban lakalantas tabrak lari di Bypass IB Mantra, tepatnya di jalur lambat kawasan Banjar Manyar, Desa Ketewel, pada Rabu (27/2) dini hari terungkap. Korban yang awalnya ditulis Mr X, belakangan diketahui bernama bernama I Nyoman Meja, 65, seorang pemulung asal Banjar Dentiyis Desa Batuan Kecamatan Sukawati. Meski aksi tabrak lari tersebut terekam CCTV, namun polisi belum bisa mengungkap pelaku.
Ditemui di rumah duka, keponakan korban Ni Ketut Asih, 40, mengisahkan bahwa pamannya sehari-hari memulung dengan berjalan kaki keliling Desa Batuan dan Sukawati. Biasanya berangkat pagi, pulang sore. Namun, sejak Selasa (26/2) sore tidak pulang ke rumah. “Biasanya pulang ke rumah jam 6 sore. Tapi dua hari lalu tumben gak pulang. Keluarga sudah sempat mencari waktu itu di seputaran Sukawati, tapi gak ketemu,” ujarnya sembari menahan tangis.
Pencarian pun dilanjutkan keesokan harinya masih di seputaran Sukawati. Mirisnya, pada saat keluarganya melakukan pencarian, di waktu yang sama terjadi kasus tabrak lari dengan usus terburai yang identitas korbannya tidak diketahui. “Waktu itu kami tidak menyangka yang jadi korban adalah paman. Karena prediksi kami, paman masih ada di sekitaran Sukawati. Tidak kepikiran paman akan pergi jauh jalan kaki sampai di Desa Guwang apalagi sampai di Desa Ketewel,” ungkapnya.
Oleh karena penasaran dengan postingan tabrak lari dengan usus terburai itu, Ni Ketut Asih yang tidak biasa bermedsos ini pun ada keinginan membuka Facebook. Betapa kagetnya ia, ketika dilihat ciri khas yang melekat dengan pamannya I Nyoman Meja. “Paman saya selalu membawa baju batik biru di atas bahunya. Ternyata di foto kejadian itu, ada baju batik. Betapa kagetnya saya waktu itu,” ungkapnya.
Untuk memastikan kebenarannya, Ni Ketut Asih bersama keluarga lain datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan sekitar pukul 15.00 WITA. “Tapi waktu itu lokasi sudah sepi. Langsung kami ke kamar jenazah RS Sanjiwani juga jenazah paman sudah dikirim ke Sanglah. Barulah setelah dicek ke Sanglah ternyata itu memang benar paman,” terangnya.
Kepergian korban dengan cara tragis itu pun menyisakan duka mendalam. Pihak keluarga berharap Polisi dapat mengungkap kendaraan beserta sopir truk yang tega menabrak dan meninggalkan korban Nyoman Meja terkapar di jalan raya. “Mudah-mudahan polisi bisa menangkap yang nabrak,” pintanya. Selama hidupnya, korban yang masih lajang ini menghabiskan waktunya dengan memulung botol plastik dan kardus bekas di seputaran Desa Batuan dan Sukawati. Hampir setiap hari, mulai pukul 06.00 WITA korban Nyoman Meja berjalan kaki dari rumahnya menuju areal Pasar Seni Sukawati untuk memulung.
Mengenai prosesi pemakaman, sesuai rembug keluarga jenazah korban akan dikuburkan pada Wraspati Wage Medangkungan, Kamis (28/2) malam. Sebelum dimakamkan, pihak keluarga menggelar upacara ngulapin di lokasi kejadian pada Kamis sore.
Sementara itu, dilihat dari rekaman CCTV, korban Nyoman Meja tampak berjalan di jalur lambat. Saat itu kondisi jalan gelap, penampakan tubuh korban terlihat ketika lampu kendaraan truk bermuatan menyorot ke depan. Hanya beberapa detik setelah tubuh korban terpantul cahaya, tabrakan terjadi. Laju kendaraan truk terpantau melamban, bahkan tampak tergoncang sebanyak dua kali ketika menggilas tubuh korban. Mirisnya, pengemudi truk justru melarikan diri ke arah Denpasar tanpa ada inisiatif mengecek korban yang dilindas. Waktu dalam rekaman CCTV menunjukkan kejadian terjadi sekitar pukul 04.44 WITA.
