54 Kapal Bakal Stop Operasi di Pelabuhan Gilimanuk Saat Nyepi
Di Padangbai, 31 Kapal Stop Operasi
NEGARA, NusaBali
Operasional Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana akan ditutup selama 30 jam terkait pelaksanaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941, yang jatuh 7 Maret 2019 nanti. Penutupan diberlakukan mulai Kamis (7/3) pukul 00.00 Wita hingga Jumat (8/3) pagi pukul 06.00 Wita. Selama itu itu, ada 54 kapal yang stop pelayaran rute Pelabuhan Gilimanuk-Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
"Saat Nyepi, semua kapal tidak beroperasi. Semua kapal akan kami tempatkan di Pelabuhan Ketapang. Jadi, nanti kalau sudah masuk pemberangkatan terakhir dari Gilimanuk, tidak akan ada lagi kapal termasuk prgawai di Pelabuhan Gilimanuk," ujar Manajer Usaba Pelabuhan Gilimanuk, Agus Supriyatno, saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (3/3).
Menurut Agus, sesuai skenario, penutupan penyeberangan akan dilakukan 6 jam sebelum pelaksanaan Catur Brata Penyepian yang dimulai pagi pukul 06.00 Wita. Jadi, kapal-kapal yang ada di Pelabuhan Ketapang maupun Pelahun Gilimanuk, hanya dipersiapakan melayani penumpang sampai dinihari pukul 00.00 Wita. Namun, ketika masih ada penumpang yang tertinggal, kapal yang terakhir berangkat dari Pelabuha Ketapang, bisa saja melayani penumpang yang tersisa di Gilimanuk.
"Nanti kapal yang terakhir dari Ketapang akan balik lagi ke Ketapang saat membawa penunpang terakhir ke Gilimanuk. Jika misalnya masih ada beberapa penumpang, ada kebijakan untuk tetap dilayani. Tapi, kapal yang kami sediakan untuk mengantisipasi kodisi itu hanya 3 unit. Mereka dilayani sampai dinihari pukul 01.00 Wita," jelas Agus.
Menurut Agus, skenario jadwal pemberangkatan kapal terakhir terkait pelaksanaan Nyepi ini sudah disosialiasikan kepada instansi terkait, termasuk kepolisian dan Dinas Perhubungan, baik yang ada di Banyuwangi maupun Jembrana.
Sementara, pemberangkatan kapal pertama dari Pelabuhan Ketapang pasca Nyepi diskenarional Jumat pagi pukul 05.30 Wita. Jika kapal tersebut tiba lebih awal di perairan Gilimanuk sebelum pukul 06.00 Wita, maka akan diarahkan agar tidak langsung sandar di Pelabuhan Gilimanuk. "Intinya, kapal pertama dari Pelabuhan Ketapang dibolehkan bersandar di Pelabuhan Gilimanuk setelah pukul 06.00 Wita,” tandas Agus.
Selama ini, ada 54 Kapal Motor Penumpang (KMP) yang beroperasi di Selat Bali (rute Pelabuhan Gilimanuk-Pelabuhan Ketapang). Pengoperasian kapal tersebut diatur secara bergiliran 24-32 kapal. Pengoperasian sampai 32 kapal itu, juga khusus diberlakukan ketika terjadi kepadatan arus penyeberangan saat momen tertentu, seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
Sementara itu, sebanyak 30 kapal yang biasa berlayar di Selat Lombok harus stop operasi di jalur Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Karanghasem menuju Pelabuhan Lembar, NTB saat perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941. Sebenarnya, ada 36 kapal yang beroperasi di Selat Lombok. Namun, 5 kapal di antaranya masuk dok dan 1 kapal lagi keluar lintasan.
Satu kapal yang keluar lintasan adalah KMP Trisma Elisa ergeser operasi ke Pelabuhan Kayangan. Sedangkan 5 kapal yang masuk dok, masing-masing KMP Fort Link II, KMP Putri Gianyar, KMP Nusa Sakti, KMP Nusa Penida, dan KMP Marina Segunda.
Menurut Petugas Otoritas Pengelola Pelabuhan (OPP) Padangbai, Harar, kapal yang tidak beroperasi berjumlah 30 unit yang dtop operasi selama 24 jam karena pelaksanaan Nyepi tersebut, sebagian lego jangkar di Teluk Labuhan Amuk (Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem) dan Dermaga Pesiar Tanah Ampo (Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis). Sebagian lagi lego jangkar di Pelabuhan Lembar, NTB.
Berdasarkan surat resmi dikeluarkan Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB dengan nomor UM.002/3/17/BPTD-XV/2019 tertanggal 1 Maret 2019 yang ditandatangani Agung Hartono, Pelabuhan Padangbai-Pelabuhan Lembar akan ditutup selama 24 jam, mulai Kamis pagi pukul 06.00 Wita hingga Jumat pagi pukul 06.00 Wita.
