Masuk 8 Besar Dapat Rp 10 Juta
“Dinas Kebudayaan Kota Denpasar hanya melakukan penilaian, nantinya setelah itu seluruh Ogoh-ogoh akan dikembalikan ke desa pakraman serangkaian malam pengerupukan
163 Ogoh-ogoh di 4 Kecamatan Selesai Dinilai
DENPASAR, NusaBali
Setelah berakhir masa penilaian Lomba Ogoh-ogoh di 4 kecamatan di Kota Denpasar, sebanyak 32 Sekaa Teruna (ST) masuk dalam kategori 8 besar di masing-masing kecamatan dari total 163 Ogoh-ogoh yang mengikuti penilaian oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar. Mereka yang masuk 8 besar, setiap ST mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp 10 juta.
Perolehan 8 besar dalam penilaian Disbud yakni dari Denpasar Timur nilai tertinggi diraih ST Adhi Kusuma, Banjar Tegal Kuwalon dengan nilai 85,875, ST Shanti Yoana, Banjar Yangbatu Kangin dengan nilai 85,375. ST Satya Windu Mandala, Banjar Ketapian Kaja nilai 82,25, ST Dharma Laksana, Banjar Abian Kapas Kelod nilai 81,625. ST Eka Prayogana, Banjar Kepisah nilai 80,625, ST Tunjung Mekar, Banjar Abian Nangka Kelod nilai 80,125, ST Eka Cita, Banjar Abian Kapas Kaja nilai 79,625, dan ST Putra Arya, Banjar Lap-lap Arya (79,5).
Untuk Denpasar Utara yakni ST Dharma Wijaya Kusuma, Banjar Mertha Rauh Kaja nilai 90,625, ST Sasana Putra, Banjar Tengah Ubung nilai 90, ST Sura Laga, Banjar Wangaya Kelod nilai 87,875, ST Bhineka, Banjar Binoh Kelod nilai 87,75, ST Belaluan Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta nilai 85,25, ST Panca Kumara, Banjar Tatasan Kaja nilai 84,5, ST Dharmaning Yoana, Banjar Wangaya Kaja nilai 83,375, dan ST Cakra Yoana, Banjar Belaluan nilai 83,125.
Denpasar Barat yakni ST Satwika, Banjar Jematang nilai 87, ST Yoana Eka Sila, Banjar Ekasila nilai 84,625, ST Eka Adanyana, Banjar Alangkajeng Gede nilai 84,25, ST Mekar Jaya, Banjar Padang Sumbu Kaja nilai 80,625, ST Tenaya Kusuma, Banjar Buagan Pemecutan Kelod nilai, 79,25, ST Catur Dwita, Banjar Pekandelan Pemecutan Kelod nilai 78,875, ST Satya Budi, Banjar Batukandik nilai 77,5, ST Rupitix Banjar Titih nilai 76,75.
Sedangkan, Denpasar Selatan yakni ST Tunas Muda, Banjar Dukuh Mertajati nilai 90,625, ST Dharma Gargita, Banjar Suwung Batan Kendal nilai 88,125, ST Taman Sari, Banjar Lantang Bejuh nilai 86, ST Widya Bakti, Banjar Pegok nilai 83,25, ST Eka Dharma, Banjar Bekul Panjer nilai 82, ST Satya Dharma Kerti, Banjar Kaja Sesetan nilai 81,875, ST Taruna Dharma Castra, Banjar Tengah Sidakarya nilai 81,25, dan ST Taman Suci Banjar Tempekan Kubu Delod Tukad nilai 80,75.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Dewa Gde Juli Artabrata, didampingi Kabid Kebudayaan sekaligus Ketua Panitia, Made Wedana saat dikonfirmasi, Jumat (1/3) menjelaskan seluruh tahapan mulai dari pendaftaran, penilaian hingga pengumuman hasil penilaian telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
Kini, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, Disbud Kota Denpasar mengumumkan 8 nominasi di masing-masing Kecamatan yang keseluruhanya berjumlah 32 ogoh-ogoh untuk Kota Denpasar. “Keseluruhan tahapan telah dilalui sesuai dengan prosedur, hasilnya sesuai dengan penilaian dewan juri di lapangan, tentunya bersifat transparan dan tidak dapat diganggu gugat,” kata Dewa Juli.
Lebih lanjut dijelaskan, Ogoh-ogoh yang berbahan dasar ramah lingkungan ini nantinya akan diserahkan kembali ke desa pakraman masing-masing untuk mengatur jalannya perayaan malam pangerupukan. Sehingga, perayaan malam pangerupukan dalam rangka menyambut Nyepi Caka 1941 ini dapat berjalan dengan lancar ditambah tahun 2019 ini merupakan tahun politik. “Dinas Kebudayaan Kota Denpasar hanya melakukan penilaian nantinya setelah itu seluruh Ogoh-ogoh akan dikembalikan ke desa pakraman serangkaian malam pangerupukan,” jelasnya.
Dewa Juli menambahkan, dari setiap kompetisi menang dan kalah adalah hal yang biasa karena sesuai dengan penilaian bersama tim. “Jadi bagi 32 nominasi Ogoh-ogoh yang beruntung kami sampaikan selamat, dan sisanya yang belum beruntung harus besar hati dan terus berusaha di tahun depan dengan karya-karya kreatif sebagai bentuk pelestarian seni dan budaya Bali,” ungkapnya.
Dewa Juli juga menghimbau kepada peserta pawai Ogoh-ogoh untuk tidak mengkonsumsi minuman keras dan alkohol sebelum atau saat mengarak Ogoh-ogoh. Selain itu, pihaknya menekankan agar selesai diarak Ogoh-ogoh tidak diletakkan di jalan raya. Pihaknya juga menghimbau dalam pelaksanaan pawai Ogoh-ogoh tidak menggunakan sound system serta selalu menjaga ketertiban dan bersama-sama menghormati serangkaian Hari Suci Nyepi. “Mari bersama-sama kita menghormati serangkaian pelaksanaan Hari Suci Nyepi dengan bersama-sama menjaga ketertiban serta tidak menggunakan soundsystem dan house music agar terhindar dari permasalahan yang riskan terjadi pada saat pawai Ogoh-ogoh saat malam pengerupukan," ujarnya. *mi
Komentar