Elektabilitas Jokowi 57,5%-Prabowo 37,2%
BPN Ragukan Objektivitas Survei Cyrus
JAKARTA, NusaBali
Lembaga Survei Cyrus Network merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019. Hasilnya, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih menggungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei dilakukan pada 18-23 Januari 2019 terhadap 1.230 responden, populasinya penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Responden laki-laki dan perempuan sama-sama 50 persen. Responden yang tinggal di wilayah desa 51 persen dan kota 49 persen.
Responden terpilih diwawancara menggunakan metode face to face. Margin of error survei +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Tingkat elektabilitas ini diambil dengan memberikan pertanyaan 'apakah responden telah tetap dalam memilih?'. 77,5 persen responden mengaku telah menetapkan pilihannya. "Kalau ditanya apakah pilihan anda sudah tetap, masih akan berubah atau tidak. Nah 77,5 persen bilang sudah tetap dan sekitar 15,1 persen itu masih mungkin berubah dan 7,4 persen tidak menjawab," ujar CEO Cyrus Network Hasan Nasbi di Hotel Akmani Jakarta, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (28/2), dilansir detikcom.
47,8 persen dari pemilih Jokowi sudah mantap dengan pilihannya, sementara 29,7 persen responden pemilih Prabowo juga tak akan mengubah pilihannya. 8,5 persen responden pemilih Jokowi masih mungkin mengubah pilihannya, sementara di sisi lain ada 6,5 persen pemilih Prabowo yang masih mungkin mengubah pilihan. Hasan mengatakan hal ini membuat tingkat kepastian pemilih Jokowi lebih tinggi."Jadi tingkat kepastian pemilih Jokowi sedikit di atas Prabowo," kata Hasan.
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meragukan kredibilitas lembaga survei Cyrus Network yang menyatakan elektabilitas Prabowo-Sandi masih tertinggal di angka 37,2 persen. Meskipun demikian, BPN menganggap hasil itu sebagai pemicu semangat untuk bekerja lebih keras. "Apa pun hasil survei, ini membangkitkan semangat pendukung Prabowo-Sandi untuk bekerja lebih keras meraih simpati rakyat untuk memilih Prabowo-Sandi, meskipun kami ragu dengan kredibilitas dan objektivitas lembaga surveinya," kata juru bicara BPN, Pipin Sopian, kepada wartawan, Kamis (28/2).
Pipin, yang juga Ketua Departemen Politik PKS, yakin pasangan calon yang diusungnya akan memenangi Pilpres 2019. Hal itu, menurut Pipin, dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang hadir mendukung Prabowo-Sandi. "Insyaallah, kami yakin Prabowo-Sandi, yang diusung PKS, menang pada Pilpres 17 April 2019. Buktinya, di berbagai daerah, masyarakat berbondong-bondong hadir dan mendukung Prabowo-Sandi tanpa bayaran. Mereka hadir secara otonom dengan biaya sendiri-sendiri," tutur Pipin. *
Survei dilakukan pada 18-23 Januari 2019 terhadap 1.230 responden, populasinya penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Responden laki-laki dan perempuan sama-sama 50 persen. Responden yang tinggal di wilayah desa 51 persen dan kota 49 persen.
Responden terpilih diwawancara menggunakan metode face to face. Margin of error survei +/- 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Tingkat elektabilitas ini diambil dengan memberikan pertanyaan 'apakah responden telah tetap dalam memilih?'. 77,5 persen responden mengaku telah menetapkan pilihannya. "Kalau ditanya apakah pilihan anda sudah tetap, masih akan berubah atau tidak. Nah 77,5 persen bilang sudah tetap dan sekitar 15,1 persen itu masih mungkin berubah dan 7,4 persen tidak menjawab," ujar CEO Cyrus Network Hasan Nasbi di Hotel Akmani Jakarta, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (28/2), dilansir detikcom.
47,8 persen dari pemilih Jokowi sudah mantap dengan pilihannya, sementara 29,7 persen responden pemilih Prabowo juga tak akan mengubah pilihannya. 8,5 persen responden pemilih Jokowi masih mungkin mengubah pilihannya, sementara di sisi lain ada 6,5 persen pemilih Prabowo yang masih mungkin mengubah pilihan. Hasan mengatakan hal ini membuat tingkat kepastian pemilih Jokowi lebih tinggi."Jadi tingkat kepastian pemilih Jokowi sedikit di atas Prabowo," kata Hasan.
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meragukan kredibilitas lembaga survei Cyrus Network yang menyatakan elektabilitas Prabowo-Sandi masih tertinggal di angka 37,2 persen. Meskipun demikian, BPN menganggap hasil itu sebagai pemicu semangat untuk bekerja lebih keras. "Apa pun hasil survei, ini membangkitkan semangat pendukung Prabowo-Sandi untuk bekerja lebih keras meraih simpati rakyat untuk memilih Prabowo-Sandi, meskipun kami ragu dengan kredibilitas dan objektivitas lembaga surveinya," kata juru bicara BPN, Pipin Sopian, kepada wartawan, Kamis (28/2).
Pipin, yang juga Ketua Departemen Politik PKS, yakin pasangan calon yang diusungnya akan memenangi Pilpres 2019. Hal itu, menurut Pipin, dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang hadir mendukung Prabowo-Sandi. "Insyaallah, kami yakin Prabowo-Sandi, yang diusung PKS, menang pada Pilpres 17 April 2019. Buktinya, di berbagai daerah, masyarakat berbondong-bondong hadir dan mendukung Prabowo-Sandi tanpa bayaran. Mereka hadir secara otonom dengan biaya sendiri-sendiri," tutur Pipin. *
1
Komentar