Keberangkatan terakhir kapal dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Padangbai dijadwalkan Rabu (6/3) malam pukul 19.30 Wita. Sedangkan keberangkatan kapal terakhir dari Pelabuhan Padangbai dijadwalkan Kamis dinihari pukul 00.00 Wita. Sebaliknya, kapal pertama berangkat dari Pelabuhan Lembar pasca Nyepi adalah Jumat dinihari pukul 04.30 Wita. Sementara kapal pertama berangkat dari Pelabuhan Padangbai pasca Nyepi adalah Jumat pagi pukul 09.00 Wita. *ode,k16
Operasional Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana akan ditutup selama 30 jam terkait pelaksanaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941, yang jatuh 7 Maret 2019 nanti. Penutupan diberlakukan mulai Kamis (7/3) pukul 00.00 Wita hingga Jumat (8/3) pagi pukul 06.00 Wita. Selama itu itu, ada 54 kapal yang stop pelayaran rute Pelabuhan Gilimanuk-Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
"Saat Nyepi, semua kapal tidak beroperasi. Semua kapal akan kami tempatkan di Pelabuhan Ketapang. Jadi, nanti kalau sudah masuk pemberangkatan terakhir dari Gilimanuk, tidak akan ada lagi kapal termasuk prgawai di Pelabuhan Gilimanuk," ujar Manajer Usaba Pelabuhan Gilimanuk, Agus Supriyatno, saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (3/3).
Menurut Agus, sesuai skenario, penutupan penyeberangan akan dilakukan 6 jam sebelum pelaksanaan Catur Brata Penyepian yang dimulai pagi pukul 06.00 Wita. Jadi, kapal-kapal yang ada di Pelabuhan Ketapang maupun Pelahun Gilimanuk, hanya dipersiapakan melayani penumpang sampai dinihari pukul 00.00 Wita. Namun, ketika masih ada penumpang yang tertinggal, kapal yang terakhir berangkat dari Pelabuha Ketapang, bisa saja melayani penumpang yang tersisa di Gilimanuk.
"Nanti kapal yang terakhir dari Ketapang akan balik lagi ke Ketapang saat membawa penunpang terakhir ke Gilimanuk. Jika misalnya masih ada beberapa penumpang, ada kebijakan untuk tetap dilayani. Tapi, kapal yang kami sediakan untuk mengantisipasi kodisi itu hanya 3 unit. Mereka dilayani sampai dinihari pukul 01.00 Wita," jelas Agus.
Menurut Agus, skenario jadwal pemberangkatan kapal terakhir terkait pelaksanaan Nyepi ini sudah disosialiasikan kepada instansi terkait, termasuk kepolisian dan Dinas Perhubungan, baik yang ada di Banyuwangi maupun Jembrana.
Sementara, pemberangkatan kapal pertama dari Pelabuhan Ketapang pasca Nyepi diskenarional Jumat pagi pukul 05.30 Wita. Jika kapal tersebut tiba lebih awal di perairan Gilimanuk sebelum pukul 06.00 Wita, maka akan diarahkan agar tidak langsung sandar di Pelabuhan Gilimanuk. "Intinya, kapal pertama dari Pelabuhan Ketapang dibolehkan bersandar di Pelabuhan Gilimanuk setelah pukul 06.00 Wita,” tandas Agus.
Selama ini, ada 54 Kapal Motor Penumpang (KMP) yang beroperasi di Selat Bali (rute Pelabuhan Gilimanuk-Pelabuhan Ketapang). Pengoperasian kapal tersebut diatur secara bergiliran 24-32 kapal. Pengoperasian sampai 32 kapal itu, juga khusus diberlakukan ketika terjadi kepadatan arus penyeberangan saat momen tertentu, seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
Sementara itu, sebanyak 30 kapal yang biasa berlayar di Selat Lombok harus stop operasi di jalur Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Karanghasem menuju Pelabuhan Lembar, NTB saat perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941. Sebenarnya, ada 36 kapal yang beroperasi di Selat Lombok. Namun, 5 kapal di antaranya masuk dok dan 1 kapal lagi keluar lintasan.
Satu kapal yang keluar lintasan adalah KMP Trisma Elisa ergeser operasi ke Pelabuhan Kayangan. Sedangkan 5 kapal yang masuk dok, masing-masing KMP Fort Link II, KMP Putri Gianyar, KMP Nusa Sakti, KMP Nusa Penida, dan KMP Marina Segunda.
Menurut Petugas Otoritas Pengelola Pelabuhan (OPP) Padangbai, Harar, kapal yang tidak beroperasi berjumlah 30 unit yang dtop operasi selama 24 jam karena pelaksanaan Nyepi tersebut, sebagian lego jangkar di Teluk Labuhan Amuk (Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem) dan Dermaga Pesiar Tanah Ampo (Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis). Sebagian lagi lego jangkar di Pelabuhan Lembar, NTB.
Berdasarkan surat resmi dikeluarkan Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB dengan nomor UM.002/3/17/BPTD-XV/2019 tertanggal 1 Maret 2019 yang ditandatangani Agung Hartono, Pelabuhan Padangbai-Pelabuhan Lembar akan ditutup selama 24 jam, mulai Kamis pagi pukul 06.00 Wita hingga Jumat pagi pukul 06.00 Wita.
Keberangkatan terakhir kapal dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Padangbai dijadwalkan Rabu (6/3) malam pukul 19.30 Wita. Sedangkan keberangkatan kapal terakhir dari Pelabuhan Padangbai dijadwalkan Kamis dinihari pukul 00.00 Wita. Sebaliknya, kapal pertama berangkat dari Pelabuhan Lembar pasca Nyepi adalah Jumat dinihari pukul 04.30 Wita. Sementara kapal pertama berangkat dari Pelabuhan Padangbai pasca Nyepi adalah Jumat pagi pukul 09.00 Wita. *ode,k16
1
Komentar