Cegah Gesekan, Baliho Parpol dan Caleg Diturunkan
Untuk mencegah gesekan saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941, terutama pada Pangrupukan, Desa Pakraman Bale Agung Kecamatan Kerambitan, Tabanan membuat surat imbauan yang ditujukan kepada pemilik baliho parpol.
TABANAN, NusaBali
Surat tersebut berisi imbauan mulai tanggal 5 Maret hingga 8 Maret di sepanjang rute pengarakan ogoh-ogoh, sejumlah baliho dan spanduk diminta diturunkan. Baliho dibolehkan kembali dipasang pada 9 Maret 2019.
Bendesa Pakraman Bale Agung, I Nyoman Adnyana mengatakan surat imbauan dibuat atas kesepakatan bersama seluruh prajuru desa dan sekaa teruna (ST) dalam rapat koordinasi yang digelar, Minggu (10/2) di Wantilan Pura Prajapati Desa Pakraman Bale Agung.
Kesepakatan dibuat untuk mencegah hal yang tidak diinginkan saat pelaksanaan pengarakan ogoh-ogoh. Apalagi Desa Pakraman Bale Agung mewilayahi tiga desa dinas, yakni Desa Kerambitan, Desa Kukuh dan Desa Baturiti dengan sekitar 15 banjar.
"Arak-arakan parade ogoh-ogoh ini terbilang cukup banyak di desa kami, bahkan sampai jam 10 malam, dan kami khawatir saat malam hari tidak bisa terdeteksi apalagi dominan sekaa teruna, sehingga rentan terjadi gesekan," bebernya, Selasa (5/3).
Dikatakan, imbauan yang telah dibuat itu sudah dikoordinasikan kepada seluruh tim pengawas dan tim sukses masing-masing parpol. Bahkan seluruh tim sukses sudah mendukung sehingga pada, Selasa (5/3) kemarin sudah 85 persen baliho, spanduk dan lainnya telah diturunkan oleh tim suskses masing-masing parpol. "Saya berterimakasih kepada seluruh tim sukses masing-masing parpol imbauan kami artinya diperhatikan demi kebersamaan," terang Adnyana.
Meskipun menurut Adnyana ada baliho yang belum diturunkan hal tersebut masih akan dikoordinasikan mengingat yang punya baliho ataupun spanduk ada dari luar Kerambitan. "Kami tetap akan koordinasi minimal, Rabu (6/3) hari ini sudah bersih," tandasnya. *de
Bendesa Pakraman Bale Agung, I Nyoman Adnyana mengatakan surat imbauan dibuat atas kesepakatan bersama seluruh prajuru desa dan sekaa teruna (ST) dalam rapat koordinasi yang digelar, Minggu (10/2) di Wantilan Pura Prajapati Desa Pakraman Bale Agung.
Kesepakatan dibuat untuk mencegah hal yang tidak diinginkan saat pelaksanaan pengarakan ogoh-ogoh. Apalagi Desa Pakraman Bale Agung mewilayahi tiga desa dinas, yakni Desa Kerambitan, Desa Kukuh dan Desa Baturiti dengan sekitar 15 banjar.
"Arak-arakan parade ogoh-ogoh ini terbilang cukup banyak di desa kami, bahkan sampai jam 10 malam, dan kami khawatir saat malam hari tidak bisa terdeteksi apalagi dominan sekaa teruna, sehingga rentan terjadi gesekan," bebernya, Selasa (5/3).
Dikatakan, imbauan yang telah dibuat itu sudah dikoordinasikan kepada seluruh tim pengawas dan tim sukses masing-masing parpol. Bahkan seluruh tim sukses sudah mendukung sehingga pada, Selasa (5/3) kemarin sudah 85 persen baliho, spanduk dan lainnya telah diturunkan oleh tim suskses masing-masing parpol. "Saya berterimakasih kepada seluruh tim sukses masing-masing parpol imbauan kami artinya diperhatikan demi kebersamaan," terang Adnyana.
Meskipun menurut Adnyana ada baliho yang belum diturunkan hal tersebut masih akan dikoordinasikan mengingat yang punya baliho ataupun spanduk ada dari luar Kerambitan. "Kami tetap akan koordinasi minimal, Rabu (6/3) hari ini sudah bersih," tandasnya. *de
1
Komentar