Lagi, Baku Hantam Warnai Munaslub Golkar
Pria berpostur tegap berseragam loreng merah ormas Baladhika Karya hendak masuk arena Munaslub, namun personel Brimob menahannya.
MANGUPURA, NusaBali
Saat prosesi demisioner Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) sedang berlangsung di dalam ruang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar, rusuh terjadi di luar pintu. Kerusuhan yang diisi dengan baku hantam itu terjadi di pintu masuk arena Munaslub Golkar, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Senin (16/5) sekitar pukul 15.30 Wita.
Awalnya, ada seorang pria dan beberapa koleganya hendak masuk ke arena Munaslub. Pria berpostur tegap tersebut berseragam loreng merah Baladhika Karya (ormas bentukan SOKSI). Dia hendak masuk arena Munaslub, namun personel Brimob yang berseragam hitam melarangnya. Ketegangan terjadi lima menit di depan pintu.
"Nama lu (Anda) siapa? Tahu gue (saya) enggak?" kata pria berbaju Baladhika (Ormas Baladhika Karya) itu. Suasana menjadi tegang. Polisi yang mencegah pria itu masuk tetap tak memperbolehkannya beringsut lebih jauh melewati pintu. "Ini polisi main politik ini," kata pria itu kepada personel Brimob. Keduanya lantas bertatap-tatapan mata dengan tajam.
Salah seorang koleganya menyebut, nama pria berbaju Baladhika tersebut adalah Nofel, seorang fungsionaris dari DPP. "Saya ini dari DPP loh," kata pria itu kepada personel Brimob. Tak lama berselang, dia masuk melewati pintu kaca BNDCC. Namun hanya sejenak, dia ditolak masuk lebih jauh. Sontak, keributan terjadi.
Alat pemindai tamu di pintu masuk bahkan roboh. Pukulan demi pukulan melayang. Personel Brimob bertindak tegas, mengeluarkan tongkatnya memukul salah seorang yang nampak ribut. Akhirnya pria yang tak diperbolehkan masuk tadi bersama beberapa kawannya keluar menjauh dari arena Munaslub.
Para anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang berjumlah seratusan orang keluar menghambur. Ini tentu menambah tegang suasana. Sementara itu, rapat Munaslub Golkar di dalam ruangan masih berlangsung. Sebelumnya kericuhan juga terjadi di arena Munaslub Golkar, Minggu (15/5) malam.
Kericuhan itu dipicu terjadinya dualisme kepengurusan pada ormas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dan Kosgoro. Kosgoro terpecah antara pimpinan Agung Laksono dan pimpinan Aziz Syamsudin, sementara SOKSI terpecah antara kepengurusan Ade Komarudin dan Rusli Zaenal. Mereka ribut menentukan siapa yang berhak dari Kosgoro dan SOKSI memberikan suara dalam pemilihan ketum Golkar. Kericuhan itu terjadi tidak lama dan forum Munaslub mendengar pandangan DPD atas LPJ Ical tetap bisa dilanjutkan. 7
Komentar