Dikonfirmasi terpisah, Kanitlaka Polres Gianyar Ipda I Ketut Nariawan mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. "Identitas korban sudah diketahui, tapi pelaku atau kendaraan yang menabrak kita masih lidik," jelasnya. *nvi
Ditemui di rumah duka, keponakan korban Ni Ketut Asih, 40, mengisahkan bahwa pamannya sehari-hari memulung dengan berjalan kaki keliling Desa Batuan dan Sukawati. Biasanya berangkat pagi, pulang sore. Namun, sejak Selasa (26/2) sore tidak pulang ke rumah. “Biasanya pulang ke rumah jam 6 sore. Tapi dua hari lalu tumben gak pulang. Keluarga sudah sempat mencari waktu itu di seputaran Sukawati, tapi gak ketemu,” ujarnya sembari menahan tangis.
Pencarian pun dilanjutkan keesokan harinya masih di seputaran Sukawati. Mirisnya, pada saat keluarganya melakukan pencarian, di waktu yang sama terjadi kasus tabrak lari dengan usus terburai yang identitas korbannya tidak diketahui. “Waktu itu kami tidak menyangka yang jadi korban adalah paman. Karena prediksi kami, paman masih ada di sekitaran Sukawati. Tidak kepikiran paman akan pergi jauh jalan kaki sampai di Desa Guwang apalagi sampai di Desa Ketewel,” ungkapnya.
Oleh karena penasaran dengan postingan tabrak lari dengan usus terburai itu, Ni Ketut Asih yang tidak biasa bermedsos ini pun ada keinginan membuka Facebook. Betapa kagetnya ia, ketika dilihat ciri khas yang melekat dengan pamannya I Nyoman Meja. “Paman saya selalu membawa baju batik biru di atas bahunya. Ternyata di foto kejadian itu, ada baju batik. Betapa kagetnya saya waktu itu,” ungkapnya.
Untuk memastikan kebenarannya, Ni Ketut Asih bersama keluarga lain datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan sekitar pukul 15.00 WITA. “Tapi waktu itu lokasi sudah sepi. Langsung kami ke kamar jenazah RS Sanjiwani juga jenazah paman sudah dikirim ke Sanglah. Barulah setelah dicek ke Sanglah ternyata itu memang benar paman,” terangnya.
Kepergian korban dengan cara tragis itu pun menyisakan duka mendalam. Pihak keluarga berharap Polisi dapat mengungkap kendaraan beserta sopir truk yang tega menabrak dan meninggalkan korban Nyoman Meja terkapar di jalan raya. “Mudah-mudahan polisi bisa menangkap yang nabrak,” pintanya. Selama hidupnya, korban yang masih lajang ini menghabiskan waktunya dengan memulung botol plastik dan kardus bekas di seputaran Desa Batuan dan Sukawati. Hampir setiap hari, mulai pukul 06.00 WITA korban Nyoman Meja berjalan kaki dari rumahnya menuju areal Pasar Seni Sukawati untuk memulung.
Mengenai prosesi pemakaman, sesuai rembug keluarga jenazah korban akan dikuburkan pada Wraspati Wage Medangkungan, Kamis (28/2) malam. Sebelum dimakamkan, pihak keluarga menggelar upacara ngulapin di lokasi kejadian pada Kamis sore.
Sementara itu, dilihat dari rekaman CCTV, korban Nyoman Meja tampak berjalan di jalur lambat. Saat itu kondisi jalan gelap, penampakan tubuh korban terlihat ketika lampu kendaraan truk bermuatan menyorot ke depan. Hanya beberapa detik setelah tubuh korban terpantul cahaya, tabrakan terjadi. Laju kendaraan truk terpantau melamban, bahkan tampak tergoncang sebanyak dua kali ketika menggilas tubuh korban. Mirisnya, pengemudi truk justru melarikan diri ke arah Denpasar tanpa ada inisiatif mengecek korban yang dilindas. Waktu dalam rekaman CCTV menunjukkan kejadian terjadi sekitar pukul 04.44 WITA.
Dikonfirmasi terpisah, Kanitlaka Polres Gianyar Ipda I Ketut Nariawan mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. "Identitas korban sudah diketahui, tapi pelaku atau kendaraan yang menabrak kita masih lidik," jelasnya. *nvi
Komentar