Amankan Nyepi. Polsek Ubud Siagakan 108 Personel
Guna menjaga keamanan pelaksanaan Catur Brata Panyepian di kampung turis, Ubud, Gianyar, Polsek Ubud menyiagakan 108 personel.
GIANYAR, NusaBali
Wisatawan yang berlibur menikmati suasana Nyepi di Ubud diberikan selebaran terkait Nyepi. Kapolsek Ubud Kompol I Nyoman Nuryana berkeyakinan wisatawan yang berlibur di Ubud sudah tahu dan paham tentang Nyepi. Warga Ubud yang sebaliknya, meninggalkan rumah diimbau agar ingat mengunci rumah. "Bagi yang meninggalkan rumah ingat kunci barang-barang berharga. Atau diletakkan di tempat yang aman," pintanya. Selain atensi Nyepi, personil kepolisian juga mengamankan malam pangrupukan. "Kita punya Babhin, yang sudah paham karakteristik per desa. Mereka tentu melekat di masyarakat," ujarnya. Mengenai daerah rawan saat malam pengarakan ogoh-ogoh, dikatakan belum terdeteksi. "Sementara tidak ada daerah rawan," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Ubud Home Stay Asociation Ida Bagus Wiryawan mengatakan akomodasi wisata berupa hotel dan home stay di kawasan wisata Ubud menyediakan paket menginap saat hari raya Nyepi. Bagi turis yang mengikuti paket Nyepi, mulai Selasa (5/3) memperoleh selebaran mengenai ketentuan Nyepi. “Mulai hari ini (kemarin, red), kami berikan selebaran kepada turis yang mengikuti paket Nyepi. Ketentuan Nyepi, mengenai Catur Brata Penyepian kami berikan,” ujar Ida Bagus Wiryawan, kemarin. Kata dia, dalam selebaran, dijelaskan apa saja yang bisa dilakukan saat Nyepi.
“Kami jelaskan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama Nyepi berlangsung,” jelasnya. Melalui selebaran itu, pihaknya ingin memberikan pengalaman bagi tamu terkait Nyepi. “Kami sekaligus mengimbau mengenai kebiasaan Nyepi itu,” jelasnya.
Dengan ketentuan empat pantangan saat Nyepi, maka saat Nyepi pihak home stay akan memadamkan beberapa lampu di luar dan di halaman. Khusus untuk penerangan di dalam kamar, dikecilkan. “Untuk lampu, kami imbau untuk meminimalkan cahaya,” jelasnya. Mengenai pelayanan terhadap tamu, pihak home stay hanya memberikan batasan hingga pukul 19.00 WITA saja. “Layanan di siang hari biasa, menginap dan makan berjalan biasa. Hanya, kami atur sampai pukul 19.00 WITA,” jelasnya. Jelas dia, harga paket Nyepi, masih tetap seperti harga di hari normal. “Tingkat kunjungan masih di kisaran 50 persen karena hari Nyepi,” terangnya.
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar Anak Agung Ari Brahmanta, menyatakan desa pakraman mempunyai andil besar dalam mengawasi daerahnya, terutama daerah yang terdapat akomodasi wisata. “Pengawasan (paket Nyepi, Red) dilakukan oleh desa adat tempat dilaksanakan brata Penyepian,” ujarnya.*nvi
Wisatawan yang berlibur menikmati suasana Nyepi di Ubud diberikan selebaran terkait Nyepi. Kapolsek Ubud Kompol I Nyoman Nuryana berkeyakinan wisatawan yang berlibur di Ubud sudah tahu dan paham tentang Nyepi. Warga Ubud yang sebaliknya, meninggalkan rumah diimbau agar ingat mengunci rumah. "Bagi yang meninggalkan rumah ingat kunci barang-barang berharga. Atau diletakkan di tempat yang aman," pintanya. Selain atensi Nyepi, personil kepolisian juga mengamankan malam pangrupukan. "Kita punya Babhin, yang sudah paham karakteristik per desa. Mereka tentu melekat di masyarakat," ujarnya. Mengenai daerah rawan saat malam pengarakan ogoh-ogoh, dikatakan belum terdeteksi. "Sementara tidak ada daerah rawan," ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Ubud Home Stay Asociation Ida Bagus Wiryawan mengatakan akomodasi wisata berupa hotel dan home stay di kawasan wisata Ubud menyediakan paket menginap saat hari raya Nyepi. Bagi turis yang mengikuti paket Nyepi, mulai Selasa (5/3) memperoleh selebaran mengenai ketentuan Nyepi. “Mulai hari ini (kemarin, red), kami berikan selebaran kepada turis yang mengikuti paket Nyepi. Ketentuan Nyepi, mengenai Catur Brata Penyepian kami berikan,” ujar Ida Bagus Wiryawan, kemarin. Kata dia, dalam selebaran, dijelaskan apa saja yang bisa dilakukan saat Nyepi.
“Kami jelaskan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama Nyepi berlangsung,” jelasnya. Melalui selebaran itu, pihaknya ingin memberikan pengalaman bagi tamu terkait Nyepi. “Kami sekaligus mengimbau mengenai kebiasaan Nyepi itu,” jelasnya.
Dengan ketentuan empat pantangan saat Nyepi, maka saat Nyepi pihak home stay akan memadamkan beberapa lampu di luar dan di halaman. Khusus untuk penerangan di dalam kamar, dikecilkan. “Untuk lampu, kami imbau untuk meminimalkan cahaya,” jelasnya. Mengenai pelayanan terhadap tamu, pihak home stay hanya memberikan batasan hingga pukul 19.00 WITA saja. “Layanan di siang hari biasa, menginap dan makan berjalan biasa. Hanya, kami atur sampai pukul 19.00 WITA,” jelasnya. Jelas dia, harga paket Nyepi, masih tetap seperti harga di hari normal. “Tingkat kunjungan masih di kisaran 50 persen karena hari Nyepi,” terangnya.
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar Anak Agung Ari Brahmanta, menyatakan desa pakraman mempunyai andil besar dalam mengawasi daerahnya, terutama daerah yang terdapat akomodasi wisata. “Pengawasan (paket Nyepi, Red) dilakukan oleh desa adat tempat dilaksanakan brata Penyepian,” ujarnya.*nvi
1
Komentar