Pabrik Tahu di Pasar Kodok Meledak, 3 Luka
Sebuah pabrik tahu rumahan yang berada sekitar 20 meter arah timur Pasar Kodok di Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan meledak, Kamis (29/10) pagi.
Bukan hanya korban Ahmad Badrus yang celaka. Kuatnya ledakan drum, juga membuat atap bangunan pabrik tahu langsung roboh, di mana genting-gentingnya berhamburan. Tak pelak, dua korban lainnya yang sedang berada di luar ruangan, yakni Yulianto dan Matali, terluka akibat kena serpihan genting. Selain itu, dua unit rumah tetangga juga mengalami kerusakan di bagian atap.
“Ayah saya (Matali) yang saat itu sedang beraktivitas di luar ruangan bersama seorang karyawan (Yulianto), juga terluka. Mereka terkena serpihan genting, meskipun berjarak sekitar 4 meter dari ruangan pabrik tahu yang meledak,” ungkap Muhamad Saaid saat ditemui NusaBali di lokasi pabrik tahunya yang hancur pasca meledak, Kamis siang.
Muhamad Said sendiri mendaku berada di lokasi saat musibah ledakan pabrik tahunya, kemarin pagi. Namun, dia tidak sampai terluka, karena berada dalam jarak sekitar 10 meter dari ruangan yang meledak. Begitu terjadi ledakan, Muhamad Said langsung memeriksa keadaan. Dia menemukan koprban Ahmad Badrus terkapar tak berdaya di tanah dekat tungku. Begitu pula dengan sang ayah, Matali, dan korban Yulianto, yang terkapar di luar ruangan dengan kondisi terluka pada bagian kepala.
Muhamad Said pula yang mengantar korban Ahmad Badrus ke RS Dharma Kerti, Tabanan, serta dua lainnya yang terluka bagian kepala, Yulianto dan Matali. “Dua pekerja dan ayah saya (Matali) dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri,” tutur Muhamad Said.
Hingga Kamis sore, korban Ahmad Barus masih tergolek kritis di ruang perawatan Kamar 107 RS Dharma Kerti yang berlokasi di Jalan Teratai 16 Lingkungan Dauh Pala, Kelurahan Dauh Peken, Kota Tabanan. Pantauan NusaBali, seluruh tubuh korban Ahmad Badris dililit perban putih. Korban ditungguo istri tercintanya, Astiti, 25.
“Keadaannya parah, Mas. Dari tadi pagi (sejak dilarihan ke rumah sakit) sudah seperti ini, suami saya belum bisa berbicara. Apalagi, bagian mulutnya juga terluka. Suami saya dalam kondisi tidak sadarkan diri,” keluh Astiti kepada NusaBali. “Dokter bilang kondisi luka bakarnya parah, sehingga suami saya harus ditangani secara intensif dan juga diisi obat dan ditutupi agar tidak terkena angin,” lanjut ibu satu anak yang kemarin tiada henti mengiupasi tubuh suaminya ini.
Selanjutnya...
Komentar