Rhythm Rebels Curi Perhatian di Java Jazz Festival
Rhythm Rebels, grup duo asal Bali nampaknya tidak henti-hentinya mengukir prestasi.
DENPASAR, NusaBali
Setelah berkesempatan terbang ke Korea dan India untuk mengikuti beberapa festival musik, mengawali bulan Maret 2019, duo Reza Achman dan Rizal Abdulhadi ini juga sukses tampil di hari pertama Java Jazz Festival yang diselenggarakan di Jakarta.
Festival Java Jazz yang berlangsung 1-3 Maret 2019 benar-benar menjadi kesempatan bagi duo Rhythm Rebels untuk menjajal panggung lebih luas. Duo Rhythm Rebels menjadi pamungkas di hari pertama Java Jazz Festival. “Kami main di sesi terakhir. Sekitar pukul 22.45. Merasa senang juga karena penampilan kami disambut baik oleh para penonton,” ujar Rizal Abdulhadi, salah satu personel Rhythm Rebels.
Ada beberapa panggung yang memang berisikan line up –line up besar yang tampil dalam festival ini. Salah satu panggung tersebut bernama Demajors stage. Demajors Stage memuat sekitar 6 line up besar, salah satunya adalah Rhythm Rebels. Sebagai penampil pamungkas, duo Rhythm Rebels mencoba bermain unik dan atraktif.
Selain alat musik yang dimainkan oleh mereka memang terbilang khas yakni berbagai instrumen berbahan bambu dan dibuat oleh para personilnya sendiri, yang tak kalah unik dari penampilan Rhythm Rebels adalah kreativitas mereka ketika tampil di panggung. Kejutan demi kejutan ditampilkan di atas paggung. Hentakkan drum yang dibalut bambu dan tiupan Awi Go’ong yang bersinergi dengan suasana hati, tentu membuat penonton semakin bersorak sorai karenanya.
Antida Music Productions selaku produser sekaligus management Rhythm Rebels, memandang bahwa musisi seharusnya memang fokus untuk berkarya. Perihal pencarian panggung, skema besar, dan target market, itu sebaiknya pihak management yang memikirkannya. “Musisi perlu mengasah terus dan fokus kepada karya mereka. Perihal lain-lain, managementlah yang memikirkannya,” ujar Anom Darsana, Produser sekaligus Management Rhythm Rebels, Sabtu (2/3).
Melihat sambutan yang antusias di Java Jazz Festival, membuat Antida semakin yakin dan optimis untuk memasarkan Rhythm Rebels ke ranah musik yang lebih luas. Anom Darsana mengakui bahwa teamnya dan para personel Rhythm Rebels telah bersinergi dengan baik dan bekerja keras dalam membangun strategi marketing untuk Rhythm Rebels, dari mulai menawarkan Rhythm Rebels untuk tampil di berbagai festival-festival dunia, hingga jeli melihat peluang yang ada. “Kami ingin membawa Rhythm Rebels mampu untuk terus mengisi slot yang ada di panggung-panggung lain. Tahun ini, sebagai targetnya, Antida Music Productions akan membawa Rhythm Rebels terbang ke China untuk tour, dan juga ke Rusia untuk mengikuti Wild Mint Festival, sebuah Festival besar di Rusia,” tandasnya. *ind
Festival Java Jazz yang berlangsung 1-3 Maret 2019 benar-benar menjadi kesempatan bagi duo Rhythm Rebels untuk menjajal panggung lebih luas. Duo Rhythm Rebels menjadi pamungkas di hari pertama Java Jazz Festival. “Kami main di sesi terakhir. Sekitar pukul 22.45. Merasa senang juga karena penampilan kami disambut baik oleh para penonton,” ujar Rizal Abdulhadi, salah satu personel Rhythm Rebels.
Ada beberapa panggung yang memang berisikan line up –line up besar yang tampil dalam festival ini. Salah satu panggung tersebut bernama Demajors stage. Demajors Stage memuat sekitar 6 line up besar, salah satunya adalah Rhythm Rebels. Sebagai penampil pamungkas, duo Rhythm Rebels mencoba bermain unik dan atraktif.
Selain alat musik yang dimainkan oleh mereka memang terbilang khas yakni berbagai instrumen berbahan bambu dan dibuat oleh para personilnya sendiri, yang tak kalah unik dari penampilan Rhythm Rebels adalah kreativitas mereka ketika tampil di panggung. Kejutan demi kejutan ditampilkan di atas paggung. Hentakkan drum yang dibalut bambu dan tiupan Awi Go’ong yang bersinergi dengan suasana hati, tentu membuat penonton semakin bersorak sorai karenanya.
Antida Music Productions selaku produser sekaligus management Rhythm Rebels, memandang bahwa musisi seharusnya memang fokus untuk berkarya. Perihal pencarian panggung, skema besar, dan target market, itu sebaiknya pihak management yang memikirkannya. “Musisi perlu mengasah terus dan fokus kepada karya mereka. Perihal lain-lain, managementlah yang memikirkannya,” ujar Anom Darsana, Produser sekaligus Management Rhythm Rebels, Sabtu (2/3).
Melihat sambutan yang antusias di Java Jazz Festival, membuat Antida semakin yakin dan optimis untuk memasarkan Rhythm Rebels ke ranah musik yang lebih luas. Anom Darsana mengakui bahwa teamnya dan para personel Rhythm Rebels telah bersinergi dengan baik dan bekerja keras dalam membangun strategi marketing untuk Rhythm Rebels, dari mulai menawarkan Rhythm Rebels untuk tampil di berbagai festival-festival dunia, hingga jeli melihat peluang yang ada. “Kami ingin membawa Rhythm Rebels mampu untuk terus mengisi slot yang ada di panggung-panggung lain. Tahun ini, sebagai targetnya, Antida Music Productions akan membawa Rhythm Rebels terbang ke China untuk tour, dan juga ke Rusia untuk mengikuti Wild Mint Festival, sebuah Festival besar di Rusia,” tandasnya. *ind
Komentar