Jelang Nyepi, Penumpang Keluar Bali Melonjak
Selasa (5/3) hari ini diprediksikan menjadi puncak penumpang keluar Bali jelang Nyepi. Hal ini karena apabila berangkat H-1 Nyepi, Rabu (6/3) besok, penumpang bisa terjebak arakan ogoh-ogoh.
NEGARA, NusaBali
Memasuki H-3 Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941, Senin (4/3), arus penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mengalami lonjakan dibanding hari normal. Meski tidak begitu signifikan, namun lonjakan arus penumpang keluar Bali yang didominasi kendaraan roda dua itu, disiasati pihak ASDP dengan mengoperasikan 32 kapal motor penumpang (KMP).
Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk Agus Supriyatno, mengatakan lonjakan arus penumpang di Pelabuhan Gilimanuk pada Senin kemarin, terlihat mulai sore hari. Namun lonjakan arus penumpang keluar Bali itu hanya berkisar 2 sampai 3 persen dibanding hari normal. “Memang ada peningkatan, tetapi tidak terlalu signifikan. Tetapi masih lancar tertangani,” ujarnya.
Dalam upaya memperlancar arus penumpang keluar Bali itu, diantisipasi dengan memaksimalkan pengoperasian kapal, yakni sebanyak 32 kapal yang tersebar di 7 dermaga (3 dermaga LCM, dermaga MB I, MB II, MB III, dan ponton). Selain memaksimalkan pengoperasian kapal, juga dilakukan pengimbangan operasi loket kendaraan roda dua.
“Operasional loket tentatif. Kalau hari biasa, paling hanya membuka 1 loket kendaraan roda dua. Tadi (kemarin) sempat dibuka hingga 3 loket kendaraan roda dua. Sedangkan untuk loket kendaraan roda empat, dibuka 3 sampai 4 loket,” jelasnya.
Meski memaksimalkan pengoperasian kapal, menurut Agus, tidak sampai diikuti percepatan bongkar muat penumpang. Pasalnya, lonjakan penumpang yang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk masih lancar mengalir ke dalam kapal. “Tidak ada sampai menumpuk di loket maupun parkir sekitar dermaga. Bahkan, kapal masih bisa tunggu muatan, dan kapal masih banyak kosong,” ucapnya.
Menurutnya, terkait lonjakan arus penumpang keluar Bali masih akan terjadi Selasa (5/3) hari ini. Arus penumpang keluar Bali saat H-2 Nyepi, Selasa hari ini, juga diprediksikan menjadi puncak penumpang keluar Bali jelang Nyepi tahun ini. Hal ini karena apabila berangkat memasuki pangerupukan atau H-1 Nyepi, Rabu (6/3) besok, penumpang bisa terjebak arakan ogoh-ogoh, dan berisiko tertinggal pemberangkatan kapal terakhir dari Pelabuhan Gilimanuk yang sudah akan diberangkatkan pada Kamis (7/3) pukul 00.00 Wita nanti.
“Kami prediksikan besok (hari ini) puncaknya. Tetapi, rasanya tidak begitu signifikan. Yang pasti kalau terjadi lonjakan drastis, tetap kami antisipasi. Tergantung situasi di lapangan, dan untuk berjaga-jaga tetap dioperasikan 32 kapal. Nanti kalau ramai, diberlakukan percepatan bongkar muat,” tutur Agus. *ode
Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk Agus Supriyatno, mengatakan lonjakan arus penumpang di Pelabuhan Gilimanuk pada Senin kemarin, terlihat mulai sore hari. Namun lonjakan arus penumpang keluar Bali itu hanya berkisar 2 sampai 3 persen dibanding hari normal. “Memang ada peningkatan, tetapi tidak terlalu signifikan. Tetapi masih lancar tertangani,” ujarnya.
Dalam upaya memperlancar arus penumpang keluar Bali itu, diantisipasi dengan memaksimalkan pengoperasian kapal, yakni sebanyak 32 kapal yang tersebar di 7 dermaga (3 dermaga LCM, dermaga MB I, MB II, MB III, dan ponton). Selain memaksimalkan pengoperasian kapal, juga dilakukan pengimbangan operasi loket kendaraan roda dua.
“Operasional loket tentatif. Kalau hari biasa, paling hanya membuka 1 loket kendaraan roda dua. Tadi (kemarin) sempat dibuka hingga 3 loket kendaraan roda dua. Sedangkan untuk loket kendaraan roda empat, dibuka 3 sampai 4 loket,” jelasnya.
Meski memaksimalkan pengoperasian kapal, menurut Agus, tidak sampai diikuti percepatan bongkar muat penumpang. Pasalnya, lonjakan penumpang yang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk masih lancar mengalir ke dalam kapal. “Tidak ada sampai menumpuk di loket maupun parkir sekitar dermaga. Bahkan, kapal masih bisa tunggu muatan, dan kapal masih banyak kosong,” ucapnya.
Menurutnya, terkait lonjakan arus penumpang keluar Bali masih akan terjadi Selasa (5/3) hari ini. Arus penumpang keluar Bali saat H-2 Nyepi, Selasa hari ini, juga diprediksikan menjadi puncak penumpang keluar Bali jelang Nyepi tahun ini. Hal ini karena apabila berangkat memasuki pangerupukan atau H-1 Nyepi, Rabu (6/3) besok, penumpang bisa terjebak arakan ogoh-ogoh, dan berisiko tertinggal pemberangkatan kapal terakhir dari Pelabuhan Gilimanuk yang sudah akan diberangkatkan pada Kamis (7/3) pukul 00.00 Wita nanti.
“Kami prediksikan besok (hari ini) puncaknya. Tetapi, rasanya tidak begitu signifikan. Yang pasti kalau terjadi lonjakan drastis, tetap kami antisipasi. Tergantung situasi di lapangan, dan untuk berjaga-jaga tetap dioperasikan 32 kapal. Nanti kalau ramai, diberlakukan percepatan bongkar muat,” tutur Agus. *ode
Komentar