Umat Non Hindu Bikin Ogoh-Ogoh dan Amankan Nyepi
Harmonisnya Umat Beda Agama di Lamongan
LAMONGAN, NusaBali
Umat Hindu di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan mulai bersiap menyambut Hari Raya Nyepi. Warga Desa Pancasila ini membuat 8 ogoh-ogoh yang akan dikirab mengelilingi kampung.
Umat Islam, Nasrani dan Hindu di kampung ini hidup harmonis. Terbukti umat muslim dan nasrani membantu membuat ogoh-ogoh untuk perayaan Nyepi saudara mereka yang memeluk Agama Hindu.
"Tahun ini kami ada 8 ogoh-ogoh, 3 di antaranya dibantu oleh saudara-saudara kami dari Islam dan Kristen serta teman-teman dari LA Mania (suporter Persela) Desa Balun," kata Pemangku Pura Sweta Mahasuci Ngarijo kepada wartawan di Pura desa setempat, Senin (4/3) seperti dilansir detik.
Ngarijo menuturkan, ogoh-ogoh ini dibuat sejak Januari lalu. Dua ogoh-ogoh yang dibuat warga berukuran kecil. Pembuatannya pun tak terfokus di pura. Sebagian ogoh-ogoh dibuat di rumah warga. Nantinya, semua ogoh-ogoh akan dibawa ke Pura menjelang arak-arakan Rabu (6/3) mendatang.
"Membutuhkan waktu lama karena musim hujan sehingga tidak bisa setiap saat membuat ogoh-ogoh ini," jelasnya.
Ngarijo menuturkan, rasa toleransi dan kebersamaan antar umat beragama di desa ini memang sangat tinggi. Hal ini, kata Ngarijo, nampak ketika ada umat lain yang sedang ada acara keagamaan maka umat lain akan dengan senang hati membantu.
"Ketika kami arak-arakan ogoh-ogoh, maka saudara kami dari Muslim dan Kristen akan membantu mengamankan acara, begitu juga sebaliknya," ujar Ngarijo.
Tahun ini, kata Ngarijo, Hari Raya Nyepi mengambil tema dengan Nyepi Kita Menyambut Pemilu 2019 dengan Saling Toleransi dan Menghormati Satu Sama Lain Meskipun Berbeda Pandangan, Pendapat, dan Pilihan. "Harapannya, ke depan bangsa Indonesia ini bisa aman tenteram dan damai," ungkapnya.
Sementara warga Muslim dari Desa Pancasila ini, Untung mengaku ia dan teman-temannya sengaja membuat ogoh-ogoh untuk diberikan kepada umat Hindu yang akan merayakan Nyepi. Pihaknya membutuhkan waktu sekitar 1 bulan lebih untuk membuat ogoh-ogoh ini.
"Ogoh-ogoh yang kami buat ini sebagai bentuk toleransi kami kepada saudara kami, umat Hindu yang akan merayakan Nyepi," jelasnya.
Saat hari H nanti, terang Untung, umat Islam dan Kristen akan membantu mengamankan jalannya acara agar saudara mereka umat Hindu bisa menjalankan ibadahnya dengan tenang. "Setiap saat kami saling membantu karena kami semua saudara," terang Untung. *
Umat Hindu di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan mulai bersiap menyambut Hari Raya Nyepi. Warga Desa Pancasila ini membuat 8 ogoh-ogoh yang akan dikirab mengelilingi kampung.
Umat Islam, Nasrani dan Hindu di kampung ini hidup harmonis. Terbukti umat muslim dan nasrani membantu membuat ogoh-ogoh untuk perayaan Nyepi saudara mereka yang memeluk Agama Hindu.
"Tahun ini kami ada 8 ogoh-ogoh, 3 di antaranya dibantu oleh saudara-saudara kami dari Islam dan Kristen serta teman-teman dari LA Mania (suporter Persela) Desa Balun," kata Pemangku Pura Sweta Mahasuci Ngarijo kepada wartawan di Pura desa setempat, Senin (4/3) seperti dilansir detik.
Ngarijo menuturkan, ogoh-ogoh ini dibuat sejak Januari lalu. Dua ogoh-ogoh yang dibuat warga berukuran kecil. Pembuatannya pun tak terfokus di pura. Sebagian ogoh-ogoh dibuat di rumah warga. Nantinya, semua ogoh-ogoh akan dibawa ke Pura menjelang arak-arakan Rabu (6/3) mendatang.
"Membutuhkan waktu lama karena musim hujan sehingga tidak bisa setiap saat membuat ogoh-ogoh ini," jelasnya.
Ngarijo menuturkan, rasa toleransi dan kebersamaan antar umat beragama di desa ini memang sangat tinggi. Hal ini, kata Ngarijo, nampak ketika ada umat lain yang sedang ada acara keagamaan maka umat lain akan dengan senang hati membantu.
"Ketika kami arak-arakan ogoh-ogoh, maka saudara kami dari Muslim dan Kristen akan membantu mengamankan acara, begitu juga sebaliknya," ujar Ngarijo.
Tahun ini, kata Ngarijo, Hari Raya Nyepi mengambil tema dengan Nyepi Kita Menyambut Pemilu 2019 dengan Saling Toleransi dan Menghormati Satu Sama Lain Meskipun Berbeda Pandangan, Pendapat, dan Pilihan. "Harapannya, ke depan bangsa Indonesia ini bisa aman tenteram dan damai," ungkapnya.
Sementara warga Muslim dari Desa Pancasila ini, Untung mengaku ia dan teman-temannya sengaja membuat ogoh-ogoh untuk diberikan kepada umat Hindu yang akan merayakan Nyepi. Pihaknya membutuhkan waktu sekitar 1 bulan lebih untuk membuat ogoh-ogoh ini.
"Ogoh-ogoh yang kami buat ini sebagai bentuk toleransi kami kepada saudara kami, umat Hindu yang akan merayakan Nyepi," jelasnya.
Saat hari H nanti, terang Untung, umat Islam dan Kristen akan membantu mengamankan jalannya acara agar saudara mereka umat Hindu bisa menjalankan ibadahnya dengan tenang. "Setiap saat kami saling membantu karena kami semua saudara," terang Untung. *
1
Komentar