TPID Gelar Pasar Murah
Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nyepi
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah kebutuhan pokok nampak dipajang di atas meja, parkiran Timur Pemkab Buleleng, serangkaian pasar murah jelang perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941, Senin (4/3). Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sebagai penyelenggara bekerjasama dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng untuk mencegah lonjakan harga yang acapkali terjadi jelang hari raya besar.
Koordinator kegiatan Agus Widya Suputra, ditemui di sela-sela kegiatan mengatakan, penyelenggaraan pasar murah oleh TPID dan PD Pasar merupakan kegiatan rutin untuk menekan inflasi. “Menjelang hari raya, biasanya ada lonjakan harga umumnya pada kebutuhan pokok. Nah ini yang kami antisipasi agar harganya tetap stabil dengan menyelenggarakan pasar murah,” ungkap Widya.
Ia juga menyebutkan pasar murah jelang Nyepi ini sudah dilakukan sepekan terakhir dengan menyasar pasar-pasar tradisional, seperti Pasar Bondalem, Pasar Tamblang, Pasar Anyar Buleleng, pasar Banyuasri, Pasar Busungbiu dan Pasar Banjar. Selain juga khusus kemarin digelar di parkiran Timur Kantor Bupati Buleleng yang dibuka untuk umum.
Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Desak Putu Rupadi, menegaskan, pasar murah ini rutin dilaksanakan dan ditujukan kepada seluruh masyarakat Buleleng. Dari segi kualitas sembako tidak ada perbedaan dari pasar pada umumnya. “Rata-rata harga satuan kebutuhan pokok yang kami sediakan memang harganya di bawah harga pasar, seperti harga beras super pada pasar umum Rp 60.000, dan pada pasar murah hanya Rp. 54.000,” kata Rupadi.
Sementara itu pihaknya juga menjelaskan jika tingkat inflasi Kabupaten Buleleng di tahun 2018 lalu menunjukkan angka lebih rendah dibandingkan dengan Kodya Denpasar dan Nasional. Buleleng di tahun 2018 lalu hanya mengalami inflasi akumulasi satu tahun sebesar 1,88 persen. *k23
Koordinator kegiatan Agus Widya Suputra, ditemui di sela-sela kegiatan mengatakan, penyelenggaraan pasar murah oleh TPID dan PD Pasar merupakan kegiatan rutin untuk menekan inflasi. “Menjelang hari raya, biasanya ada lonjakan harga umumnya pada kebutuhan pokok. Nah ini yang kami antisipasi agar harganya tetap stabil dengan menyelenggarakan pasar murah,” ungkap Widya.
Ia juga menyebutkan pasar murah jelang Nyepi ini sudah dilakukan sepekan terakhir dengan menyasar pasar-pasar tradisional, seperti Pasar Bondalem, Pasar Tamblang, Pasar Anyar Buleleng, pasar Banyuasri, Pasar Busungbiu dan Pasar Banjar. Selain juga khusus kemarin digelar di parkiran Timur Kantor Bupati Buleleng yang dibuka untuk umum.
Sementara itu Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Desak Putu Rupadi, menegaskan, pasar murah ini rutin dilaksanakan dan ditujukan kepada seluruh masyarakat Buleleng. Dari segi kualitas sembako tidak ada perbedaan dari pasar pada umumnya. “Rata-rata harga satuan kebutuhan pokok yang kami sediakan memang harganya di bawah harga pasar, seperti harga beras super pada pasar umum Rp 60.000, dan pada pasar murah hanya Rp. 54.000,” kata Rupadi.
Sementara itu pihaknya juga menjelaskan jika tingkat inflasi Kabupaten Buleleng di tahun 2018 lalu menunjukkan angka lebih rendah dibandingkan dengan Kodya Denpasar dan Nasional. Buleleng di tahun 2018 lalu hanya mengalami inflasi akumulasi satu tahun sebesar 1,88 persen. *k23
1
Komentar