Camat Kuta Bahas Kesiapan Pengamanan Rangkaian Nyepi
Guna menjaga keamanan dan ketertiban terkait rangkaian Hari Raya Nyepi Caka 1941, Camat Kuta I Nyoman Rudiarta melakukan rapat koordinasi bersama pihak terkait di kantor camat setempat Kamis (28/2) siang.
MANGUPURA, NusaBali
Rapat tersebut sebagai bentuk pemetaan kesiapan dalam melakukan pengamanan terutama saat pawai Ogoh-ogoh hingga pada pelaksanaan Catur Brata Panyepian.
Camat Kuta, I Nyoman Rudiarta saat dikonfirmasi, kemarin, menerangkan dalam rapat yang dihadiri oleh bandesa dan petugas kepolisian serta TNI itu untuk menjabarkan pengamanan di wilayah Kuta. Pengamanan mulai dari pawai Ogoh-ogoh maupun saat Nyepi.
Dipaparkannya, untuk pawai Ogoh-ogoh saat pangerupukan di Seminyak ada 12 Ogoh-ogoh, Legian 12 Ogoh-ogoh, Tuban 7 Ogoh-ogoh, dan Kuta 13 Ogoh-ogoh. Sementara Kelurahan Kedonganan ada sebanyak 30 Ogoh-ogoh. "Yang terbanyak memang di Kedonganan. Di sana juga ada yang dilombakan," terangnya saat dihubungi wartawan, Jumat (1/3) siang. Karena jumlah Ogoh-ogoh yang cukup banyak, pihaknya akan mengatensi terkait dengan masalah keamanan. Yakni melakukan koordinasi dengan Polsek Kuta dan juga Polresta Denpasar, sehingga, petugas kepolisian akan menambahkan 1 pleton dari Polresta Denpasar. "Memang ini yang menjadi atensi kita. Menjaga keamanan saat pawai khusus di Kedonganan. Kita harus bekaca dari pengalaman sebelumnya," katanya.
Selain masalah keamanan, rapat persiapan jelang Nyepi ini juga mengatensi dari sisi pihak medis. Dimana, dari pelaksanaan Melasti tanggal 4 Maret nanti serta saat pengerupukan hingga Nyepi, di Kuta akan disiagakan sejumlah petugas medis. Untuk tim medis, aku dia, akan disiapkan di masing masing puskesmas pembantu (Pustu). Jika memang ada kejadian yang insidentil, maka tim medis ini akan siap membantu. "Bila ada yang sakit saat Nyepi, diharapkan untuk melapor ke pecalang, dan nantinya pecalang yang melaporkan ke pustu. Dalam artian nanti petugas yang menjemput harus didampingi pecalang. Semua pecalang akan dilengkapi identitas khusus. Supaya tidak semua orang mengatasnamakan sebagai pecalang," ujarnya. *dar
Camat Kuta, I Nyoman Rudiarta saat dikonfirmasi, kemarin, menerangkan dalam rapat yang dihadiri oleh bandesa dan petugas kepolisian serta TNI itu untuk menjabarkan pengamanan di wilayah Kuta. Pengamanan mulai dari pawai Ogoh-ogoh maupun saat Nyepi.
Dipaparkannya, untuk pawai Ogoh-ogoh saat pangerupukan di Seminyak ada 12 Ogoh-ogoh, Legian 12 Ogoh-ogoh, Tuban 7 Ogoh-ogoh, dan Kuta 13 Ogoh-ogoh. Sementara Kelurahan Kedonganan ada sebanyak 30 Ogoh-ogoh. "Yang terbanyak memang di Kedonganan. Di sana juga ada yang dilombakan," terangnya saat dihubungi wartawan, Jumat (1/3) siang. Karena jumlah Ogoh-ogoh yang cukup banyak, pihaknya akan mengatensi terkait dengan masalah keamanan. Yakni melakukan koordinasi dengan Polsek Kuta dan juga Polresta Denpasar, sehingga, petugas kepolisian akan menambahkan 1 pleton dari Polresta Denpasar. "Memang ini yang menjadi atensi kita. Menjaga keamanan saat pawai khusus di Kedonganan. Kita harus bekaca dari pengalaman sebelumnya," katanya.
Selain masalah keamanan, rapat persiapan jelang Nyepi ini juga mengatensi dari sisi pihak medis. Dimana, dari pelaksanaan Melasti tanggal 4 Maret nanti serta saat pengerupukan hingga Nyepi, di Kuta akan disiagakan sejumlah petugas medis. Untuk tim medis, aku dia, akan disiapkan di masing masing puskesmas pembantu (Pustu). Jika memang ada kejadian yang insidentil, maka tim medis ini akan siap membantu. "Bila ada yang sakit saat Nyepi, diharapkan untuk melapor ke pecalang, dan nantinya pecalang yang melaporkan ke pustu. Dalam artian nanti petugas yang menjemput harus didampingi pecalang. Semua pecalang akan dilengkapi identitas khusus. Supaya tidak semua orang mengatasnamakan sebagai pecalang," ujarnya. *dar
1
Komentar