Tol Bali Mandara Tutup 32 Jam, 'Hilang' Rp 0,5 M
Jalan Tol Bali Mandara akan ditutup mulai Rabu (6/3) pukul 23.00 Wita hingga Jumat (8/3) pukul 07.00 Wita. Selama penutupan itu, PT JBT kehilangan pemasukan Rp 550 juta.
Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941
MANGUPURA, NusaBali
Menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941, Tol Bali Mandara akan ditutup selama 32 jam. Penutupan tersebut tertuang pada Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 003.1/11367/PK/BKD, tanggal 21 November 2018, tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2019. Selama tutup operasional rentang waktu 32 jam itu, pihak pengelola Jasamarga Bali Tol (JBT) mengalami kehilangan pemasukan sekitar Rp 550.000.000.
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Enkky Sasono AW, menjelaskan dalam rangka menghormati perayaan hari besar keagamaan umat Hindu di Bali, PT Jasamarga Bali Tol (JBT) melakukan penutupan tol tersebut mulai Rabu (6/3) pukul 23.00 Wita hingga Jumat (8/3) pukul 07.00 Wita. Penutupan itu juga sebagai bentuk tindaklanjut atas Surat Edaran Gubernur Bali I Wayan Koster.
“Perlu untuk diketahui oleh masyarakat luas terkait penutupan jalan tol ini. Kami juga menyebarkan spanduk penutupan di beberapa titik agar pengguna bisa mengetahui jam penutupan dan jam dibuka atau dioperasikan lagi Tol Bali Mandara ini,” tutur Enkky saat memberikan keterangan pers di Denpasar, Senin (4/3) siang.
Diakuinya meski tol ditutup pada waku yang sudah ditentukan itu, tidak menutup kemungkinan tol akan dipergunakan dalam situasi emergency atau keadaan darurat seperti mobil ambulans, pemadam kebakaran, dan lainnya. Meski ada pengecualian itu, pihaknya menyarankan agar pengemudi kendaraan yang dikategorikan darurat itu selalu didampingi oleh pecalang. Hal ini sebagai salah satu langkah sesuai SOP yang sudah ada. Ditanyai terkait kehilangan pemasukan saat penutupan operasional tol, Enkky mengaku sekitar Rp 550.000.000. Perkiraan itu didasari oleh pendapatan setiap hari saat beroperasi normal.
“Dari pihak kami (PT JBT) akan mengerahkan personel sebanyak 4 orang yang berjaga di titik-titik atau akses masuk saat Nyepi nanti. Kalau soal pendapatan memang mencapai Rp 550 juta,” ungkapnya.
Dikatakannya, dalam rangkaian melasti, khusus untuk salah satu pura yang dekat dengan akses masuk di Jalan Tol Bali Mandara Benoa, pihak Jasamarga Bali Tol (JBT) melakukan rekayasa lalin untuk memfasilitasi prosesi tersebut. Sejak Senin pagi kemarin, pihak JBT menutup salah satu akses masuk tol gerbang Benoa. Penutupan itu dilakukan dari simpang Benoa menuju akses tikungan masuk ke jalan tol. “Memang satu lajur jalan masuk di gerbang Benoa kami tutup untuk proses melasti di Desa Pedungan. Itu berlaku dari pukul 06.00 pagi hingga 02.00 siang (14.00 Wita),” kata Enkky.
Penutupan salah satu ruas tersebut didasari pertimbangan situasi kondisi proses melasti. Dimana ada 14 banjar di wilayah Pedungan melakukan melasti ke pura yang dekat dengan jalan tol. Kondisinya tentu sangat padat. Dia memperkirakan total jumlah krama yang ikut melasti sekitar 7.000-an orang. Selain dari petugas tol, pihak kepolisian, pomal, pecalang juga mengawal kelancaran proses melasti. “Jadi kondisinya menyesuaikan dengan di lapangan. Jika jalan akses dari depo Pertamina ke arah pelabuhan sampai dengan lokasi melasti dipakai khusus krama yang melaksanakan upacara melasti. Sedangkan jalur sebaliknya, dari pelabuhan ke arah Pesanggaran difungsikan dua arah atau contra flow,” tuturnya. *dar
1
Komentar