Bupati Rancang TPA Temesi Jadi TPA Modern
Bupati Gianyar I Made Mahayastra merancang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi di Desa Temesi, Gianyar, menjadi TPA modern, beredukasi hingga menjadi tempat rekreasi.
GIANYAR, NusaBali
TPA akan dilengkapi taman, pepohonan rindang, kantin, kafetaria pengunjung, wahana edukasi, gasebo, dan bengkel cuci.
Untuk kesekian kalinya, Bupati Mahyastra mengunjungi TPA Temesi, Gianyar, Senin (4/3) pagi. Dalam kesempatan itu, Bupati menginginkan warga yang datang ke TPA Temesi bisa merasakan suasana 180 derajat berbeda dengan TPA kebanyakan, yakni, Bersih, nyaman, berekreasi serta beredukasi. “Sebagai langkah awal, Kepala DLH, saya instruksikan untuk segera melakukan penataan sampah. Kalau perlu, operator alat berat yang ada agar berkerja lembur. Dalam tiga bulan ini, sebagai langkah awal sudah dapat melayani sampah dari desa-desa,” ungkapnya.
Bupati Mahayastra sangat memahami perkembangan pembangunan di Gianyar akan membutuhkan pengolahan sampah secara modern. Karena tidak hanya volume sampah yang bertambah, namun juga keragaman sampah juga meningkat. Karena itu, pengolahan sampah dengan sistem control lanfil masih terkesan tidak zamannya lagi. ”Kami ingin menjadikan TPA sebagai ruang publik yang dapat dijadikan tempat hiburan sekaligus pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan sampah,“ harapnya.
Bupati menargetkan pembangunan TPA modern di TPA Temesi digarap tahun 2020, atau paling lambat terwujud tahun 2021. Pengolahan sampah modern dengan teknologi terbarukan agar dapat mengendalikan pencemaran udara, pencemaran lingkungan, dan penyakit yang bisa ditimbulkan. Semisalnya, pengelolaan sampah dengan sistem sanitary landfill, yakni dengan memanfaatkan lahan uruk yang telah memperhatikan aspek sanitasi lingkungan. Sampah dihamparkan lalu dipadatkan, kemudian dilapisi dengan tanah untuk mencegah berkembangnya vektor penyakit, penyebaran debu dan sampah ringan yang dapat mencemari lingkungan sekitarnya. Penataan TPA Temesi tetap dilengkapi unit pemilahan, unit pengomposan. Ke depan agar sampah ke TPA makin sedikit. Pemilahan sampah agar dilakukan dari rumah tangga dan desa.
Kepada Dinas Lingkungn Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah. Seperti penjajakan serta berkosultasi dengan para ahli. TPA Temesi nanti tidak hanya sebagai tempat pembuangan akhir, namun terintegrasi dengan TPS 3R (Recycle, Reduce dan Reuse), pabrik pengolahan sampah, sumber energi dan tempat rekreasi yang beredukasi. *nvi
Untuk kesekian kalinya, Bupati Mahyastra mengunjungi TPA Temesi, Gianyar, Senin (4/3) pagi. Dalam kesempatan itu, Bupati menginginkan warga yang datang ke TPA Temesi bisa merasakan suasana 180 derajat berbeda dengan TPA kebanyakan, yakni, Bersih, nyaman, berekreasi serta beredukasi. “Sebagai langkah awal, Kepala DLH, saya instruksikan untuk segera melakukan penataan sampah. Kalau perlu, operator alat berat yang ada agar berkerja lembur. Dalam tiga bulan ini, sebagai langkah awal sudah dapat melayani sampah dari desa-desa,” ungkapnya.
Bupati Mahayastra sangat memahami perkembangan pembangunan di Gianyar akan membutuhkan pengolahan sampah secara modern. Karena tidak hanya volume sampah yang bertambah, namun juga keragaman sampah juga meningkat. Karena itu, pengolahan sampah dengan sistem control lanfil masih terkesan tidak zamannya lagi. ”Kami ingin menjadikan TPA sebagai ruang publik yang dapat dijadikan tempat hiburan sekaligus pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan sampah,“ harapnya.
Bupati menargetkan pembangunan TPA modern di TPA Temesi digarap tahun 2020, atau paling lambat terwujud tahun 2021. Pengolahan sampah modern dengan teknologi terbarukan agar dapat mengendalikan pencemaran udara, pencemaran lingkungan, dan penyakit yang bisa ditimbulkan. Semisalnya, pengelolaan sampah dengan sistem sanitary landfill, yakni dengan memanfaatkan lahan uruk yang telah memperhatikan aspek sanitasi lingkungan. Sampah dihamparkan lalu dipadatkan, kemudian dilapisi dengan tanah untuk mencegah berkembangnya vektor penyakit, penyebaran debu dan sampah ringan yang dapat mencemari lingkungan sekitarnya. Penataan TPA Temesi tetap dilengkapi unit pemilahan, unit pengomposan. Ke depan agar sampah ke TPA makin sedikit. Pemilahan sampah agar dilakukan dari rumah tangga dan desa.
Kepada Dinas Lingkungn Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra, mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah. Seperti penjajakan serta berkosultasi dengan para ahli. TPA Temesi nanti tidak hanya sebagai tempat pembuangan akhir, namun terintegrasi dengan TPS 3R (Recycle, Reduce dan Reuse), pabrik pengolahan sampah, sumber energi dan tempat rekreasi yang beredukasi. *nvi
Komentar